Surat Al-A'raf Ayat 157 Arab, Latin, dan Tafsir

Kembali ke daftar surah

Tafsir Quran Surat Al-A'raf Ayat 157

Tempat Tertinggi (206 Ayat)
Source by
اَلَّذِيْنَ يَتَّبِعُوْنَ الرَّسُوْلَ ال[gu[نّ]]َبِيَّ الْاُ[gu[مّ]]ِيَّ الَّذِيْ يَجِدُوْنَهٗ مَكْتُوْبًا عِ[ik[نْد]]َهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِ[qa[نْج]]ِيْلِ يَأْمُرُهُ[ik[مْ ب]]ِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهٰىهُمْ عَنِ الْمُ[ik[نْك]]َرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبٰتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَ[iq[بٰۤىٕ]]ِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ اِصْرَهُمْ وَالْاَغْلٰلَ الَّتِيْ كَانَتْ عَلَيْهِمْۗ فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِهٖ وَعَزَّرُوْهُ وَنَصَرُوْهُ وَاتَّبَعُوا ال[gu[نّ]]ُوْرَ الَّ[ik[ذِيْٓ ا]]ُ[ik[نْز]]ِلَ مَعَهٗٓ ۙاُو[iq[لٰۤىٕ]]ِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ࣖ ١٥٧
Al-la©³na yattabi‘µnar-rasµlan nabiyyal-ummiyyal-la©³ yajidµnahµ maktµban ‘indahum fit-taur±ti wal-inj³li ya'muruhum bil-ma‘rµfi wa yanh±hum ‘anil-munkari wa yu¥illu lahumu¯-¯ayyib±ti wa yu¥arrimu ‘alaihimul-khab±'i£a wa ya«a‘u ‘anhum i¡rahum wal-agl±lal-lat³ k±nat ‘alaihim, fal-la©³na ±manµ bih³ wa ‘azzarµhu wa na¡arµhu wattaba‘un nµral-la©³ unzila ma‘ah(µ), ul±'ika humul-mufli¥µn(a).
(Yaitu,) orang-orang yang mengikuti Rasul (Muhammad), Nabi yang ummi (tidak pandai baca tulis) yang (namanya) mereka temukan tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka. Dia menyuruh mereka pada yang makruf, mencegah dari yang mungkar, menghalalkan segala yang baik bagi mereka, mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban serta belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya terang yang diturunkan bersamanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang beruntung.
Tafsir
Yaitu orang-orang yang terus menerus dengan penuh ketekunan mengikuti Rasul Nabi Muhammad, Nabi yang ummi, tidak pandai baca tulis, yang nama dan sifatnya mereka, para ulama Yahudi dan Nasrani, dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka hingga kini, walapun sebagian besar telah mereka hapus dan yang ada sekarang hanya secara tersirat. Di antara sifat Nabi Muhammad yang terdapat dalam Taurat dan Injil adalah dia yang menyuruh mereka berbuat yang makruf, sesuatu yang dikenal menurut agama, logika dan adat istiadat sebagai kebaikan, dan mencegah dari yang mungkar, sesuatu yang tertolak menurut agama dan logika serta adat istiadat. Dan selain itu, di antara tujuan kedatangan Nabi Muhammad adalah menghalalkan atas perintah Allah segala yang baik bagi mereka termasuk yang tadinya halal kemudian diharamkan sebagai sanksi atas mereka, seperti lemak (Lihat: Surah al-An'am/6: 146). Dan mengharamkan, juga berdasar firman Allah segala yang buruk bagi mereka, seperti bangkai, darah, dan daging babi. Dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang tadinya ada pada mereka. Dalam syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad itu tidak ada lagi beban yang berat yang dipikulkan kepada Bani Israil, seperti mensyariatkan membunuh diri untuk sahnya tobat, wajib kisas pada pembunuhan baik yang disengaja atau tidak, tanpa boleh membayar diyat (ganti rugi), memotong anggota badan yang melakukan kesalahan, membuang atau menggunting kain yang kena najis, dan sebagainya. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya dengan mengakui kenabiannya, memuliakannya, dengan mencegah siapa pun yang bermaksud buruk terhadapnya, menolongnya, mendukungnya dalam penyebaran ajaran Islam, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya, berupa tuntunan Al-Qur'an, mereka itulah orang-orang beruntung.