Demo di Masjid Agung Kota Sukabumi, Massa: Copot Menag Yaqut!

Demo di Masjid Agung Kota Sukabumi, Massa: Copot Menag Yaqut!

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 01 Mar 2022 12:44 WIB
Demo minta Menag Yaqut dicopot.
Demo tuntut Menag Yaqut dicopot di Sukabumi. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Ratusan massa yang menyatakan diri Aliansi Rakyat dan Aktivis Sukabumi Raya (Arasy) menggelar demonstrasi di Masjid Agung Kota Sukabumi, Selasa (1/3/2022).

Mereka menuntut pencopotan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas imbas Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan tentang pengaturan penggunaan pengeras suara masjid dan musala sekaligus dinilai membandingkan aturan tersebut dengan gonggongan anjing.

Pantauan detikJabar di lokasi, massa berkumpul di taman Masjid Agung dan Alun-alun Kota Sukabumi. Terlihat beberapa massa aksi terdiri dari orang dewasa dan anak-anak membawa atribut demo berupa bendera berlafaz kalimat tauhid. Beberapa petugas gabungan dari Polres Sukabumi Kota dan Satpol PP terlihat berjaga di sekitar lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aksi kita hari ini adalah menuntut (Menag) Yaqut dicopot karena menyamakan suara azan dengan gonggongan anjing. Rekan kita yang di Jakarta sedang melaporkan ke Mabes Polri, semoga laporan tersebut diterima," seru salah satu peserta aksi dalam orasinya.

Koordinator Lapangan, Ayi Permana Ayong mengatakan, kondisi institusi Kemenag saat ini menjadi sumber kegaduhan, jauh dari nilai-nilai akhlak dan agama itu sendiri serta menimbulkan intoleran. Menurutnya, hal itu tak lepas dari peran Menag Yaqut yang melahirkan kebijakan kontraproduktif.

ADVERTISEMENT

"Pernyataan dan program Menag melahirkan keruwetan, kegaduhan di tengah-tengah umat, terakhir menganalogikan suara anjing dengan azan. Analogi suara azan dengan lolongan anjing menunjukkan ketidakmampuan seorang pejabat tinggi untuk memilih diksi yang konstruktif dan tidak menimbulkan fitnah di tengah-tengah umat," kata dia.

Lebih lanjut, menurutnya hal itu menunjukkan lemahnya kompetensi Menag Yaqut dalam mengelola institusi Kemenag. Oleh sebab itu, para massa aksi demonstrasi menyatakan sikap agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencopot jabatan Menag saat ini.

"Memperhatikan fakta dan kondisi tersebut, kami menyatakan sikap agar Presiden RI Joko Widodo segera memecat Yaqut Cholil Qoumas dari jabatannya sebagai Menteri Agama - RI," ujarnya.

Pihaknya juga menuntut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar bersikap profesional dalam memproses kasus hukum ini yang dilaporkan di Polda Riau. Meski kondisi hujan gerimis, massa aksi tetap bertahan di lokasi aksi.

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan surat edaran yang mengatur penggunaan toa di masjid dan musala. Yaqut lalu mengeluarkan pernyataan kontroversial.

"Soal aturan azan, kita sudah terbitkan surat edaran pengaturan. Kita tidak melarang masjid-musala menggunakan toa, tidak. Silakan. Karena itu syiar agama Islam," katanya di Gedung Daerah Provinsi Riau, Rabu (23/2/2022).

Ia kemudian mencontohkan suara-suara lain yang dapat menimbulkan gangguan. Salah satunya suara gonggongan anjing.

"Yang paling sederhana lagi, kalau kita hidup dalam satu kompleks, misalnya. Kiri, kanan, depan belakang pelihara anjing semua. Misalnya menggonggong dalam waktu bersamaan, kita ini terganggu nggak? Artinya apa? Suara-suara ini, apa pun suara itu, harus kita atur supaya tidak jadi gangguan. Speaker di musala-masjid silakan dipakai, tetapi tolong diatur agar tidak ada terganggu," sambungnya.

Anak-anak ikut demo Menag Yaqut.Anak-anak ikut demo Menag Yaqut. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)

Anak-anak Ikut Demo, kok Bisa?

Yang cukup menarik dari aksi ini adalah kehadiran anak-anak. Mereka turut meramaikan aksi pencopotan Menag Yaqut.

Terkait keterlibatan anak-anak sebagai peserta aksi, kata dia, mulanya mereka tidak diperbolehkan untuk bergabung. Namun, pihak panitia aksi mengaku tidak bisa mengontrol dan tidak bisa membatasi orang-orang yang mengikuti aksi.

"Tapi saya pikir positif juga mereka mendapatkan ilmu di sini. Karena yang mereka dapatkan ilmu dan hikmah, di mana ditanamkan bagaimana seorang anak muslim itu bersikap, ambil sisi positifnya saja," ujar Koordinator Aksi Budi Lesmana.

Jika tuntutan aksi tidak terkabul, pihaknya 'mengancam' akan melakukan aksi-aksi lanjutan hingga Menag Yaqut dicopot. Bahkan, kata dia, mulanya demo hari ini akan dilakukan besar-besaran.

"Hari ini sebetulnya akan demo besar-besaran tapi kita memahami permintaan dari aparat karena kondisi masih pandemi, kita berusaha semaksimal mungkin mengerahkan agar pesan ini sampai tapi dengan jumlah masa yang sedikit," ujarnya.

"Jika tidak ada kejelasan, tidak ada tindak lanjut yang memuaskan masyarakat, memuaskan umat mungkin kita tidak akan diam. Akan ada demo berjilid-jilid sampai kemudian Yaqut dipecat jabatannya," pungkasnya.




(orb/bbn)


Hide Ads