Produksi dan penjualan senapan angin mengalami penurunan selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Hal itu turut dirasakan oleh para perajin senapan angin di Kampung Galumpit, Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Pemilik produksi Senapan Angin Jum Sport Cileunyi Feffy Fakihudin (29) mengatakan, penurunan produksi hingga 50 persen dalam pandemi COVID-19.
"Kalau pandemi gini ya sedikit berkurang penjualannya. Ada sekitar 50 persen berkurangnya," ujar Feffy saat ditemui di tempat produksinya, Kampung Galumpit, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Rabu (23/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Feffy menuturkan para pecinta senapan angin dalam pandemi COVID-19 saat ini banyak memilih mengamankan bahan baku di rumah masing-masing.
"Kalau senapan ini kan rata-rata semuanya hobi, pandemi ini kebanyakan masyarakat lebih baik belanja ke bahan baku dari rumah, dibanding senapan," katanya.
![]() |
Pihaknya menjelaskan senapan angin yang dimilikinya terbuat dari bahan-bahan besi yang tidak terpakai dari limbah besi. Ia biasanya memesan besi limbah tersebut dari penyedia besi.
"Senapan angin ini terbuat dari bahan-bahan yang sudah tidak terpakai dibuat jadi senapan. Jadi dari limbah besi. Kadang saya pesen langsung, biasanya ke daerah Jatayu, atau pesan lewat online kalau ada yang nyediain. Biasanya ini besi-besi dari bekas kapal yang udah gak terpakai, atau limbah," ucapnya.
Menurutnya produksi senapan angin tidak bisa dilakukan dengan cepat. Minimal untuk sebuah senapan angin bisa diselesaikan dalam waktu satu bulan.
"Kalau di senapan kita gak bisa produksi sehari, paling minimal sebulan. Itu pembuatan senapan yang biasa atau mudah, kalau yang rumit bisa sampai satu bulan setengah hingga dua bulan," ujarnya.
Pihaknya mengungkapkan sebelum pandemi COVID-19 bisa menjual senapan angin hingga 15 sampai 20 buah. Menurutnya dari segi harga pun bervariatif.
"Tergantung sama model, dan tergantung sama bahan-bahan bakunya juga. Minimal di sini produksi per bulan, per bulan bisa menjual 15 atau 20 senapan angin," tuturnya.
Omzet Melorot di Masa Pandemi
Ia menuturkan dari penjualan senapan angin tersebut bisa mendapat omzet hingga puluhan juta rupiah. Namun, kata dia, hal tersebut didapatkan di saat sebelum pandemi COVID-19.
"Alhamdulillah kalau omzet bisa mencapai Rp 30 juta," kata Feffy.
Baca juga: Corona di Jabar Ngegas Lagi, Ini Sebarannya |
"Harga di sekitaran paling rendah di Rp 2,5 juta. Harga yang paling tinggi ada yang sampai 15 juta, ada juga yang 25 juta," ucapnya.
Penjualan senapan angin di Jum Sport sudah hampir ke seluruh wilayah Indonesia. Bagi masyarakat yang ingin membeli bisa melalui Instagram, dan tokopedia di Jum Sport, atau bisa melalui instagram @feffy_fh.
(yum/bbn)