Pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU, Khofifah Kutip Surah An Nisa Ayat 9

Pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU, Khofifah Kutip Surah An Nisa Ayat 9

Lusiana Mustinda - detikHikmah
Senin, 10 Feb 2025 18:30 WIB
Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa berbicara dalam pembukaan Kongres ke-XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur Senin (10/2/2025).
Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa berbicara dalam pembukaan Kongres ke-XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur Senin (10/2/2025). (Foto: YouTube TVNU)
Jakarta -

Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa berbicara dalam pembukaan Kongres ke-XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur Senin (10/2/2025). Kongres yang mengangkat tema "Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian dan Meneduhkan Peradaban" ini akan berlangsung hingga 15 Januari 2025.

Khofifah menjelaskan merawat tradisi adalah fondasi penting untuk menciptakan masyarakat kuat dan berbudaya tinggi. Ia bilang meneguhkan jati diri bangsa dengan tradisi yang kuat maka harkat dan martabat kita sebagai bangsa akan kuat.

"Menguatkan kemandirian adalah titik terpenting untuk membangun masyarakat dan bangsa. Kemandirian dengan memperkuat kekuatan sosial ekonomi keluarga dan untuk bersanding serta bersaing dengan negara lain," jelas Khofifah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muslimat NU ingin menggerakan pengurusnya untuk meneduhkan peradaban. "Peran ibu-ibu sangat penting kita ingin bahwa hadirnya Muslimat menjadi peradaban bangsa jadi peneduh dari peradaban dunia," sebut Khofifah.

Dalam ajaran Islam ibu adalah sekolahan yang paling penting dan paling fundamental. Khofifah mengutip salah satu ayat dalam Al-Qur'an yakni surah An Nisa ayat 9.

ADVERTISEMENT

"Allah SWT memerintahkan kepada kita semua untuk taat kepada Allah, meninggalkan generasi yang tangguh bukan generasi yang lemah. Membangun keluarga yang kuat dan berkarakter," ujar Khofifah.

"Kenapa Pak Presiden juga melahirkan kebijakan makan bergizi gratis? Karena ingin anak-anak Indonesia ke depan kuat IQ-nya, kuat gizinya, kuat imannya, kuat karakternya," lanjutnya.

Dalam sejarah awal berdirinya dan saat awal kemerdekaan muslimat NU tidak hanya menjadi penyokong perjuangan untuk melawan penjajah. "Muslimat NU sendiri memiliki pengalaman untuk mengangkat senjata dengan berlatih militer untuk mempertahankan kemerdekaan," ujar Khofifah.

Pada Kongres ke-XVIII Muslimat NU meluncurkan tiga program nasional, yakni Mustika Mesem (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem), Mustika Darling (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan) dan Mustika Segar (Muslimat Cantik Sehat dan Bugar).




(aeb/kri)

Hide Ads