Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal bin Abdullah Al Amudi mengatakan bahwa Kerajaan Arab Saudi memiliki hubungan yang erat dengan Indonesia. Keduanya merupakan anggota aktif Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan G20.
"Kedua negara memiliki hubungan yang istimewa di tingkat masyarakat kedua negara. Hubungan kedua negara telah mengalami perkembangan yang signifikan di semua lini," katanya dalam bahasa Arab melalui sambutan acara Saudi National Day ke-95 di Hotel Raffles, Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Lebih lanjut, Dubes Saudi itu juga menyebut hubungan antara Saudi dan RI mengalami perkembangan yang signifikan. Ini dimulai dengan kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke RI pada 2017, diikuti oleh dua kali kunjungan yang dilakukan Presiden Indonesia Prabowo Subianto ke Kerajaan Arab Saudi pasa Juni 2024 dan Juli 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kunjungan-kunjungan ini menghasilkan sidang pertama Dewan Koordinasi Tertinggi Arab Saudi-Indonesia yang diketuai oleh para pemimpin kedua negara dan sepakat untuk dapat mengkapitalisasi dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh Visi Kerajaan 2030 dan Visi Emas Indonesia 2045," sambung Faisa
Ia menuturkan bahwa kedua pihak juga telah meneken perjanjian di beberapa sektor ekonomi senilai 27 miliar dollar. Baik RI maupun Saudi menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama di semua bidang. Upaya tersebut akan terus berlanjut.
"Upaya kedua negara sahabat ini (RI-Saudi) akan terus berlanjut, InsyaAllah untuk memajukan hubungan antar keduanya ke level yang lebih tinggi dan strategis di semua tingkatan yang akan menguntungkan kedua negara dan dunia secara umum," ujarnya menguraikan.
Menteri Agama Nasaruddin Umar yang turut hadir dalam acara tersebut juga menuturkan bahwa Indonesia menyambut partisipasi Saudi yang lebih besar dalam proyek infrastruktur, pengembangan industri halal, dan ekonomi digital.
"Indonesia menyambut partisipasi Saudi yang lebih besar dalam proyek infrastruktur, pengembangan industri halal, dan ekonomi digital kami. Kami juga mengundang kolaborasi dalam mempromosikan keuangan Islam, di mana kedua negara memiliki kekuatan yang saling melengkapi," kata Menag saat memberi sambutan dalam bahasa Inggris.
Pria yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal itu mengajak agar Saudi dan RI menciptakan pusat global untuk layanan keuangan yang etis dan sesuai syariah.
Menag menyebut bahwa Indonesia dan Saudi merupakan dua negara dengan mauoritas muslim terbesar.
"Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dan Arab Saudi sebagai pemimpin dua masjid suci. Bersama-sama, kita berbagi tanggung jawab unik untuk menunjukkan bahwa Islam adalah wajah dari kebijaksanaan dan praktik konvensional," tandas Menag Nasaruddin.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Ribuan Orang Teken Petisi Copot Gus Yahya dari MWA UI
MUI Konfirmasi Dugaan Nampan MBG Terpapar Minyak Babi
Isi Deklarasi New York: Upaya PBB Damaikan Palestina-Israel