22 Emak-emak Kena Tipu Penjual Migor, Kerugian Rp 1,5 M

22 Emak-emak Kena Tipu Penjual Migor, Kerugian Rp 1,5 M

Yuga Hassani - detikJabar
Sabtu, 26 Feb 2022 18:15 WIB
Ibu-ibu tertipu penjual minyak goreng.
Ibu-ibu tertipu penjual minyak goreng. (Foto: Yuga Hassani)
Bandung -

Puluhan emak-emak menjadi korban penipuan penjual minyak goreng di Bandung. Bahkan korbannya mencapai 22 orang dengan kerugian mencapai 1,5 miliar.

Salah satu korban Lilis mengatakan saat ini para korban telah melakukan perkumpulan. Kata dia, hal tersebut dilakukan guna mengumpulkan bukti-bukti dari terduga pelaku dengan inisial IR.

"Ini kumpul itu karena ada perkumpulan korban PO (Pre Order) minyak murah. Jadi kita di iming-iming dengan harga murah, sedangkan waktu itu sekitar bulan Desember harga minyak lagi tinggi, buat kita waktu itu masuk akal sih. Dia bilang promo akhir tahun, waktu itu sebelum Natal," ujar Lilis saat ditemui di rumahnya, Kabupaten Bandung, Sabtu (26/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lilis menjelaskan terduga pelaku menawarkan promo minyak murah. Dengan itu, kata dia, para korban tergiur untuk membeli minyak tersebut.

"Jadi ada promo katanya dengan Bimoli, Tropical, waktu itu minyak lagi mahal, kalau gak salah harga Rp 38 ribu dipasaran. Kita ditawari cuma Rp 30 ribu kan, kita mah istilahnya tergiur dengan promo tersebut, dan masuk akal kan kalau misalkan promo, karena akhir tahun," katanya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya menjelaskan korban dari terduka pelaku IR adalah sebanyak puluhan. Namun, kata dia, saat ini hanya beberapa yang sudah melakukan pelaporan.

"Banyaknya korban itu 22 korban, kalau sekarang yang kumpul cuma ber enam," jelasnya.

Lilis mengungkapkan sebenarnya telah mengetahui berbagai identitas terduga pelaku. Makanya, menurutnya, para korban mempercayai apa yang dilakukan terduga pelaku.

"Sebetulnya dia itu orang Panyileukan, kita juga tahu ada keluarganya, asalnya kita percaya-percaya aja kan, karena awalnya baik kan katanya. Kalau saya lihatnya itu ada orang tuanya, waktu pertama kali ngirim ke saya sama orang tuanya, malah dia nunjukin rumahnya, ngasih alamat komplit," ucapnya.

"Dia awalnya baik, satu kali, dua kali, tiga kali, lancar. Tah udah ke empat kali, dia suruh PO, tidak sesuai dgn janji dia. Kalau misalnya PO nya senilai 50 juta, cuma dikasih 18 juta. Jadi semakin lama, semakin numpuk kalau saya kaya gitu," tambahnya.

Lilis menuturkan pihaknya dalam kasus penipuan terduga pelaku IR mengalami kerugian paling besar diantara korban lainnya. Bahkan, kata dia, jumlahnya bisa mencapai ratusan juta.

"Kerugian sebesar Rp193 juta. Paling gede diantara korban yang lainnya. Saya udah laporan ke polsek, sekarang lagi di proses," jelasnya.

Pihaknya menuturkan terduga pelaku IR mengaku terhadap korban dengan berbagai macam profesi. Bahkan kata dia, dari pengiriman pun banyak berbagai macam cara.

"Dia ngakunya seorang Treder, terus bilang juga karyawan Lotte, punya ID nya juga. Waktu pertama dan kedua saya ngambil di Lotte, cuma pas ketiga saya di suruh nunggu di rumah aja," jelasnya.

"Terus jam nya juga gak tentu, dia janji datang jam 5 barangnya, eh malah jam 12 kadang jam 1 malem. Kan gak masuk akal. Tapi asalnya kita percaya-percaya aja, karena lancar pengiriman dan ada terus," ucapnya.

Lilis menuturkan terduga pelaku menggoda korban dengan segera membeli minyak goreng. Namun, kata dia, minyak goreng yang diberikan kepada korban tidak sepenuhnya diberikan.

"Dia mengiming-ngimingnya itu misalnya gini, saya ada saldo 107 juta waktu itu, di kirim cuma 33 juta. Tapi perasaan saya kan ini ada pengiriman ini. Ternyata triknya dia seperti itu, akhirnya ya numpuk. Sampai kurang lebih 1,5 M. Setiap korban terakhir pengirimannya berbeda-beda, kalau saya tanggal 9 Desember," jelasnya.

"Saya sudah lapor ke Polsek Cileunyi, katanya sedang dalam penyelidikan. Tapi masih ada sebagian yang menunggu itikad baiknya, terus katanya dia juga udah DPO, sejauh ini udah ada 5 orang yang lapor," tambahnya.

Di tempat yang sama, salah satu korban Sinta mengatakan akan melakukan pelaporan bersama dengan para korban lainnya dalam waktu dekat.

"Ya secepatnya. Senin paling akan melakukan pelaporan ke Polresta Bandung. Kemarin ke polsek cileunyi sudah, kemarin polsek limbangan sudah, ini teh masih belum lapor semua," pungkasnya.




(tey/tya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads