Salat merupakan tiang agama yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Namun, syariat Islam memberikan kemudahan dalam kondisi tertentu. Salah satunya adalah jamak takdim, yaitu menggabungkan dua salat fardhu dalam satu waktu salat yang pertama. Dengan memahami tata cara dan niatnya, ibadah tetap sah dan terjaga kesempurnaannya.
Menurut buku Seri Fiqih Kehidupan karya Ahmad Sarwat, jamak takdim adalah pelaksanaan dua salat wajib pada waktu salat pertama. Bentuk jamak ini hanya berlaku untuk dua kombinasi, yaitu Dzuhur dan Ashar dilaksanakan pada waktu Dzuhur, serta Maghrib dan Isya dilaksanakan pada waktu Maghrib.
Dalam fikih, terdapat kondisi khusus yang membolehkan pelaksanaan jamak, seperti saat safar, yaitu perjalanan jauh minimal 89 km atau tepatnya 88,704 km berdasarkan konversi perjalanan dua hari berjalan kaki atau naik kuda menurut ulama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pada hari hujan, diperbolehkan menjamak salat Maghrib dan Isya pada waktu Isya, meskipun ketentuan ini tidak berlaku untuk Dzuhur dan Ashar, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Atsram:
"Sungguh sunnah apabila hari hujan untuk menjamak antara salat Maghrib dengan Isya." HR. Atsram.
Sakit juga menjadi alasan diperbolehkannya jamak salat, seperti dijelaskan Imam Ahmad, bahwa Rasulullah SAW pernah menjamak salat bukan karena takut atau hujan.
Baca juga: Catat! Ini Waktu Paling Utama Salat Duha |
Bacaan Niat Salat Jamak Takdim
Dalam buku Fikih Empat Madzhab Jilid 2 karya Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, disebutkan bacaan niat jamak takdim yang harus dilafalkan sebelum memulai salat. Berikut rinciannya:
1. Niat Jamak Takdim Dzuhur dan Ashar
أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
Arab latin: Ushollii fardlozh zhuhri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'al ashri adaa-an lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku sengaja salat fardhu Dzuhur 4 rakaat yang dijamak dengan Ashar, fardu karena Allah Ta'aala,"
Setelah selesai melaksanakan salat Dzuhur, dilanjutkan dengan salat Ashar dengan niat sebagai berikut:
أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع الظُّهْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
Arab latin: Ushollii fardlol 'ashri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'azh zhuhri adaa-an lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku sengaja salat fardhu Ashar 4 rakaat yang dijamak dengan Dzuhur, fardu karena Allah Ta'aala,"
2. Niat Jamak Takdim Maghrib dan Isya
اُصَلِى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ العِشَاءِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى
Arab latin: Ushollii fardlozh maghribi thalaatha raka'aatin majmuu'an ma'al 'isyaa'i Jam'a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku sengaja salat fardhu Maghrib 3 rakaat yang dijamak dengan Isya, dengan jamak takhir, fardu karena Allah Ta'aala,"
Setelah menunaikan salat Maghrib, dilanjutkan dengan salat Isya dengan membaca niat berikut:
اُصَلّى فَرْضَ العِسَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ المَغْرِبِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى
Arab latin: Ushollii fardlozh 'isyaa'i arba'a raka'aatin majmuu'an ma'al magribi Jam'a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat salat Isya empat rakaat yang dijamak dengan Maghrib, dengan jamak takhir, fardhu karena Allah Ta'aala,"
(inf/erd)












































Komentar Terbanyak
Cak Imin Sebut Indonesia Gudang Ulama
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran
Cak Imin Sebut Pesantren Solusi Rakyat, Bisa Tangani Utang dan Kemiskinan