Jadi penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) tak lantas membuat warga binaan rendah diri. Mereka tetap bisa mengasah kemampuan baru dan menghasilkan beragam karya.
Seperti yang dilakukan warga binaan pria di Lapas IIB Sukabumi. Wajah dan penampilan boleh sangar, tapi itu tak mengurungkan niat mereka untuk belajar menjahit hingga menghasilkan produk berupa taplak meja.
Dengan semangat baru, mereka mulai mempelajari teknik dasar menjahit. Pihak lapas juga menghadirkan tutor untuk mengajari para warga binaan mulai dari cara membuat pola hingga menggunakan mesin jahit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Salah satu warga binaan, Dian Rusdiana mengaku senang terpilih sebagai peserta pelatihan. Dia berharap kemampuan barunya itu dapat menjadi bekal saat menyelesaikan masa tahanannya.
"Saya merasa sangat senang karena bisa lolos seleksi dan mengikuti pelatihan menjahit ini, semoga dengan kemampuan ini saya bisa menafkahi anak-anak saya dengan rezeki halal ketika nanti saya selesai melaksanakan masa hukuman dan pembinaan di lapas Sukabumi," kata Dian, Kamis (3/3/2022).
Kepala Lapas Sukabumi Christo Toar menambahkan, pelatihan menjahit ini merupakan kerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja Sukabumi dan Instruktur dari LPK Badami Kota Sukabumi.
Kegiatan pelatihan menjahit di Lapas Sukabumi ini diikuti oleh 20 dari 60 narapidana pria yang telah di seleksi. Pelatihan dilaksanakan dengan metode hybrid (daring dan luring) selama lima hari.
"Pelatihan menjahit kami berikan kepada Narapidana pria namun tidak bisa ikut semua karena dari 60 narapidana yang berminat, kami memilih 20 orang yang kompeten, ini dilakukan guna meminimalisir penyebaran COVID-19 yang sedang meningkat dan untuk yang lainnya akan kami berikan pembinaan kemandirian yang lain sesuai dengan minat mereka," kata Christo.
![]() |
Pihaknya berharap, pelatihan ini dapat menambah kepercayaan diri mereka dan menjadi bekal untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan dengan cara yang halal. Sehingga, kualitas hidup mereka menjadi lebih baik dan tidak lagi mengulang tindak pidana.
"Pelatihan ini diberikan untuk bekal mereka ketika selesai melaksanakan masa hukuman agar warga binaan bisa mendapatkan uang dengan cara halal dan bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka sehingga tidak mengulangi tindak pidana lagi," pungkasnya.
(tey/tya)