Ada beberapa nabi dari bani Israil yang diutus Allah SWT namun tidak banyak riwayat yang menceritakannya. Salah satunya yakni Sya'ya bin Amshaya.
Merujuk Qashashul Anbiyaa karya Ibnu Katsir yang diterjemahkan Saefullah MS, Sya'ya bin Amshaya adalah nabi bani Israil yang tidak diketahui dengan pasti pengutusannya. Meskipun demikian, diketahui bahwa ia diutus setelah Nabi Daud dan Sulaiman, sebelum diutusnya Nabi Zakaria dan Yahya.
Muhammad bin Ishaq berkata, "Sya'ya bin Amshaya hidup sebelum diutusnya Nabi Zakaria dan Yahya. Beliau adalah orang yang menyampaikan kabar gembira akan datangnya Isa putra Maryam dan Muhammad bin Abdullah."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raja di Zaman Sya'ya bin Amshaya
Pada masa Sya'ya terdapat seorang raja bani Israil di Baitul Maqdis. Raja itu bernama Hizqiya. Ia raja yang patuh dan taat kepada Sya'ya terhadap segala hal yang diperintahkan dan dilarang, semata-mata demi kebaikan dan kemaslahatan dirinya.
Suatu ketika terjadi peristiwa besar di kalangan bani Israil. Si raja sakit dan dari kakinya muncul bisul-bisul, sedangkan saat itu Raja Babilonia sedang menuju Baitul Maqdis. Raja Babilonia itu bernama Sanharib.
Menurut Ibnu Ishaq, Raja Babilonia itu datang bersama pasukan yang berjumlah enam ribu prajurit lebih.
Hal itu membuat penduduk Baitul Maqdis menjadi sangat terkejut dan panik. Kemudian raja berkata kepada Nabi Sya'ya, "Apakah sudah ada wahyu yang diturunkan oleh Allah kepadamu dalam menghadapi Raja Sanharib dan pasukannya itu?" Sya'ya menjawab, "Aku belum diberi wahyu apa pun dalam urusan mereka."
Setelah itu, turunlah wahyu kepada Sya'ya agar ia memerintahkan Raja Hizqiya (Raja bani Israil saat itu) untuk menyampaikan pesan dan mencari pengganti sesuai dengan kehendaknya sehingga orang yang ditunjuk itu akan menggantikarn kedudukan dirinya sebagai raja sebab ajalnya sudah dekat.
Ketika Sya'ya menyampaikan berita yang diterimanya melalui wahyu itu kepada Raja Hizqiya, ia (raja) langsung menghadap ke arah kiblat, mengerjakan salat, bertasbih, berdoa, dan menangis. Ia tertunduk patuh kepada Allah dengan hati yang ikhlas. Ia berserah diri kepada-Nya dengan penuh kesabaran seraya berdoa, "Ya Allah, Tuhan segala tuhan, wahai Engkau yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, wahai Tuhan yang tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur. Ingatkanlah aku pada amal perbuatanku dan kebaikan keputusan terhadap bani Israil. Semuanya berasal dari-Mu. Engkau lebih mengetahui tentang semuanya daripada aku sendiri. Segala hal yang rahasia dan nyata pada diriku adalah milik-Mu."
Kemudian Allah mengabulkan doanya dan merahmatinya. Allah menurunkan wahyu kepada Sya'ya agar ia menyampaikan kabar gembira bagi raja bahwa Allah telah merahmatinya karena isak-tangisnya itu sehingga Allah berkenan menunda ajalnya hingga lima belas tahun lagi.
Bahkan, lebih dari itu, Allah juga menyelamatkan dirinya dari gangguan musuhnya, yaitu Raja Sanharib. Ketika Sya'ya menyampaikan kabar gembira itu kepada Hizqiya, tiba-tiba sakitnya Raja itu langsung sembuh total.
Rasa gelisah dan kekhawatirannya menjadi sirna seketika. Kemudian Hizqiya bersujud dan di dalam sujudnya itu ia berkata, "Ya Allah, Engkau yang memberi kerajaan (kekuasaan) kepada siapa saja yang Engkau kehendaki dan mencabut kerajaan itu dari siapa saja yang Engkau kehendaki. Engkaulah yang memuliakan seseorang dan Engkau jualah yang menghinakan siapa saja yang Engkau kehendaki. Engkau mengetahui segala hal yang gaib dan nyata. Engkau yang Mahaawal dan yang Mahaakhir, yang Mahazhahir dan yang Mahabathin. Engkau jualah yang menganugerahkan rahmat dan mengabulkan doa orang-orang yang terdesak."
Ketika Hizqiya mengangkat kepalanya, Allah menurunkan wahyu kepada Sya'ya agar memerintahkan Hizqiya mengambil air lumpur dan meletakkan pada bisul-bisulnya sebagai obat penyembuh. Hizqiya segera melakukannya dan sakit yang dideritanya menjadi sembuh total.
Wallahu a'lam
(dvs/kri)
Komentar Terbanyak
BPJPH: Ayam Goreng Widuran Terbukti Mengandung Unsur Babi
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Iran-Israel Memanas, PBNU Minta Kekuatan Besar Dunia Tak Ikut Campur