Pergeseran Tanah, Puluhan Rumah Warga di Cikakak Rusak

Kabupaten Sukabumi

Pergeseran Tanah, Puluhan Rumah Warga di Cikakak Rusak

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 05 Mar 2022 10:16 WIB
Pergeseran tanah di Sukabumi.
Pergeseran tanah di Sukabumi (Foto: istimewa).
Sukabumi -

Puluhan rumah warga di Kampung Sukawayana dan Kampung Legok Peuteuy, Desa/Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi rusak akibat terdampak pergeseran tanah yang terjadi sejak Rabu (2/3) malam.

Informasi diperoleh detikJabar, ada 39 Kepala Keluarga (KK) mengungsi akibat kejadian tersebut. Jumlah saat ini hingga saat ini masih dalam perhitungan. Namun diperkiraan sementara ada ratusan jiwa yang mengungsi akibat kejadian tersebut.

"Sampai hari ini terdata sebanyak 39 rumah mengalami kerusakan, 14 rumah rusak berat dan 25 rumah rusak ringan. Kurang lebih ada 39 KK atau sekitar ratusan jiwa yang mengungsi. Jumlah tepatnya masih dalam penghitungan, kami masih fokus evakuasi di lokasi," kata Kapolsek Cikakak, AKP Catur Budiono kepada detikJabar, Sabtu (5/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Catur mengatakan bencana itu awalnya hanya merusak 4 rumah warga. Namun retakan tanah akibat pergeseran terus meluas hingga jumlah rumah warga terdampak terus bertambah.

"Kejadian tersebut diduga akibat intensitas hujan yang turun terus menerus, berawal dari 4 rumah. Saat ini mayoritas rumah terdampak mengalami retak-retak, kaca jendela pecah dan penghuni rumah secara bertahap mengungsi ke keluarga dan keeabat terdekat, sawah milik warga longsor sekitar 500 m2, jalur retakan sekitar 750 meter," lanjut Catur.

ADVERTISEMENT

Catur mengatakan ia bersama anggotanya dibantu personel TNI, BPBD aparat kecamatan dan relawan saat ini tengah berupaya membuat saluran irigasi baru yang sempat rusak akibat longsor pergerakan tanah. "Antisipasi longsoran akibat desakan aor, kita upayakan membuat saluran irigasi baru. Kita juga melakukan imbauan kepasa warga yang masih bertahan di rumah masing-masing untuk waspada dan bila perlu mengungsi sebagai langkah antisipasi," kata Catur.

"Saat ini yang dibutuhkan, bahan pokok, pakaian, paralon 6 inci sekitar 30 batang, material bahan bangunan, boronjong 100 buah," sambungnya.

Sementara itu, data yang diberikan Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi retakan tanah juga terjadi pada Rabu (2/3) dan Kamis (3/3) di dua kecamatan berbeda. Retakan di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu akibat hujan dengan intensitas sedang terus menerus mengakibatkan retakan tanah sepanjang 10 meter mengancam rumah di bantaran Sungai Citepus.

"Ada 3 rumah terancam, berisi 3 KK. Retakan juga merusak jalan sepanjang 15 meter dan lebar 1,5 meter. P2BK Kecamatan Palabuhanratu berkoordinasi bersama perangkat desa dan kecamatan, koramil dan relawan guna melakukan pendataan serta memberikan himbauan ke masyarakat untuk tetap waspada," kata Sandra, petugas Pusdalops.

Sementara itu di Kampung Cilengka, Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi tanah bergerak juga mengakibatkan 7 rumah warga terdampak. "Kondisi saat ini rumah warga sudah di kosongkan retakan semakin meluas, kurang lebih sekitar 10 mete jalan mulai amblas dan retakan bertambah kurang lebih 30 meter. Kondisi saat ini jalan tersebut sudah di pasang rambu dan pembatas, jalan yang amblas sudah di tutup terpal oleh Dinas Binamarga Provinsi Jabar," ucapnya.




(sya/mso)


Hide Ads