Sedekah Paling Utama Diberikan kepada Siapa? Ini Penjelasannya

Sedekah Paling Utama Diberikan kepada Siapa? Ini Penjelasannya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 22 Sep 2024 15:00 WIB
Image of Man hand donating money into charity box.
Ilustrasi sedekah (Foto: Getty Images/iStockphoto/simon2579)
Jakarta -

Sedekah adalah salah satu amalan yang dianjurkan dan mengandung banyak keutamaan bagi muslim. Dalam sejumlah hadits, turut diterangkan mengenai keistimewaannya.

Dari Abu Umamah, Rasulullah SAW bersabda:

"Seseorang masuk surga, lalu dia melihat tulisan di atas pintu surga 'Satu sedekah dibalas sepuluh kali lipat, dan pinjaman dibalas 18 kali lipat." (Hadits shahih, termuat dalam As-Silsilah Ash-Shahihah)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menukil dari Terapi Bersedekah yang ditulis Manshur Abdul Hakim, sedekah menurut Al-Jurjani adalah pemberian untuk mengharap pahala dari Allah SWT. Sementara itu, Al-Raghib mendefinisikan sedekah sebagai harta yang dikeluarkan karena ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kemudian, Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim-nya menuliskan bahwa sedekah menjadi bukti tulusnya seseorang sekaligus lurusnya iman di dalam hati. Dengan begitu, perilaku dan suara hatinya selaras. Jadi, sedekah adalah cermin dari iman yang tulus dan lurus.

ADVERTISEMENT

Sedekah Paling Utama kepada Siapa?

Merangkum dari berbagai sumber, penerima sedekah yang paling utama adalah; orang yang membutuhkan, orang yang memusuhi, keluarga atau kerabat, ketika sedang sehat dan sedekah suami kepada istrinya. Berikut penjelasannya.

1. Orang yang Membutuhkan

Mengutip dari Fiqih Sunnah Jilid 2 oleh Sayyid Sabiq yang diterjemahkan Khairul Amru Harahap, sedekah paling utama diberikan kepada orang yang membutuhkan. Dengan begitu, manfaat sedekah dapat dirasakan.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sebaik-baik sedekah adalah mengalirkan (menyediakan) air." (HR Ibnu Majah)

Maksud mengalirkan air di sini maksudnya sedekah di tempat kekurangan air dan banyak orang kehausan. Jika tidak kekurangan air, maka lebih baik air dialirkan ke sungai atau saluran air.

2. Orang yang Memusuhi

Ustaz Masykur Arif dalam bukunya yang berjudul Hidup Berkah dengan Sedekah menyebut bahwa Rasulullah SAW menganjurkan muslim untuk bersedekah kepada keluarga yang memusuhinya. Ini sesuai dengan hadits berikut,

"Sedekah paling afdhal (utama) ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi." (HR Thabrani dan Abu Dawud)

Dengan bersedekah kepada orang yang memusuhi, harapannya hati mereka melunak dan tidak lagi saling bermusuhan.

3. Keluarga dan Kerabat

Bersedekah kepada keluarga dan kerabat juga termasuk sedekah yang paling utama ketimbang untuk orang miskin. Berikut bunyi sabda Rasulullah SAW,

"Sedekah untuk orang miskin, nilainya hanya sedekah. Sementara sedekah untuk kerabat, nilainya dua; sedekah dan silaturahmi." (HR An-Nasa'i)

4. Ketika Sehat

Sedekah ketika sehat termasuk yang paling utama bagi muslim. Ini turut disebutkan dalam sabda Nabi Muhammad SAW,

"Mahmud bin Ghailan mengabarkan bahwa Waki mengatakan dari Sufyan dari Umarah bin al-Qa'qa dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah bahwa seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, 'wahai Rasulullah! Sedekah apakah yang paling utama' Lalu beliau menjawab, "kamu bersedekah saat kamu sedang sehat, sangat menyukai harta benda, mengharapkan hidup (yang panjang), dan takut miskin'" (Irwaa'ul Ghaliil No. 1602, Shahih Abu Dawud No. 2551 dan Muttafaq 'alaih).

5. Suami kepada Istri

Menafkahi istri dan anak-anaknya merupakan kewajiban seorang suami. Selain itu, Allah SWT mengganjar pahala yang besar bagi kepala keluarga tersebut.

Disebutkan dalam buku Solusi Sedekah Tanpa Uang tulisan Ustaz Haryadi Abdullah, menafkahi istri dan anak pahalanya lebih besar daripada bersedekah kepada orang lain. Rasulullah SAW bersabda,

"Sedekah yang terbaik adalah yang dikeluarkan selebih keperluan, dan mulailah dari orang yang kamu tanggung." (HR Bukhari)

Dalam riwayat lainnya dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Bersedekahlah." Lalu seorang laki-laki berkata, "Wahai Rasulullah, aku mempunyai satu dinar? Kemudian Rasul mengatakan, "Bersedekahlah pada dirimu sendiri." Orang itu lalu berkata, "Aku mempunyai yang lain." Beliau bersabda, "Sedekahkan untuk anakmu." Orang itu berkata, "Aku masih mempunyai yang lain." Beliau bersabda, "Sedekahkan untuk istrimu." Orang itu berkata lagi, "Aku masih punya yang lain." Rasul menjawab, "Sedekahkan untuk pembantumu." Orang itu berkata lagi, "Aku masih mempunyai yang lain." Rasul bersabda untuk yang terakhir kalinya, "Kamu lebih mengetahui penggunaannya." (HR Abu Dawud dan Nasa'i, dinilai shahih oleh Ibnu Hibban dan Hakim)a




(aeb/erd)

Hide Ads