Muhammadiyah Serukan Ramadan sebagai Momentum Pencerahan dan Transformasi Diri

Muhammadiyah Serukan Ramadan sebagai Momentum Pencerahan dan Transformasi Diri

Hanif Hawari - detikHikmah
Rabu, 12 Feb 2025 12:30 WIB
Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto dalam konferensi pers Milad Muhammadiyah ke-111, Kamis (16/11/2023).
Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto (Foto: Tangkapan Layar YouTube Muhammadiyah Channel)
Jakarta -

PP Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan pada 1 Maret 2025. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agung Danarto, menyampaikan beberapa pesan sebelum menyambut bulan suci tersebut.

Pesan itu berisi seruan kepada seluruh umat Islam dan elemen bangsa untuk menjadikan bulan Ramadan sebagai momentum pencerahan spiritual dan transformasi diri.

"Bagi segenap kaum muslimin, mari jadikan puasa dan ibadah Ramadan lainnya sebagai jalan baru kerohanian untuk melahirkan pencerahan hidup, baik pencerahan dalam beragama maupun menjalani kehidupan secara keseluruhan," ujar Agung, dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (12/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung menekankan bahwa puasa Ramadan seharusnya tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi juga menjadi wahana pencerahan yang membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengajak umat Islam untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa kepada Allah SWT, yang tercermin dalam tindakan dan perilaku yang damai, menyatukan, mencerdaskan, dan menebar kebajikan.

"Puasa Ramadan niscaya menghadirkan pencerahan rohaniah multi aspek sehingga setiap muslim secara individual maupun kolektif menebar kemaslahatan bagi diri dan lingkungannya. Jadikan puasa sebagai wahana atau jalan pencerahan," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Agung mengajak umat Islam untuk menjauhi sifat-sifat tercela seperti amarah, kedengkian, dan kesombongan. Ia juga mengimbau agar umat Muslim tidak bergaya hidup boros dan berlebihan, terutama di tengah kondisi banyak anak bangsa yang hidup dalam kekurangan.

"Muslim yang tercerahkan buah dari ibadah puasa tidak akan mudah marah, buru ujaran, dengki, dendam, congkak, menebar permusuhan dan segala perangai yang buruk. Jauhi pola hidup boros, berlebihan, dan pamer kemewahan di tengah banyak anak bangsa yang hidupnya susah dan berkekurangan," tegasnya.

Agung juga menyoroti pentingnya kepedulian sosial dalam ibadah puasa. Ia mengajak umat Islam untuk lebih peduli terhadap sesama, terutama kepada mereka yang hidup dalam kemiskinan, kebodohan, dan ketertinggalan.

"Kembangkan kepedulian sosial yang tinggi untuk senantiasa rela berbagi dengan sesama, terutama kepada saudara-saudara sebangsa yang hidupnya berkekurangan dan terkena musibah," katanya.

Selain itu, Agung juga menekankan pentingnya membangun karakter yang religius dan beradab luhur. Ia berharap puasa dapat membentuk manusia Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur seperti kejujuran, keberanian, dan ketegasan.

"Melalui ibadah puasa yang mencerahkan, dapat terbangun karakter manusia Indonesia yang religius dan berkeadaban luhur, serta keterpercayaan, ketulusan, kejujuran, keberanian, ketegasan, ketegaran, kuat dalam memegang prinsip dan sifat-sifat khusus lainnya yang melekat dalam dirinya," jelasnya.

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, Agung mengajak para tokoh negeri, baik nasional maupun daerah, untuk menjadikan Ramadan sebagai momentum introspeksi diri dalam menjalankan amanat rakyat. Ia juga mengimbau agar para pemimpin tidak mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan permusuhan dan keresahan.

"Kepada para tokoh negeri, baik nasional maupun daerah, hendaknya menjadikan Ramadan sebagai bulan berintrospeksi dalam menjalankan amanat rakyat dan kebijakan-kebijakan publik yang memberi kemaslahatan sebesar-besarnya bagi kepentingan bangsa dan negara," imbaunya.

Terakhir, Agung berharap agar seluruh umat Muslim dan elemen bangsa dapat menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk memperkaya ilmu dan hikmah. Ia percaya bahwa dengan ilmu dan hikmah yang tinggi, Indonesia dapat mencapai kemajuan dan kemaslahatan hidup bersama.

"Semoga Indonesia menjadi negara bangsa yang dirahmati dan diberkahi Allah Subhanahu wa ta'ala," pungkasnya.




(hnh/lus)

Hide Ads