Jazirah Arab: Sejarah, Geografi, dan Peranannya dalam Peradaban Islam

Jazirah Arab: Sejarah, Geografi, dan Peranannya dalam Peradaban Islam

Devi Setya - detikHikmah
Selasa, 02 Des 2025 09:30 WIB
Spains biker Lorenzo Santolino competes during Stage 12 of the Dakar 2023 between Empty Quarter Marathon and Shaybah, in Saudi Arabia, on January 13, 2023. -  (Photo by FRANCK FIFE / AFP)
ilustrasi Jazirah Arab Foto: AFP/FRANCK FIFE
Jakarta -

Jazirah Arab merupakan salah satu wilayah paling bersejarah di dunia. Terletak di kawasan Timur Tengah, jazirah ini dikenal sebagai tanah kelahiran Nabi Muhammad SAW dan tempat lahirnya peradaban Islam.

Selain nilai sejarahnya, Jazirah Arab memiliki kekayaan geografi, budaya, dan ekonomi yang sangat berpengaruh hingga saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Jazirah Arab

Dikutip dari buku Sejarah Peradaban Islam Terlengkap karya Rizem Aizid, secara bahasa, "jazirah" berarti pulau atau daratan yang dikelilingi oleh air. Namun, Jazirah Arab bukan pulau, melainkan sebuah semenanjung besar yang dikelilingi oleh Laut Merah di barat, Teluk Persia di timur, dan Laut Arab di selatan.

Jazirah Arab mencakup wilayah yang saat ini menjadi negara-negara Arab seperti Arab Saudi, Yaman, Oman, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, dan Kuwait, serta sebagian wilayah Irak dan Yordania.

ADVERTISEMENT

Jazirah Arab terletak di bagian barat daya Asia dan merupakan semenanjung terbesar di dunia dengan luas sekitar 3.000.000 km². Wilayahnya didominasi oleh gurun pasir, dataran kering, dan pegunungan di beberapa bagian.

Gurun terbesar di Jazirah Arab adalah Gurun Rub' al Khali, atau dikenal juga sebagai "Empty Quarter," yang merupakan gurun pasir terluas di dunia.

Dalam buku Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW: Dari Sebelum Masa Kenabian hingga Sesudahnya karya Abdurrahman bin Abdul Karim, selain gurun, Jazirah Arab juga memiliki daerah pegunungan, seperti Pegunungan Hijaz dan Pegunungan Asir di bagian barat, yang memiliki iklim lebih sejuk dibanding wilayah gurun.

Sementara di selatan, wilayah pesisir di Yaman dan Oman memiliki iklim tropis yang mendukung pertanian. Keanekaragaman geografi ini mempengaruhi pola hidup masyarakat, mulai dari penggembalaan unta hingga perdagangan maritim.

Sejarah dan Peradaban Jazirah Arab

Merangkum buku Sejarah Peradaban Islam karya Prof Suyuthi Pulungan, dituliskan bahwa sebelum kedatangan Islam, Jazirah Arab dihuni oleh berbagai suku, baik nomaden maupun menetap di kota-kota kecil. Suku-suku ini hidup dengan cara berdagang, menggembala unta, atau bertani di oasis.

Kota Makkah, yang terletak di bagian barat Jazirah Arab, menjadi pusat perdagangan dan agama karena adanya Ka'bah.

Masa sebelum Islam disebut zaman jahiliah, ketika suku-suku Arab memiliki kepercayaan politeistik dan peraturan sosial yang sangat tradisional. Islam yang lahir di Jazirah Arab pada abad ke-7 Masehi membawa perubahan besar dalam struktur sosial, politik, dan budaya di wilayah ini. Sejak itu, Jazirah Arab menjadi pusat peradaban, ilmu pengetahuan, dan penyebaran agama Islam ke seluruh dunia.

Sejak dahulu, Jazirah Arab dikenal sebagai jalur perdagangan penting yang menghubungkan Asia, Afrika, dan Eropa. Komoditas utama pada masa itu termasuk rempah-rempah, kurma, unta, dan tekstil. Kota-kota seperti Makkah dan Madinah menjadi pusat perdagangan sekaligus pusat keagamaan.

Di era modern, Jazirah Arab terkenal karena kekayaan minyaknya, terutama di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Kuwait. Minyak bumi menjadi sumber utama pendapatan negara dan memainkan peran strategis dalam ekonomi dunia.

Selain itu, sektor pariwisata, pendidikan, dan teknologi juga berkembang pesat, menjadikan Jazirah Arab salah satu kawasan dengan pertumbuhan ekonomi cepat di abad 21.

Peran Jazirah Arab dalam Sejarah Islam

Jazirah Arab memiliki peran yang sangat besar dalam sejarah Islam. Wilayah ini adalah tempat lahirnya Nabi Muhammad SAW dan wahyu Al-Qur'an, yang kemudian menyebar ke seluruh dunia. Kota Makkah dan Madinah menjadi pusat spiritual, politik, dan pendidikan Islam sejak abad ke-7.

Banyak peristiwa penting seperti Hijrah, Perang Badar, dan Perjanjian Hudaibiyah terjadi di Jazirah Arab, yang kemudian menjadi saksi sejarah yang menentukan arah peradaban Islam.

Selain itu, para ulama dan ilmuwan Islam juga banyak lahir di wilayah ini. Mereka menyebarkan ilmu agama, filsafat, astronomi, dan kedokteran ke berbagai belahan dunia.




(dvs/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads