Dalam masa jabatan lima tahun, Presiden Prabowo Subianto mengusung visi besar "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045". Untuk mewujudkan visi tersebut, delapan misi strategis yang dikenal sebagai Asta Cita telah dirancang guna membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Salah satu fokus utama dari Asta Cita adalah pembangunan ekonomi berkelanjutan yang berbasis pada optimalisasi potensi lokal. Langkah ini diwujudkan melalui hilirisasi industri, industrialisasi sektor strategis, pemerataan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Hilirisasi dan industrialisasi tidak hanya bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi nasional.
Guna memperdalam kajian terhadap implementasi Asta Cita, terutama dalam bidang ekonomi, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Sarasehan Ulama bertajuk 'Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU'. Acara ini akan mempertemukan para ulama, cendekiawan, dan pemangku kepentingan guna mendiskusikan delapan prioritas strategis pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diskusi ini akan terbagi dalam tiga sesi, di mana sesi kedua akan secara khusus membahas Asta Cita poin lima dan enam yang menitikberatkan pada hilirisasi, industrialisasi, pemerataan ekonomi, dan kesejahteraan rakyat. Topik ini menjadi krusial mengingat potensi ekonomi lokal yang besar di Indonesia masih belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk menciptakan nilai tambah di dalam negeri.
Diskusi dengan topik ekonomi ini akan dipimpin oleh Dr. Ginanjar Sya'ban yang merupakan intelektual muda Nahdlatul Ulama. Kemudian, akan hadir pula mantan ketua Dewan Pakar TKN Prabowo - Gibran sekaligus Komisaris PT PLN, Burhanuddin Abdullah, untuk menyampaikan pengantar sebelum memulai diskusi.
Sementara pada diskusi kedua ini akan menghadirkan sejumlah tokoh, di antaranya Thomas A.M. Djiwandono Wakil Menteri Keuangan, Masdar F. Mas'udi tokoh Nahdlatul Ulama, dan Prof Dr. Ova Amelia Rektor Universitas Gadjah Mada.
Pada diskusi ini akan spesifik membahas mengenai peran ulama dalam menguatkan program Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam bidang perekonomian. Selain itu, diskusi ini akan mengupas strategi para ulama dalam mendukung program Presiden Prabowo.
Sarasehan Ulama akan diadakan pada Selasa, 4 Februari 2025 di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta Pusat. Acara ini akan dibuka oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, dan dilanjutkan dengan Keynote Speech oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan Sarasehan Ulama, yang akan membahas strategi pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui hilirisasi dan industrialisasi. Acara ini dapat disaksikan secara langsung melalui live streaming di detikcom pada 4 Februari 2025 pukul 14.00 WIB.
Sebagai informasi, Nahdlatul Ulama (NU) akan merayakan hari lahirnya yang ke 102 tahun. Dengan usia yang melebihi satu abad, NU telah berkembang pesat menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia yang bergerak menjadi elemen penting dalam kehidupan masyarakat.
NU tidak hanya berfokus dalam bidang keagamaan, namun organisasi dengan arti nama 'Kebangkitan Ulama' ini telah merambah ke berbagai bidang. Bersama dengan pemerintah, NU juga turut membangun peradaban lewat perannya dalam ranah politik, ekonomi, dan kesejahteraan sosial umat Islam.
Dalam rangka merayakan Peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) 2025, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak para ulama untuk berkumpul dalam rangka menguatkan visi kebangsaan yang sejalan dengan nilai-nilai keagamaan.
(ega/ega)
Komentar Terbanyak
BPJPH: Ayam Goreng Widuran Terbukti Mengandung Unsur Babi
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Saat Perang Akhir Zaman Tiba, Sekutu Umat Islam Ini Akan Berkhianat