Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menetapkan status siaga satu bencana sampai akhir Maret 2022. Dia berpesan agar masyarakat waspada.
"Dan ini musim penghujan sampai akhir Maret ini pesan ya jadi harus siaga satu sampai akhir Maret. Jaga-jaga jangan sampai terulang lagi kejadian-kejadian," kata Kang Emil, sapaan akrabnya di Kampung Tugu, Kelurahan Jayaraksa, Kota Sukabumi, Sabtu (19/2/2022).
Seperti diketahui, bencana alam berupa banjir dan longsor terjadi di daerah Jawa Barat seperti Kota Sukabumi, Bogor dan Cianjur (longsor). Khusus di Kota Sukabumi, Emil meminta agar Pemkot untuk meningkatkan keamanan di tengah cuaca ekstrem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu saya titip ke Pak Wali tim keamanan dari wilayah masing-masing harus waspada karena ada korban jiwa kan satu kemarin mudah-mudahan tidak terulang lagi. Saya turut berduka cita," ujarnya.
Kang Emil mengatakan, banjir yang disebabkan oleh luapan Sungai Cisuda ini merupakan terbesar kedua dibanding yang pertama pada tahun 90-an. Pihaknya, akan melakukan penelitian terlebih dahulu untuk penanganan di sekitar lokasi.
"Ya nanti kan harus diteliti juga soalnya kalau dari laporan ini kan terakhir besar ini tahun 90 berarti ini kan karena cuaca ekstrem dari jam 14.00 WIB sampai jam 20.00 WIB hujan besar tidak berhenti. Tentulah itu tidak lazim ya kita nanti juga cek ke BMKG apakah ada pola yang sama di masa depan supaya kita lebih waspada," paparnya.
Selain melihat lokasi banjir, Kang Emil juga mengunjungi beberapa korban dan memberikan bantuan sebesar Rp 2 miliar dengan rincian Rp 1,5 miliar dari Pemprov Jabar dan Rp 500 juta dari zakat dan sumbangan.
"Banyak sekali rumah yang rusak berat, kemudian nanti buat rehabilitasi pembangunan rumah sedang dihitung dulu oleh aparat terkait setempat. Saya hitung kalau membangun kelihatannya memadai nanti tinggal diatur oleh Pak Wali saja," kata dia.
Berdasarkan data terbaru korban di Kelurahan Jayaraksa ada 696 KK, 1670 jiwa yang terdampak. Sementara itu, ada 46 rumah rusak berat, 38 rusak sedang dan 146 rusak ringan.
Walikota Achmad Fahmi menambahkan, bantuan yang diterima akan digunakan untuk memperbaiki dampak kerusakan yang disebabkan oleh banjir. "Insyaallah dengan rehabilitas itu kita akan lakukan, posko-posko terus kita aktivasi dan nanti bantuan dari Pak Gubernur Rp 1,5 miliar kemudian dari zakat Rp 500 juta akan kita gunakan untuk recovery," kata Fahmi.
(ern/ern)