Jumlah penduduk Kabupaten Pangandaran saat ini berjumlah 428.242 jiwa. Kecamatan Padaherang menjadi wilayah paling padat dengan jumlah penduduk sebanyak 96.903 jiwa.
Berdasarkan Data Kependudukan Bersih semester II tahun 2021, jumlah penduduk Kabupaten Pangandaran tercatat sebanyak 428.242 jiwa. Dengan rincian laki-laki 214.541 jiwa dan perempuan 213.701 dari 10 kecamatan dan 93 desa. Kecamatan Padaherang menjadi daerah paling padat dengan 96.903 jiwa dan paling sedikit Kecamatan Cigugur hanya 23.365 jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Dukcapil Kabupaten Pangandaran Uki mengatakan jumlah penduduk Kabupaten Pangandaran berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun 2020 semester II lulusan SD paling banyak.
"Belum tamat SD/sederajat berdasarkan jenis kelamin untuk laki-laki 15.694 orang dan perempuan 14.360 orang. Berarti ada 30.054 orang tidak melanjutkan sekolah. Sementara untuk tamatan SD/sederajat jumlah laki-laki 78.841 orang dan perempuan 90.160 orang dengan jumlah 169.001 orang," kata Uki kepada detikJabar, Sabtu (5/3/2022).
Selain itu, kata dia, penduduk yang belum sekolah tercata ada sebanyak 103.127 jiwa. Sementara untuk lulusan SLTP/sederajat sebanyak 67.268 orang dan SLTA/SMA/MA sebanyak 44.502 orang.
"Lulusan Diploma cukup banyak sekitar 1.720 orang. Akademi Diploma III/Sarjana Muda ada 2.397 orang dan Diploma V/SI sebanyak 9.547 orang," kata Uki.
Namun untuk lulusan S2 masih terbilang sedikit. Pada tahun 2021 hanya ada 31 orang. "Alhamdulillah warga Pangandaran ada yang berpendidikan sampai S3 dengan jumlah 31 orang," ucapnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pangandaran Dodi Djubardi menambahkan untuk jumlah tingkat pendidikan itu berdasarkan seluruh warga Pangandaran. "Jadi dihitungnya termasuk usia 50 tahun ke atas yang dulunya hanya tamatan SD," ucapnya.
Menurut Dodi Angka Partisipasi Murni (APM) memang rendah. Namun Angka Partisipasi Kasar (APK) lebih dari 100 persen. "Karena Banyak anak dari luar kabupaten lain sekolah ke Pangandaran," katanya.
"Cuma angka partisipasi murni masih di bawah 100 persen, kenapa tidak 100 persen. Karena kemungkinan dia disabilitas dan sekolah keluar di Kabupaten Pangandaran," ucapnya.
Dia juga menyebutkan, angka rata-rata lama sekolah warga Pangandaran memang masih cukup rendah. "Rata-rata lama sekolah warga Pangandaran memang rendah, hanya 6 tahun. Jadi rata-ratanya tamatan SD," ucapnya.
Sedangkan angkatan produktif yang belum tamat SD digiring ke Paket C SLTP dan SLTA di Pusat Belajar Kegiatan Masyarakat (PKBM) yang tersebar di 10 kecamatan. "Untuk mencapai kesetaraan. Disdik pada tahun 2022 ini, ingin menaikan rata-rata lama sekolah melalui kesetaraan sekolah dengan PKBM," pungkasnya.
(mso/ors)