Nabi Ibrahim AS adalah salah satu nabi dan rasul yang kisahnya tercantum dalam Al-Qur'an. Ia memiliki nama lengkap Ibrahim bin Tarikh bin Nahur bin shrug bin Raghu bin Faligh bin Abir bin Shalih bin Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh.
Dinukil dari Qashashul Anbiya susunan Ibnu Katsir yang diterjemahkan Umar Mujtahid, nama ibunya adalah Buna binti Karbita bin Karatsi yang berasal dari keturunan Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibrahim AS diutus untuk berdakwah kepada penduduk Babilonia. Kala itu, mereka menyembah banyak berhala.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Ankabut ayat 25,
وَقَالَ إِنَّمَا ٱتَّخَذْتُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ أَوْثَٰنًا مَّوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ ثُمَّ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُم بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُم بَعْضًا وَمَأْوَىٰكُمُ ٱلنَّارُ وَمَا لَكُم مِّن نَّٰصِرِينَ
Artinya: "Dan berkata Ibrahim: "Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini kemudian di hari kiamat sebahagian kamu mengingkari sebahagian (yang lain) dan sebahagian kamu melaknati sebahagian (yang lain); dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tak ada bagimu para penolong pun."
Nabi Ibrahim AS meninggal dunia setelah jatuh sakit. Beberapa pendapat menyebut ia wafat di usia ke-175 tahun, ada juga yang menyebut 70 tahun hingga 200 tahun.
Diceritakan dalam buku Lentera Kematian oleh Hakim Muda Harahap, menjelang ajal, Nabi Ibrahim AS didatangi oleh malaikat maut dengan wujud yang rupawan. Melihat itu, beliau bertanya siapa yang menyuruhnya datang.
Malaikat maut yang diutus mengatakan bahwa dirinya diminta Sang Khalik menyampaikan kepada Ibrahim AS bahwa dia telah diangkat menjadi kekasih Allah SWT. Sang nabi lantas meminta kepada malaikat tersebut agar menunjukkan bagaimana cara dia mencabut nyawa manusia.
Sang malaikat maut menjawab Nabi Ibrahim AS takkan sanggup melihatnya. Meski demikian, Ibrahim AS bersikeras agar malaikat maut memperlihatkannya.
Secara tiba-tiba, wajah malaikat maut berubah menjadi hitam pekat. Kepalanya mencapai langit dan terlihat jilatan api keluar dari mulut malaikat tersebut. Tak ada sehelai rambut pun di tubuhnya, hanya terlihat api yang menyala.
Ibrahim AS yang melihat penampakkan itu seketika pingsan. Setelah sadar, beliau berkata:
"Wahai malaikat maut, seandainya orang kafir tidak mendapat siksa, dengan melihatmu saja dengan rupa demikian sudah cukup baginya itu sebagai penderitaan,"
Setelah berkata demikian, Nabi Ibrahim AS meminta malaikat maut menunjukkan bagaimana cara dia mencabut nyawa muslim yang beriman. Sang malaikat lantas menampakkan wujudnya yang tampan dengan pakaian putih yang bersih.
Setelah mengalami sakit, Nabi Ibrahim AS meninggal dunia. Beliau lalu dimakamkan tepat di samping sang istri, Siti Sarah di suatu gua daerah Habrawan atau Hebron.
Siti Sarah wafat lebih dulu dari Nabi Ibrahim AS pada usia 127 tahun. Sang nabi sangat sedih ketika ditinggalkan istrinya, kemudian ia membeli sebuah gua dari seorang lelaki yang namanya Efron bin Zohar dan berasal dari bani Het.
Gua tersebut dihargai 400 syekal perak (mata uang yang berlaku pada waktu itu). Setelah Nabi Ibrahim AS membayarnya, Siti Sarah dikuburkan di gua daerah Hebron tersebut.
Menukil kitab Mukasyafah Al Qulub Al Muqarrib Ila Hadhrah 'Allam Al Ghuyub susunan Imam Al Ghazali terjemahan Jamaluddin, diriwayatkan ketika Nabi Ibrahim AS meninggal dunia maka Allah SWT bertanya kepadanya, "Bagaimana engkau menemukan kematian, wahai kekasih-Ku?"
Nabi Ibrahim AS menjawab, "Seperti besi pemanggang daging yang dimasukkan ke dalam wol basah, kemudian ditarik,"
Allah SWT berfirman, "Sebenarnya, Kami sudah meringankan untukmu,"
Wallahu a'lam.
(aeb/kri)












































Komentar Terbanyak
Cak Imin Sebut Indonesia Gudang Ulama
Video Cium Anak Kecil di Panggung Viral, Gus Elham Minta Maaf
Cak Imin Sebut Pesantren Solusi Rakyat, Bisa Tangani Utang dan Kemiskinan