Pembahasan mengenai akhir zaman selalu dikaitkan dengan tanda-tanda besar yang sudah disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits. Setiap tanda hadir sebagai peringatan agar manusia menyadari bahwa kehidupan dunia pasti akan berakhir.
Allah SWT berfirman dalam surah Muhammad ayat 18:
فَهَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّا السَّاعَةَ اَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً ۚ فَقَدْ جَاۤءَ اَشْرَاطُهَا ۚ فَاَنّٰى لَهُمْ اِذَا جَاۤءَتْهُمْ ذِكْرٰىهُمْ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arab latin: Fahal yanẓurūna illas-ā'ata an ta'tiyahum bagtah(tan), faqad jā'a asyrāṭuhā, fa'annā lahum iżā jā'athum żikrāhum.
Artinya: Apa lagi yang mereka (orang kafir) tunggu-tunggu selain hari Kiamat yang akan datang kepada mereka secara tiba-tiba karena tanda-tandanya sungguh telah datang? Maka, apa gunanya (kesadaran) mereka apabila (hari Kiamat) itu sudah datang?
Menurut Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka, ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia pada hakikatnya sedang menunggu saat berakhirnya waktu. Untuk alam semesta, itulah kiamat; sedangkan untuk setiap pribadi, itulah kematian. Semuanya akan datang secara tiba-tiba tanpa bisa ditunda.
Tanda-tanda menuju kehancuran ini sudah terlihat jelas. Segala yang baru perlahan menjadi usang, dan kerusakan alam semakin nyata.
Semua itu menjadi isyarat bahwa hari akhir kian dekat. Dalam hadits, disebutkan pula tanda lain yang akan tampak di penghujung zaman, yaitu ketika pepohonan dan bebatuan berbicara, sementara satu jenis pohon tetap diam, yaitu pohon gharqad.
Pohon Gharqad dalam Riwayat Akhir Zaman
Dalam buku Huru Hara Kiamat karya Ibnu Katsir dijelaskan bahwa akan terjadi pertempuran besar antara kaum muslimin dan bangsa Yahudi. Pertempuran itu berakhir dengan kemenangan umat Islam.
Pada saat itu, bebatuan dan pepohonan diberi kemampuan untuk berbicara, mereka akan menunjukkan tempat persembunyian orang Yahudi. Namun, ada satu pohon yang tetap diam, yaitu pohon gharqad.
Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Hari kiamat tidak akan terjadi sampai umat Islam memerangi bangsa Yahudi. Mereka akan dikejar hingga bersembunyi di balik batu dan pohon. Lalu batu dan pohon itu berkata, 'Wahai Muslim, wahai hamba Allah, di belakangku ada orang Yahudi, datanglah dan bunuhlah dia,' kecuali pohon gharqad, karena ia adalah pohon orang Yahudi." (HR Muslim)
Baca juga: 5 Doa Taubat Lengkap, Muslim Bisa Amalkan |
Riwayat lain yang dicatat dalam buku Kiamat Sudah Dekat? karya Dr. Muhammad al-'Areifi menyebut sabda Nabi SAW:
"Hari kiamat tidak akan tiba hingga kalian memerangi bangsa Yahudi, sampai batu yang ada di belakangnya orang Yahudi berkata, 'Wahai Muslim, di belakangku ada orang Yahudi, bunuhlah dia!'" (HR Bukhari).
Dari dua keterangan ini tampak jelas bahwa pohon gharqad digambarkan berbeda dari pepohonan lain. Ia disebut sebagai pohon yang akan melindungi orang Yahudi pada peristiwa akhir zaman.
Riwayat-riwayat tersebut juga mengaitkan peristiwa ini dengan terbunuhnya Dajjal di tangan Nabi Isa AS. Setelah kematian Dajjal, para pengikutnya tercerai-berai dan berusaha menyelamatkan diri.
Sebagian dari mereka, termasuk orang Yahudi, bersembunyi di balik pepohonan dan bebatuan. Saat itu, Allah SWT menjadikan keduanya mampu berbicara untuk menunjukkan tempat persembunyian. Namun, pohon gharqad tidak mengatakan apa-apa, sehingga disebut sebagai pohon orang Yahudi.
Bagaimana Ciri Pohon Gharqad?
Selain kisah yang disebutkan dalam hadits, sejumlah buku juga menjelaskan keberadaan dan ciri fisik pohon ini. Dalam buku Pendidikan Agama Islam: Berbasis General Education karya Enzus Tinianus dkk diterangkan bahwa pohon gharqad banyak ditanam di Israel.
Bahkan, penanamannya sudah dilakukan sejak sebelum berdirinya negara tersebut pada tahun 1948. Salah satu lembaga yang aktif menanamnya adalah Jewish National Fund (JNF).
Keterangan lebih rinci terdapat dalam buku Al Anfal: Syarah Ijmal karya Billy El-Rasheed yang mengutip Al-Mu'jam Al-Wasith. Disebutkan bahwa pohon gharqad termasuk dalam keluarga terong-terongan. Batangnya berwarna putih, cabangnya juga putih dengan duri, sedangkan daunnya lembut menyerupai daun pohon 'ausaj.
Bunganya berbentuk memanjang, berwarna putih kehijauan, dan mengeluarkan aroma harum. Adapun buahnya berbentuk kerucut dan dapat dikonsumsi.
(inf/erd)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Bahlil Lahadalia Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia