Kisah Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Umat Islam

Kisah Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Umat Islam

Lusiana Mustinda - detikHikmah
Senin, 31 Okt 2022 05:30 WIB
Nabi Muhammad
Nabi Muhammad SAW. Foto: Getty Images/iStockphoto/Gogosvm
Jakarta -

Rasulullah SAW menjadi sosok teladan sepanjang masa. Keteladanan umat Islam juga tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak kisah yang menggambarkan tentang keteladanan Nabi Muhammad SAW.

Teladan Nabi Muhammad tergambar dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 21:

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab-Latin: Laqad kāna lakum fī rasụlillāhi uswatun ḥasanatul limang kāna yarjullāha wal-yaumal-ākhira wa żakarallāha kaṡīrā

Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

ADVERTISEMENT

Menurut buku Samudra Keteladanan Muhammad oleh Nurul H. Maarif menjelaskan ayat di atas bahwa Muhammad SAW adalah uswah hasanah (teladan kebaikan), terutama bagi : 1) Orang yang mengharapkan Allah SWT, 2) Orang yang mengharapkan kehidupan setelah mati, dan 3) orang yang terus menerus mengingat-Nya.

Menurut buku Sejarah Kebudayaan Islam karya Fida' Abdillah dan Yusak Burhanudin dikisahkan, pada suatu hari ada seorang laki-laki meminta izin berbicara kepada Nabi Muhammad SAW.

Lalu ia berkata kepada Aisyah RA untuk mengizinkan orang tersebut masuk. Nabi Muhammad mengatakan bahwa orang tersebut dikenal sebagai orang yang buruk kabilahnya. Aisyah RA pun mengizinkannya masuk dan pria itu langsung duduk di depan Nabi Muhammad SAW. Nabi kemudian berbicara dengan ramah dan penuh perhatian.

Kemudian Aisyah RA menanyakan kenapa Rasulullah bertutur begitu lembut serta menghormati orang yang kasar dan buruk. Rasulullah kemudian menjawab bahwa pria itu adalah orang yang paling buruk di dunia karena tidak mau bergaul dengan orang lain dan ia menganggap orang lain lebih buruk darinya.

Masih banyak keteladanan Nabi Muhammad SAW yang bisa kita contoh. Mengutip dari laman MUI, berikut beberapa keteladanan yang perlu dicontoh umat Islam:

1. Tidak Pernah Sombong

Sebagaimana hal ini dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari:

عَنْ عُمَرَ بن الخطاب - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتْ النَّصَارَى عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلَام فَإِنَّمَا أَنَا عَبْد، فَقُولوا: عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ

Dari Umar bin Khattab RA, dia berkata: "Rasulullah SAW bersabda, "Jangan goda aku (juga) karena orang-orang Nasrani menyanjung Isa bin Maryam, karena sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba. Maka sebutlah (kamu) hamba Allah dan Rasul-Nya." (HR Bukhari)

2. Lemah Lembut

Rasulullah SAW tidak pernah membalas perbuatan buruk yang menimpanya kepada siapa pun. Bahkan meskipun disakiti, beliau tetap mendoakan orang yang menyakitinya. Hal ini dijelaskan dalam riwayat sebagai berikut:

عن أبي عبد الله الجَدَلِي قال: سألتُ عائشة -رضي الله عنها-، عن خُلُق رسول الله -صلى الله عليه وسلم- فقالت: «لم يكن فاحِشًا ولا مُتَفَحِّشًا ولا صَخَّابًا في الأسواق، ولا يَجْزي بالسيئةِ السيئةَ، ولكن يَعْفو ويَصْفَح».

Dari Abu Abdilah al-Jadali RA dia berkata, "Saya berkata kepada Aisyah, 'Bagaimana sikap Nabi terhadap keluarganya?' Aisyah menjawab, "Dia adalah orang yang paling terpuji. Rasulullah tidak pernah bersikap dengan buruk, kasar atau berteriak di tengah pasar. Dia tidak akan membalas kejahatan dengan kejahatan. Tapi dia memaafkan dan memaafkan hal-hal buruk yang ditujukan kepadanya secara pribadi." (HR Imam Ahmad)

3. Toleran

Rasulullah selalu bersikap toleran, dari Anas bin Malik RA, dia berkata, "Saya pernah berjalan dengan Rasulullah, yang pada waktu itu mengenakan sorban dari daerah Najran, yang tebal bahannya. Kemudian seseorang dari desa mengikutinya, penduduk badui itu menarik sorbannya begitu keras hingga aku melihat bekas luka di sisi leher Nabi karena gaya tarik-menarik. Kemudian badui itu berkata, "Wahai Muhammad, berilah aku kekayaan Allah yang kamu miliki!" Rasulullah SAW menoleh dan tertawa. Dia memerintahkan untuk memberikan kepada badui hadiah." (HR Bukhari dan Muslim)

4. Dermawan

Kisah kedermawanan Rasulullah banyak dijelaskan dalam sebuah hadis, salah satunya:

عن أنس بن مالك رضي الله عنه: أن رجلًا سأل النبي صلى الله عليه وسلم غنمًا بين جبلين، فأعطاه إياه، فأتى قومه فقال: أيْ قومِ، أسلموا، فوالله إن محمدًا ليعطي عطاءً ما يخافُ الفقر،

Dari Anas bin Malik RA dia berkata, "Seorang pria mendatangi Nabi SAW dan meminta kambing yang jumlahnya sama dengan jarak antara dua gunung, maka beliau memberikan apa yang dia minta. Si pria lantas pulang ke kaumnya dan berkata, "Wahai umatku, masuklah ke agama Islam, karena Muhammad akan memberimu hadiah yang tidak akan kamu inginkan lagi khawatir jatuh miskin." (HR Muslim).

Itulah beberapa sifat keteladanan Nabi Muhammad SAW.




(lus/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads