Tumpukan sampah kembali terjadi di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Pasar Majalaya. Bahkan tumpukan sampah telah menutupi sebagian jalan di kawasan tersebut.
Pemungut Restribusi Pasar Uus Saidul Muslih (51) mengaku tumpukan sampah terjadi karena banyaknya masyarakat umum yang membuang ke TPS tersebut.
"Udah lama lah. Paling lama, terakhir setelah dilakukan pengerukan menggunakan beko, ya sekitar tiga minggu yang lalu. Sampah itu sebagian dari pasar, paling banyak dari masyarakat umum sengaja buang ke PTS Pasar," ujar Uus saat ditemui detikJabar, Minggu (27/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uus menuturkan TPS tersebut sebenarnya dikhususkan hanya untuk sampah yang ada di Pasar Majalaya. Namun masih ada warga yang membandel membuang sampah ke lokasi tersebut.
"Itu memang harusnya untuk keperluan membuang sampah khusus pasar. Jadi sebaiknya masyarakat umum tidak membuang ke TPS," katanya.
Dia mengungkapkan biasanya masyarakat membuang sampah dengan seenaknya dari pagi hingga malam. Bahkan, kata dia, membuang sampah ke TPS Pasar Majalaya menggunakan motor hingga mobil.
"Kalau dari pagi jam belanja itu membuang sampahnya ke pasar. Dari pagi sampai malam kebanyakan masyarakat yang membuang ke TPS Pasar Majalaya. Pakai motor, ada juga yang pakai mobil, dan pakai roda juga ada," ucapnya.
Menurutnya para pedagang pun sering mengeluh dengan adanya tumpukan sampah tersebut. Apalagi, lanjut dia, akses jalan pun tertutup oleh tumpukan sampah.
"Kalau pedagang memang banyak yang mengeluh. Pasti yang mengeluhnya juga banyak, apalagi kan baunya, mau masuk ke dalam pasar kehalangin sama sampah. Ya saya mah pengennya segera bersih lah, enggak ada kendala, jadi masyarakat dan pedagang juga sehat," tuturnya.
Uus mengaku jika pembersihan di TPS Pasar Majalaya selalu dilakukan oleh petugas yang ada. Namun, kata dia, banyaknya volume sampah membuat hal tersebut tidak bisa teratasi.
"Kalau tiap hari kan kebersihan selalu jalan. Kalau sudah gini kan pedagang yang ada di pasar membuangnya ke mana, masa mau dibuang ke jalan. Pasti kan enggak enak. Sebenarnya setiap hari juga ada dua truk yang ngangkut. Namun adanya kalau hari Senin sampai Sabtu," katanya.
Dengan adanya penumpukan tersebut, pihaknya mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. Pihaknya berharap sampah tersebut bisa segera diangkut oleh pihak terkait.
"Ya saya enggak bisa apa-apa kalau kondisinya kaya gitu sekarang. Kami juga ada pimpinan yang juga bisa mengatasinya," ucapnya.
"Ya mudah-mudahan segera diangkut lah. Supaya masyarakat, ke para pedagang juga enak kalau ada yang belanja. Kemudian untuk tidak mengganggu kelancaran lalu lintas di jalan, apalagi sampah udah melebar ke jalan kan. Jadi mengganggu aktivitas sehari-hari," pungkasnya.
(mso/ors)