Kaya Nyoblos Pemilu, Warga Celup Jari Usai Dapat Minyak Goreng Murah

Kaya Nyoblos Pemilu, Warga Celup Jari Usai Dapat Minyak Goreng Murah

Siti Fatimah - detikJabar
Sabtu, 26 Feb 2022 13:53 WIB
Warga antre demi dapat minyak goreng murah
Warga antre demi dapat minyak goreng murah (Foto: Siti Fatimah)
Sukabumi -

Operasi Pasar Murah (OPM) minyak goreng digelar di Pasar Pelita, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Hal itu bertujuan untuk upaya stabilitas harga sekaligus menangani kelangkaan minyak di pasaran.

Menariknya, bak seperti Pemilu atau Pilkada, masyarakat yang sudah antre dan membeli minyak goreng ini harus mencelupkan jari ke dalam tinta. Pantauan detikJabar di lokasi, antrean tersebut bahkan hingga ke area luar Pasar Pelita atau panjangnya sekitar 20 meter.

Kendati demikian, warga terlihat tertib mengantre dan tidak terjadi rebutan. Selain itu, petugas Satpol PP juga terlihat berjaga di sekitar lokasi pelaksanaan OPM minyak goreng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Elim (54) warga Kecamatan Lembursitu mengaku, bersyukur mendapatkan jatah minyak goreng murah. Pasalnya, kata dia, saat ini minyak goreng curah saja masih dijual Rp 19 ribu per kilogram.

"Udah alhamdulillah ini juga, tadi belinya 2 liter. Kemarin-kemarin terpaksa beli minyak curah Rp 19 ribu, kalau minyak curah kan jelek ya kualitasnya juga," kata Elim kepada detikcom, Sabtu (26/2/2022).

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, untuk mendapatkan minyak goreng murah ini, ia harus antre sekitar satu jam lamanya. Setelah itu, Elim harus menyerahkan fotocopy KTP dan menandai jarinya dengan tinta.

"Barusan ibu ada kebutuan anak beli celana pramuka, liat yang ngantri ada apa, untungnya bawa fotocopy KTP. Antre lama ada satu jam lebih, iya kaya nyoblos ya ditandain pake tinta," tuturnya.

Ditemui di lokasi yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi Dida Sembada mengatakan, OPM tersebut merupakan kerjasama antara perusahaan minyak lokal dengan Pemerintah Kota Sukabumi yang dijual sesuai HET yaitu Rp 14 ribu seliter.

Terkait penggunaan tinta bagi pembeli, Dida mengatakan, tujuannya agar manfaat OPM minyak goreng bisa dirasakan secara merata kepada seluruh masyarakat. Selain itu, menghindari aksi curang atau pemborongan.

"Ini mah untuk menghindari warga yang kemudian ada yang berniat kurang bagus, bulak-balik warga 2-3 kali. Jadi biar kebagian semua, kalau nggak di tinta orang kan bisa pinjem KTP orang lain," kata Dida.

Warga antre demi dapat minyak goreng murahWarga antre demi dapat minyak goreng murah Foto: Siti Fatimah

"Kita menghindari itu walaupun kita percaya warga bisa jujur tapi untuk menghindari itu kita coba pakai tinta di jari," sambungnya.




(tey/tya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads