Ini Sosok Jebolan STM yang Disebut Jusuf Kalla Pahlawan Proyek PLTA Poso

Ini Sosok Jebolan STM yang Disebut Jusuf Kalla Pahlawan Proyek PLTA Poso

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 05 Mar 2022 09:14 WIB
Jusuf Kalla dan Yuyun.
Jusuf Kalla dan Yuyun (Foto: Repro).
Sukabumi -

Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) beberapa waktu lalu memuji sosok pahlawan di balik pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso, Sulawesi Tengah. Saat itu JK menyebut lulusan STM asal Sukabumi yang pernah bekerja di luar negeri. Tamatan STM ini bak pahlawan karena bisa mengerjakan turbin itu dengan presisi.

"Mereka dapat memasang (turbin) itu dengan presisi yang luar biasa, sehingga mereka ijazah STM gajinya hampir Rp 100 miliar, eh, Rp 100 juta, karena kemampunnya presisi luar biasa dan itu sulit dilaksanakan," cerita JK saat acara peresmian PLTA Poso Energy 515 MW dan PLTA Malea Energy 90 MW di Poso, Sulawesi Tengah, yang disiarkan secara virtual dalam channel YouTube Setpres, Jumat (25/02).

Lebih jauh saat itu, JK membandingkannya dengan tenaga di Jawa yang umumnya dikerjakan dengan orang asing, seperti dari Jepang atau China. "Tapi di sini orang Sukabumi, bukan insinyur. Jadi luar biasa potensi kita sebenarnya apabila potensi itu dikumpul," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikJabar berhasil mewawancarai sosok yang disebut JK. Soso itu ternyata jebolan STM itu bukan asal Sukabumi namun kelahiran Garut. Pria bernama lengkap Yuyun Muharam (57) itu menduga ada kesalahan penulisan pada beberapa artikel di sejumlah media yang menyebut merupakan jebolan STM di Sukabumi.

"Saya Asgar (Asli Garut), waktu itu mungkin dari teman-teman wartawan saya bilang dari Garut tapi jadi Sukabumi mungkin salah ketik atau bagaimana. Nah ini sekalian klarifikasi, saya kelahiran Garut, saya sekolah di Garut di STM Negeri Garut," kata Yuyun sambil tertawa mengawali perbincangan telepon dengan detikJabar, Sabtu (5/3/2022).

ADVERTISEMENT

Yuyun menegaskan STM adalah pendidikan formal terakhir yang ia miliki. Sementara kemampuan lain ia dapatkan secara informal setelah malang melintang di beberapa perusahaan luar negeri tempatnya bekerja.

Jusuf Kalla dan Yuyun.Yuyun Muharam (Foto: Repro).

Kemampuan itu terus ia asah sehingga mampu menguasai dua bidang keahlian sekaligus, yakni pada turbin dan generator, dua kemampuan berbeda dikuasai sekaligus, yang amat jarang dimiliki oleh ahli teknik saat ini.

"Allah mungkin memberikan keahlian kepada saya untuk menangani dua itu sekaligus, biasanya perusahaan dunia menggunakan ahli turbin ya yang menguasai turbin ahli generator ya menguasai generator. Saya alhamdulillah, bisa menguasai keduanya," kata Yuyun.

Yuyun menghabiskan masa Sekolah Dasar (SD) di dua tempat, kelas 1 SD hingga kelas 4 SD ia tempuh di Purwakarta. Sementara kelas 5 SD hingga lulus ia lanjutkan di Garut. Selepas pendidikan dasar, Yuyun mengenyam pendidikan di SMPN Cilawu Garut selepas itu ia melanjutkan pendidikan di STM Negeri Garut dan lulus tahun 1983.

"Tulis ya, STM Negeri Garut angkatan 1983 jurusan mesin umum. Selepas itu saya enggak sempat mengenyam bangku kuliah, betul apa yang dikatakan oleh Pak JK saya memang murni anak STM dan pernah bekerja di perusahaan Eropa," ucap Yuyun bangga.

Yuyun lahir dari keluarga sederhana. Almarhum ayahnya Edi Suhandi seorang sopir bus jurusan Bandung-Jakarta sementara ibunda Yuyun, almarhumah Yuliati hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Yuyun terlahir sebagai anak ke 3 dari 7 bersaudara. Darah Garut ia warisi dari sang ayah sementara Purwakarta dari ibundanya.

"Lulus STM sekitar tahun 1983 sempat berangkat ke Lampung, main-main. Ikut dengan adik dari ibu yang bekerja di Departemen Kehakiman, saat itu jabatan beliau Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kalianda Lampung Selatan, anak muda gitu, belum ada niat bekerja," ujar Yuyun.

Yuyun kini bekerja di PT Poso Energy, Kalla Group. Ia saat ini tengah berada di Purwakarta. "Saya tinggal rumah di Purwakarta, kebetulan kerja di Poso ada cuti kunjungan keluarga, 8 minggu di site, 2 minggu di rumah. Kebijakan dari perusahaan, 2 minggu cuti di rumah," tuturnya.

Hasil pernikahan dengan sang istri Tuti Wahyuningsih (48) ia dikaruniai 3 buah hati. " Anak ada 3, perempuan yang satu tenaga honorer guru lulusan UPI Purwakarta Sarjana pendidikan, anak kedua laki-laki mau Wisuda, Sarjana Teknik jurusan elektro Itenas Bandung dan terakhir perempuan semester 4 di STT Telkom, ambil jurusan Desainer," pungkasnya.




(sya/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads