Pakar Unpad Sebut Invasi Rusia Bisa Picu Letupan di Taiwan

Pakar Unpad Sebut Invasi Rusia Bisa Picu Letupan di Taiwan

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 24 Feb 2022 16:18 WIB
FILE - A convoy of Russian armored vehicles moves along a highway in Crimea, Tuesday, Jan. 18, 2022. With tens of thousands of Russian troops positioned near Ukraine, the Kremlin has kept the U.S. and its allies guessing about its next moves in the worst Russia-West security crisis since the Cold War. (AP Photo, File)
Foto: AP Photo/File
Bandung -

Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan perang kepada Ukraina dengan meluncurkan 'Invasi Skala Penuh'. Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad) Profesor Muradi turut menanggapi konflik dua negara itu.

Menurut Muradi invasi skala penuh yang dilakukan Rusia kepada Ukrania salah kaprah. Bahkan Ia menganggap keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin harus dikutuk.

"Apapun alasannya tidak dibenarkan dan harus dikutuk. Rusia menggunakan klaim masa lalu," kata Muradi saat dihubungi detikJabar, Kamis (24/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Klaim masa lalu yang dimaksud Muradi yakni dulunya Ukraina merupakan bagian dari wilayah kerajaan Rusia dan juga bagian dari Uni Soviet. Ukraina juga sempat ingin bergabung dengan NATO meski akhirnya tidak jadi.

"Keinginan ukraina masuk menjadi anggota NATO serta dalih diminta oleh kelompok separatisme di timur Ukraina. Separatisme di timur itu sebagian besar berbahasa Rusia. Klaim masa lalu karena Ukraina dulu menjadi bagian dari wilayah kerajaan Rusia, dan juga bagian dari Uni Soviet," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Muradi juga mengungkapkan invasi Rusia ke Ukraina akan memberikan dampak bagi Indonesia. Selain dari sektor ekonomi, akan ada efek domino yang wajib menjadi perhatian Pemerintah Indonesia.

"Dampaknya pasti ada, terutama ekonomi ya saham akan jatuh pasti. Kemudian efek domino yang perlu diwaspadai," ujarnya.

Efek domino yang dimaksud Muradi yakni invasi Rusia ke Ukraina kemungkinan besar akan menginspirasi Cina untuk melakukan hal serupa ke Taiwan atau Laut Cina Selatan.

"Efek domino yang keliatan misalnya kemungkinan besar dilakukan Cina ke Taiwan, kemudian ke Laut Cina Selatan ya jadi karena ini momentum dan mereka (Cina) lihat hal yang sama," ujarnya.

Bahkan Muradi memperkirakan saat ini Cina telah mulai menyiapkan pasukan di Laut Cina Selatan. Untuk itu, Ia meminta Indonesia untuk waspada dan meningkatkan patroli di wilayah perairan Natuna.

"Saya kira gak akan lama itu kalau nanti Rusia sudah invasi itu ya maka dalam hitungan hari pasti kemudian kemungkinan besar Cina akan terinspirasi melakukan hal sama ke Taiwan atau laut Cina Selatan, wilayah perselisihan," ungkap Muradi.

"Jadi saya anggap kita terdampak langsung enggak, tapi efek domino itu yang perlu diantisipasi," pungkasnya.




(bba/yum)


Hide Ads