Menteri Sosial Tri Rismaharini turut andil dalam penanganan kasus 4 orang perempuan asal Sukabumi yang diduga menjadi korban perdagangan manusia di Papua. Risma mengatakan, Kementerian Sosial akan melakukan pendampingan.
"Ya kita lagi mendampingi untuk melakukan itu, apa namanya untuk pendampingan itu," kata Risma saat ditemui disela-sela pemantauan bencana alam banjir di Kampung Tugu, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jumat (18/2/2022) malam.
Meski begitu, Risma mengatakan tak bisa menyampaikan secara detail terkait pendampingan atau apa saja yang dilakukan secara detail. Dia khawatir, dapat mengganggu proses pengusutan yang dilakukan oleh pihak berwajib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi saya tidak berani menyampaikan secara detail supaya pengusutan, apa namanya penyidikan ini tidak terganggu," ujarnya.
Terakhir, dia memastikan, kasus tersebut sudah dalam pendampingan dan pengaman Kementerian Sosial. "Tapi bahwa semua itu sudah dalam pengamanan kami," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kisah tragis harus dialami oleh empat perempuan asal Sukabumi, Jawa Barat. Mereka diduga menjadi korban perdagangan manusia dan dipaksa untuk melayani lelaki hidung belang di Papua.
Nahasnya, laporan mereka ke kepolisian untuk bisa ke luar dari jerat lingkaran bisnis dunia malam di Papua sempat tak digubris oleh aparat.
Ada empat korban yang terdiri dari dua remaja, satu orang dewasa dan satu anak berusia 15 tahun yang terjebak lingkaran bisnis dunia malam di Papua. Mereka berharap bisa kembali pulang dan berkumpul bersama keluarganya.
Saat ini para korban dari laporan terakhir, telah dijemput oleh pihak kepolisian. Polisi pun melakukan gerak cepat dengan mengamankan tiga orang pria yang diduga terlibat dalam kasus perdagangan empat wanita asal Sukabumi.
(yum/bbn)