.webp)
Bupati Cianjur Herman Suherman meminta Presiden RI Joko Widodo turun langsung menyelesaikan masalah kemacetan di kawasan Puncak, diantaranya dengan merealisasikan pembangunan Jalur Puncak II dan Jalan Tol Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung (Bosuciba).
Herman mengatakan kemacetan di Jalur Puncak I menjadi masalah yang tidak kunjung selesai, bahkan di momen libur panjang kemarin kemacetan terjadi selama belasan jam.
"Kemacetan yang terjadi kemarin itu sudah sering terjadi. Bahkan bukan hanya di akhir pekan dan momen libur panjang, di hari biasa pun kerap terjadi kemacetan," kata dia, Selasa (1/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya kemacetan puncak berdampak besar bagi Cianjur. Pasalnya akses wisatawan tertutup, dimana wisatawan yang mau berkunjung ke Cianjur menjadi tersendat di Puncak Bogor.
"Akses ekonomi juga tersendat. Pengiriman sayuran dari Cianjur ke Jakarta juga sulit kalau terjadi kemacetan di Puncak," tuturnya.
Herman mengaku sudah sering berkomunikasi dengan DPR RI dan pihak kementerian untuk mempercepat dan merealisasi pembangunan jalur puncak II sebagai alternatif. Sayangnya hingga saat ini wacana pembangunan jalan alternatif tersebut belum terealisasi.
"Kita sudah sering komunikasi, bahkan kita juga bangun jalan eksistingnya sambil menunggu pembangunan jalan utama puncak II. Bahkan bukan hanya puncak II, pembangunan jalan tol yang diharapkan juga bisa jadi alternatif akses kendaraan belum ada kabar kabar direalisasikan," tuturnya.
Herman berharap Presiden Joko Widodo turun langsung untuk merealisasikan pembangunan jalur puncak II yang dinilai akan menyelesaikan masalah kemacetan di kawasan puncak.
"Saya berharap bapak Presiden yang terhormat bisa meninjau langsung dan turun tangan untuk merealisasikan pembangunan jalur puncak II serta jalan tol sebagai jalan alternatif. Dengan begitu akses wisata dan ekonomi di Cianjur sebagai penyangga ibu kota bisa normal," pungkasnya.
(yum/bbn)
