Dewan Hubungan Amerika-Islam (Council on American-Islamic Relations/CAIR), organisasi hak-hak sipil Muslim terbesar di Amerika Serikat, pada Jumat (11/10) menyerukan kepada politisi Venezuela Maria Corina Machado, penerima Hadiah Nobel Perdamaian 2026, untuk mencabut dukungannya terhadap fasisme anti-Muslim di Eropa serta hubungannya dengan Partai Likud Israel yang dinilai rasis dan berhaluan ekstrem kanan.
Dilansir situs resmi organisasi tersebut, CAIR menilai keputusan Komite Hadiah Nobel untuk memberikan penghargaan tersebut kepada Machado sebagai sebuah "penghinaan" terhadap banyak tokoh lain di seluruh dunia yang telah mengambil risiko besar memperjuangkan keadilan dan menentang genosida di Gaza.
Dalam pernyataan resminya, CAIR menyebut penghargaan itu seharusnya diberikan kepada sosok yang benar-benar memiliki integritas moral dan memperjuangkan keadilan universal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hadiah Nobel Perdamaian seharusnya diberikan kepada individu yang telah menunjukkan konsistensi moral dengan berani memperjuangkan keadilan bagi semua orang, bukan kepada politisi yang menuntut demokrasi di negaranya sendiri sementara mendukung rasisme, kefanatikan, dan fasisme di luar negeri," demikian pernyataan CAIR dikutip cair.com (11/10/2025).
CAIR juga menyoroti rekam jejak Machado dalam mendukung gerakan sayap kanan ekstrem di Eropa. Organisasi ini juga mendesak Machado untuk mencabut dukungannya terhadap Partai Likud dan kelompok-kelompok fasis. Jika tidak, organisasi itu meminta Komite Nobel mempertimbangkan kembali keputusannya.
"Seorang fanatik anti-Muslim dan pendukung fasisme Eropa tidak pantas disebut bersama orang-orang seperti Dr. Martin Luther King Jr. dan para peraih Hadiah Nobel Perdamaian lainnya yang layak," tegas CAIR.
CAIR menyatakan bahwa keputusan Komite Nobel telah mengaburkan makna asli dari penghargaan tersebut. Mereka menilai penghargaan seharusnya diberikan kepada pihak yang benar-benar berkontribusi terhadap perdamaian dan keadilan global, seperti para aktivis, jurnalis, mahasiswa, dan tenaga medis yang mempertaruhkan hidupnya untuk menentang kekejaman di Gaza.
Organisasi itu menegaskan bahwa penghargaan bergengsi tersebut kehilangan legitimasi jika diberikan kepada tokoh yang "mendukung rasisme dan kefanatikan di panggung internasional."
(inf/erd)
Komentar Terbanyak
Gencatan Senjata Israel-Hamas Tercapai, Takbir Menggema di Gaza
Ini yang Disepakati Israel dan Hamas untuk Akhiri Perang Gaza
2 Tahun Perang Gaza: 67 Ribu Warga Tewas, Rumah-Tempat Ibadah Hancur