Ke Mana Perginya Ruh Orang yang Sudah Meninggal?

Ke Mana Perginya Ruh Orang yang Sudah Meninggal?

Lusiana Mustinda - detikHikmah
Sabtu, 04 Okt 2025 06:00 WIB
Umat Muslim berdoa di makam keluarganya di kawasan TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Sabtu (22/2/2025).
Ilustrasi kuburan. (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Al-Qur'an secara jelas menyatakan, seseorang yang telah meninggal menanti hingga tiba masa kebangkitan semua makhluk, yakni setelah kiamatnya dunia.

Secara lahiriah dan secara umum, kita telah meninggalkan dan menempatkan yang wafat pada satu tempat terbatas yakni di kubur. Akan tetapi apakah nafs atau arwahnya juga berada di sana? Jelas tidak demikian.

Menurut M. Quraish Shihab dalam bukunya Kehidupan Setelah Kematian menyebut penguburan bertujuan untuk menghormati yang mati, mengembalikan jasad yang berasal dari tanah ke tanah lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam surah Thaha ayat 55, Allah SWT berfirman:

۞ مِنْهَا خَلَقْنَٰكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَىٰ

ADVERTISEMENT

Arab-Latin: Min-hā khalaqnākum wa fīhā nu'īdukum wa min-hā nukhrijukum tāratan ukhrā

Artinya: "Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain,"

Selain itu, penguburan juga untuk "menutupi keburukan". Hal ini disebutkan dalam surah Al-Maidah ayat 31 yang berbunyi:

فَبَعَثَ ٱللَّهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِى ٱلْأَرْضِ لِيُرِيَهُۥ كَيْفَ يُوَٰرِى سَوْءَةَ أَخِيهِ ۚ قَالَ يَٰوَيْلَتَىٰٓ أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ هَٰذَا ٱلْغُرَابِ فَأُوَٰرِىَ سَوْءَةَ أَخِى ۖ فَأَصْبَحَ مِنَ ٱلنَّٰدِمِينَ

Arab-Latin: Fa ba'aṡallāhu gurābay yab-ḥaṡu fil-arḍi liyuriyahụ kaifa yuwārī sau`ata akhīh, qāla yā wailatā a 'ajaztu an akụna miṡla hāżal-gurābi fa uwāriya sau`ata akhī, fa aṣbaḥa minan-nādimīn

Artinya: "Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal."

Adapun karena tempat yang sesungguhnya ruh itu berada belum bisa dikunjungi manusia. Maka tempat penguburannyalah yang kita kunjungi.

Keberadaan Ruh Setelah Meninggal Dunia

Sebenarnya yang meninggal dunia telah berada di satu alam yang dinamai oleh Al-Qur'an alam Barzah. Dikutip dalam buku Rahasia Selamat dari Siksa Kubur yang ditulis Junaidi Ahmad, alam barzakh adalah gerbang atau stasiun yang mesti dilalui oleh setiap manusia yang meninggal dunia, baik dia dikubur dalam tanah maupun tidak.

Artinya meskipun jasad seseorang hilang lenyap, hangus terbakar menjadi abu, dimakan binatang buas maupun tenggelam di dasar lautan, akan tetapi ruhnya tetap hidup dan mendapatkan kenikmatan dari Allah SWT ataupun siksaan sebagai sebuah azab. Semua tergantung pada amal ibadah selama hidup di dunia.

Hal ini sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah SAW yang artinya: "Kuburan dapat merupakan taman dari taman-taman surga atau jurang dari jurangnya neraka". (HR. Turmudzi)

Jadi, jika manusia mati, ia tidak akan langsung masuk alam akhirat. la terlebih dahulu akan singgah di alam antara dunia dan akhirat yang bernama barzakh atau alam kubur.

Dikutip dari buku Misteri Kematian karya Mahir Ahmad Ash-Syufiy, sejak kematian hingga hari kiamat tiba, adanya surga dan neraka merupakan ilmu Allah SWT karena pengetahuan tersebut bersifat misteri. Allah SWT menjelaskan tentang keberadaan alam misteri tersebut, tetapi tidak menjelaskan bagaimana bentuknya karena hanya Allah SWT yang berhak menjelaskan keberadaan alam itu.

وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ قَالَ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا انْتِ بِقُرْءَانِ غَيْرِ هَذَا أَوْ بَدِّلَهُ قُلْ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أُبَدِّلَهُ مِن تِلْقَابٍ نَفْسِي إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَى إِلَى إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ (3) قُل لَّوْ شَاءَ اللَّهُ مَا تَلَوْتُهُ عَلَيْكُمْ وَلَا أَدْرَنَكُم بِهِ فَقَدْ لَبِثْتُ فِيكُمْ عُمُرًا مِّن قَبْلِهِ، أَفَلَا تَعْقِلُونَ (3) صلے

Artinya: "Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami dengan jelas, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata, "Datangkanlah kitab selain Al-Qur'an ini atau gantilah." Katakanlah (Muhammad), "Tidaklah pantas bagiku menggantinya atas kemauanku sendiri. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku. Aku benar-benar takut akan azab hari yang besar (kiamat) jika mendurhakai Tuhanku." Katakanlah (Muhammad), "Jika Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepadamu dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepadamu." Aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya (sebelum turun Al-Qur'an). Apakah kamu tidak mengerti?" (QS Yunus: 15-16)




(lus/inf)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads