Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan para pemangku kepentingan global untuk bertindak tegas menyikapi serangan Israel ke Iran. Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menilai konflik yang terus meluas bisa menjadi ancaman besar bagi kemanusiaan dan peradaban dunia.
"Saya menyerukan kepada aktor-aktor global, termasuk stakeholder tata internasional seperti PBB, untuk bekerja lebih decisif dalam menyelesaikan konflik yang sekarang marak di mana-mana," kata Gus Yahya saat ditemui di kantor PBNU, Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Gus Yahya mengatakan, PBNU telah aktif menjalin komunikasi dengan berbagai tokoh lintas negara sejak awal meningkatnya ketegangan global. Menurutnya, PBNU telah menyampaikan pandangan dan keprihatinan kepada berbagai pemimpin dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah dari kemarin. Kita sudah ngomong ke mana-mana, kita bicara dengan Vatikan, tokoh-tokoh di Eropa, Amerika dan lainnya," ujarnya.
Namun, Gus Yahya mengingatkan bahwa PBNU hanya organisasi kemasyarakatan. Oleh karena itu, ia mendorong negara-negara di dunia untuk mengambil langkah konkret demi mencegah situasi global semakin memburuk.
"Tata dunia dan geopolitik itu stakeholder-nya negara. Maka kita memanggil negara-negara ini untuk bertindak demi keselamatan dunia seluruhnya," tegas Gus Yahya
Ia juga menolak anggapan bahwa konflik Israel-Iran hanya menyangkut pihak tertentu saja. Menurutnya, krisis semacam ini berpotensi menyeret seluruh dunia dalam bencana yang lebih luas.
"Nggak usah bicara soal Islam atau bukan. Ini soal manusia. Dunia ini. Jangan-jangan negara-negara lain merasa, 'alah, yang diserang Iran, bukan gue'. Padahal ini bisa menjerumuskan seluruh dunia ke dalam bencana yang luar biasa," ungkap Gus Yahya.
"Seluruh dunia harus berkonsolidasi, bersatu, untuk menghentikan semuanya segera, supaya kemanusiaan dan tatanan peradaban dunia ini selamat," pungkasnya.
(hnh/inf)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI