Harga daging sapi di Tasikmalaya, Jawa Barat menembus angka Rp 140 hingga Rp 150 ribu perkilogram. Kenaikan drastis daging sapi mulai dirasakan para pembuat bakso dan pedagang bakso di Tasikmalaya.
"Harga daging sapi beli borongan atau banyak sekitar Rp 140 ribu, kalau ecer Rp 150 ribu perkilogramnya," kata Ega Fauzan, Pengelola Pabrik Bakso Eco kamis (03/03/22).
![]() |
Harga daging yang mahal membuat pembuat bakso terpaksa memperkecil ukuran bakso. Tujuanya, untuk hindari kerugian meski keuntungan pun tipis. Pembuat bakso tetap memperhatikan kualitas rasa bakso agar tidak ditinggalkan konsumen. Harga bakso ditingkat produsen dijual Rp 110 hingga Rp 6.000 perbuah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami nyiasatinya ukuran bakso diperkecil saja. Walau rasa dan kualitas kami tetep jaga benar. Ini agar konsumen gak lari," tambah Ega.
Dampak serupa dirasakan pedagang bakso abimanyu di kawasan padayungan Kota Tasikmalaya. Ia, harus merubah ukuran bakso yang dibuatnya sendiri demi mendapat keuntungan tipis.
Pedagang juga mulai kehilangan omzet penjualan, antara 20 sampai 30 persen. Penyebabnya konsumen alami penurunan daya beli. Mereka belum berani menaikan harga jual bakso meski bahan baku tinggi harganya.
"Harga daging sapi Rp 150 ribu dipasar imbasnya kami kehilangan omzet jadinya. Karena saya bikin bakso sendiri jadi baksonya dikecilin aja bentuknya. Kalau rasa tetep kudu enak," kata Entin pedagang bakso.
![]() |
Konsumen bakso yang didominasi kaum ibu mengeluh ukuran bakso yang semakin kecil. Padahal, harga jual bakso masih tetap antara Rp 15 hingga Rp 25 ribu perporsi.
"Baksonya jadi kecil sekarang duh. Mana rasa lagi agak kurang terutama mienya. Padahal harga tetep," ucap Ita, konsumen bakso.
(tey/tey)