Israel Sidang Imam Besar Masjid Al-Aqsa atas Tuduhan 'Hasutan'

Imam Besar Masjid Al Aqsa Syekh Ekrima Sabri — Imam Besar Masjid Al-Aqsa Syekh Ekrima Sabri. Foto: SABA News Agency

Jakarta -

Israel menggelar sidang terhadap Imam Besar Masjid Al-Aqsa, Syekh Ekrima Sa'id Sabri, atas tuduhan "hasutan". Jaksa mengajukan dakwaan terkait pidato Syekh Sabri.

Dilansir Anadolu Agency, sidang digelar di Pengadilan Magistrat, Yerusalem pada Selasa (18/11/2025). Syekh Sabri tiba di pengadilan menggunakan kursi roda bersama pengacaranya dan beberapa pendukung Palestina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dakwaan yang diajukan jaksa Israel pada Agustus 2024 terkait dua pidato belasungkawa Syekh Sabri pada 2022 dan untuk mantan kepala Hamas Ismail Haniyeh yang dibunuh di ibu kota Iran pada 2024 dibacakan selama sidang.

Syekh Sabri mengatakan apa yang dilakukan otoritas pendudukan Israel adalah ilegal dan tidak manusiawi. Dirinya menyebut Israel berusaha membungkam suara dan oposisi yang menentang ekstremis Israel.

"Praktik-praktik pendudukan Israel ditolak, tidak dapat dibenarkan, ilegal, dan tidak manusiawi. Israel hanya ingin membungkam suara yang menentang penyerbuan kaum Yahudi ekstremis ke Masjid Al-Aqsa," ujar imam berusia 87 tahun itu kepada kepada Anadolu.

Syekh Sabri mengaku tak gentar dengan tuduhan dan apa yang dilakukan pasukan pendudukan Israel. Dia menegaskan tak akan pernah meninggalkan Masjid Al-Aqsa karena itu sudah menjadi bagian dari imannya.

"Semua tindakan mereka mereka menargetkan Masjid Al-Aqsa dan posisi teguh kami di tempat suci tersebut, yang tidak akan pernah kami tinggalkan," ujarnya.

Sementara itu, Pengacara Khaled Zabarka mengatakan tuduhan yang dilayangkan untuk Syekh Sabri dalam sidang pada Selasa kemarin "dibuat-buat". Pelaksanaan sidang, kata dia, hanya prosedural.

"Kami akan minta pengadilan memberikan bukti lebih lanjut yang kami yakini diperlukan untuk membantah dakwaan ini," ujarnya.

Syekh Sabri berulang kali menghadapi tekanan dari pasukan pendudukan Israel. Menurut catatan pemberitaan detikcom, imam sekaligus khatib itu ditangkap polisi Israel dan pernah dilarang masuk Masjid Al-Aqsa selama 6 bulan. Penangkapannya berkaitan dengan khutbah Jumat yang dinilai "menghasut".

Masjid Al-Aqsa yang terletak di Kota Tua Yerusalem atau Baitul Maqdis adalah kiblat pertama umat Islam. Tempat suci ini juga menjadi saksi perjalanan agung Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha atau dikenal dengan Isra Miraj.