Wa lau anna m± fil-ar«i min syajaratin aql±muw wal-ba¥ru yamudduhµ mim ba‘dih³ sab‘atu ab¥urim m± nafidat kalim±tull±h(i), innall±ha ‘az³zun ¥ak³m(un).
Seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta) ditambah tujuh lautan lagi setelah (kering)-nya, niscaya tidak akan pernah habis kalimatullah (ditulis dengannya). Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
Tafsir
Ayat ini menggambarkan betapa sempurna kuasa Allah dan betapa luas ilmu-Nya. Seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan menjadi tinta, dan ditambahkan kepadanya tujuh lautan lagi untuk menjadi tinta setelah habis-nya lautan yang pertama, niscaya tidak akan habis-habisnya kalimat-kalimat Allah dituliskan. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa, tidak ada satu pun yang sanggup mengalahkan-Nya Mahabijaksana dalam setiap pengaturan dan kebijakan-Nya (Lihat Surah al-Kahf/18: 109).