Saat Pasukan Bergajah Serbu Ka'bah pada Bulan Muharram

Saat Pasukan Bergajah Serbu Ka'bah pada Bulan Muharram

Kristina - detikHikmah
Minggu, 16 Jul 2023 05:00 WIB
Ilustrasi Perang Badar
Ilustrasi serangan pasukan bergajah. Foto: ilustrasi: Fauzan Kamil/detikcom
Jakarta -

Kurang dari dua bulan menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW, puluhan ribu personel dengan belasan pasukan bergajah menyerbu Ka'bah di Makkah. Mereka berniat untuk menghancurkan rumah Allah.

Pasukan bergajah ini berada di bawah pimpinan Abrahah bin Shabah, Gubernur Jenderal Najasyi Habasyah di Yaman. Diceritakan dalam Sirah Nabawiyah karya Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, Abrahah melihat orang-orang Arab tengah menunaikan ibadah haji ke Ka'bah. Dia lantas membangun sebuah gereja besar di Sana'a dan bermaksud memindahkan haji orang Arab ke sana.

Rencana tersebut sampai ke telinga kabilah Kinanah. Sehingga, ketika malam tiba, mereka melumuri gereja yang dibangun Abrahah tersebut dengan kotoran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengetahui hal tersebut, Abrahah lantas murka. Dia mengerahkan pasukan besar-besaran--yang disebut mencapai 60 ribu personel--untuk merobohkan Ka'bah. Abrahah memilih gajah yang paling besar sebagai kendaraannya dan di dalam pasukan itu ada sembilan atau 13 ekor gajah.

Setibanya di daerah Mughammas, Abrahah menyiagakan pasukannya memasuki Ka'bah. Begitu tiba di wadi Mahsar, daerah antara Muzdalifah dan Mina, gajahnya tiba-tiba berlutut dan enggan memasuki Makkah.

ADVERTISEMENT

Anehnya, tiap kali mereka mengarahkan gajah ke selatan, utara, dan timur, hewan itu mau bangkit dan berjalan. Namun, ketika diarahkan menuju Ka'bah, gajah itu kembali berlutut.

Pada saat itulah Allah SWT mengirimkan utusan-Nya berupa burung ababil untuk membinasakan pasukan bergajah. Burung ababil disebut menghujani pasukan bergajah itu dengan batu dari neraka.

Burung-burung itu nampak datang berbondong-bondong seperti burung walet yang beterbangan. Setiap burung membawa tiga butir batu, satu diletakkan di paruhnya dan dua lainnya dicengkeram dengan kedua kakinya.

Siapa pun yang terkena lemparan batu yang dibawa burung ababil tersebut akan tewas dan hancur seketika. Pasukan lantas berlarian tunggang-langgang, namun tetap saja tak bisa selamat. Dikatakan, Abrahah sendiri jari-jemarinya sampai terlepas satu per satu. Setibanya di Sana'a tubuhnya hancur dan akhirnya tewas.

Pasukan bergajah yang dihujani batu oleh burung ababil tersebut diceritakan dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman,

Ψ§ΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’ Ψͺَرَ ΩƒΩŽΩŠΩ’ΩΩŽ ΩΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽ Ψ±ΩŽΨ¨Ω‘ΩΩƒΩŽ Ψ¨ΩΨ§ΩŽΨ΅Ω’Ψ­Ω°Ψ¨Ω Ψ§Ω„Ω’ΩΩΩŠΩ’Ω„ΩΫ— Ω‘ Ψ§ΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’ ΩŠΩŽΨ¬Ω’ΨΉΩŽΩ„Ω’ ΩƒΩŽΩŠΩ’Ψ―ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω’ ΩΩΩŠΩ’ ΨͺΩŽΨΆΩ’Ω„ΩΩŠΩ’Ω„ΩΫ™ Ω’ ΩˆΩ‘ΩŽΨ§ΩŽΨ±Ω’Ψ³ΩŽΩ„ΩŽ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡ΩΩ…Ω’ Ψ·ΩŽΩŠΩ’Ψ±Ω‹Ψ§ Ψ§ΩŽΨ¨ΩŽΨ§Ψ¨ΩΩŠΩ’Ω„ΩŽΫ™ Ω£ ΨͺΩŽΨ±Ω’Ω…ΩΩŠΩ’Ω‡ΩΩ…Ω’ بِحِجَارَةٍ مِّنْ Ψ³ΩΨ¬Ω‘ΩΩŠΩ’Ω„ΩΫ™ Ω€ ΩΩŽΨ¬ΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω’ ΩƒΩŽΨΉΩŽΨ΅Ω’ΩΩ Ω…Ω‘ΩŽΨ£Ω’ΩƒΩΩˆΩ’Ω„Ω ΰ£– Ω₯

Artinya: "Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia? Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong. Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar, sehingga Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)." (QS Al Fil: 1-5)

Orang-orang Quraisy yang tadinya berlarian dan bersembunyi ke gunung tatkala melihat kedatangan pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah, akhirnya kembali ke rumah masing-masing usai melihat pasukan musuh hancur.

Peristiwa ini terjadi pada bulan Muharram. Ada yang berpendapat 50 hari sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW. Namun, mayoritas berpendapat peristiwa itu terjadi 55 hari sebelum kelahiran nabi SAW. Waktunya sekitar akhir Februari atau awal Maret tahun 571 M.




(kri/nwk)

Hide Ads