Sholat tahajud termasuk salah satu ibadah sunnah yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW. Hal ini menunjukkan, sholat tahajud adalah ibadah sunah dengan keutamaan yang besar.
Jika detikers masih bingung tata cara pelaksanaannya, simak dulu sholat tahajud berapa rakaat dan jam berapa sebaiknya dilakukan. Ketahui juga bacaan surat yang dianjurkan dibaca, serta bacaan doa setelah tahajud.
Sholat Tahajud Berapa Rakaat?
Secara umum, rakaat sholat tahajud tidak diatur secara pasti seperti sholat lima waktu. Namun pelaksanaannya dilakukan dengan dua rakaat salam. Berikut beberapa pendapat tentang rakaat sholat tahajud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Minimal 2 Rakaat
Sholat tahajud sebaiknya dilakukan paling sedikit dua rakaat. Kendati begitu, jumlah rakaat minimal sebetulnya tidak ditentukan seperti dijelaskan dalam NU Online. Sholat tahajud sebaiknya tidak dilewatkan meski hanya dilakukan dua rakaat.
Berbeda dengan jumlah rakaat minimal sholat tahajud, ada beberapa pendapat terkait total rakaat paling banyak. Hal ini berdasarkan riwayat yang menyebut Rasulullah tidak pernah sholat tahajud lebih dari 11 dan 13 rakaat.
2. Tidak Lebih dari 11 Rakaat
Berdasarkan kitab Sahih al-Bukhari yang dikutip dari buku Living Hadis versus Dead Hadis oleh Dr Ahmad Faisal, Lc, Aisyah ra meriwayatkan hadits berikut ini.
اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ، عَنْ مَالِكَ، عَنْ سَعِيد المقبري، عَنْ أَبِي عبد حدثنا سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: كَيْفَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ؟ قَالَتْ: مَا كَانَ يَزِيدُ في رَمَضَانَ وَلا في غيره على إحدى عشرةَ رَكْعَةً، يُصلي أربع رَكَعَاتٍ، فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِينَ وَطُوهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا، فَلاَ تسأل عن حُسْنِهِنَّ وَطُوهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ تنام قبل أن توتر؟ قَالَ: «تنام عيني ولا ينام قلبي."
Artinya: Telah bercerita kepada kami Abdullah ibn Maslamah dari Malik dari Sa'id al-Maqburi dari Abu Salamah ibn 'Abdurrahman bahwa dia bertanya kepada Aisyah RA: "Bagaimana tata cara sholat Nabi SAW pada bulan Ramadhan?" 'Aisyah menjawab: "Beliau sholat (sunah qiyamu al-lail) pada bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya tidak lebih dari sebelas rakaat. Beliau sholat empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya, kemudian beliau sholat lagi empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya kemudian beliau sholat tiga rakaat." Aku pernah bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum melaksanakan sholat witir?" Beliau menjawab: "Mataku memang tidur tapi hatiku tidaklah tidur."
3. Maksimal 13 Rakaat
Riwayat lainnya, Ibnu 'Abbas mengatakan,
كَانَ صَلاَةُ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً . يَعْنِى بِاللَّيْلِ
Artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat malam 13 rakaat."
Sholat Tahajud Jam Berapa?
Selain mengenai jumlah rakaat, ada juga aturan mengenai waktu sholat tahajud. Sholat tahajud merupakan sholat malam, sehingga bisa dilakukan selepas Isya hingga Subuh, namun perhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Pembagian Waktu Malam untuk Tahajud
Dilansir dari buku Panduan Sholat Sunnah Rekomendasi Rasulullah oleh Zezen Zainal Alim, malam hari bisa dibagi dalam tiga waktu, yaitu:
- Sepertiga malam pertama: sekitar pukul 20.30 sampai 23.00.
- Sepertiga malam kedua: sekitar pukul 23.00 sampai 01.30 dini hari.
- Sepertiga malam ketiga: sekitar pukul 01.30 dini hari sampai menjelang Subuh.
Lantas kapan sebaiknya dilakukan? Waktu paling utama untuk menjalankan sholat tahajud adalah pada sepertiga malam ketiga.
2. Dilakukan Setelah Tidur
Meski bisa dilakukan pada sepertiga malam pertama, kedua, maupun ketiga, sholat tahajud hanya bisa dilakukan dengan syarat seseorang harus tidur terlebih dahulu meski sebentar.
Dikutip dari situs Kemenag, Imam Romli dalam karyanya, Nihayatul Muhtaj Ila Syarhil Minhaj menjelaskan, sholat tahajud adalah sholat sunnah di malam hari setelah tidur berdasarkan kesepakatan ulama.
Pendapat serupa disampaikan Syekh Sulaiman Ibn Muhamad ibn Umar Al-Bujairomi yang menyebutkan:
وَتَهَجُّدٌ - أَيْ: تَنَفُّلٌ بِلَيْلٍ بَعْدَ نَوْمٍ
Artinya: "Dan sunnah melaksanakan shalat tahajud, yaitu shalat sunnah setelah tidur."
Apabila seseorang tidak bisa tidur sama sekali namun ingin melaksanakan sholat malam, masih bisa melaksanakan sholat sunnah lainnya, seperti sholat witir, sholat hajat, dan sebagainya.
Bacaan Sholat Tahajud
Tata cara sholat tahajud tidak berbeda dengan sholat sunnah pada umumnya, yakni dijalankan dua rakaat salam. Berikut ini beberapa bacaan yang perlu diperhatikan dalam sholat tahajud:
Niat
Dikutip dari buku 10 Kesaksian Pengamal Tahajud oleh Hendri Kusuma Wahyudi, Lc, sholat tahajud dimulai dari niat, bisa dalam hati maupun dilafalkan. Bacaannya adalah sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab-latin: Ushallî sunnatat tahajjudi rak'ataini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku menyengaja sholat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah ta'ala."
Surat yang Dibaca
Pertanyaan yang juga sering ditanyakan, adakah surat yang disunnahkan dibaca dalam sholat tahajud. Dalam situs NU Online, dijelaskan kita boleh memilih surat Al-Quran apa saja, baik yang pendek maupun panjang. Hal ini sejalan dengan firman Allah:
فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ
Artinya: " ... Maka bacalah apa yang mudah dari Al-Qur'an." (QS Al-Muzammil: 20).
Pendapat Al-Habib Abdullah Al-Haddad, dijelaskan sebaiknya membaca surat secara urut dari surat pertama Al-Qur'an hingga surat terakhir alias mengkhatamkan Al-Quran. Namun hal ini bisa dibagi dalam jangka waktu tertentu, misalnya khatam dalam sebulan, 40 hari, atau lebih.
Pendapat lain dalam buku 10 Kesaksian Pengamal Tahajud oleh Hendri Kusuma Wahyudi, Lc, disebutkan surat yang afdal dibaca dalam sholat tahajud adalah Al-Kafirun pada rakaat pertama dan surat Al-Ikhlas pada rakaat kedua.
Doa Setelah Tahajud
Setelah sholat tahajud selesai, maka bisa dilanjutkan dengan membaca doa. Berdasarkan HR Bukhari Muslim, Rasulullah memanjatkan doa berikut ini setelah tahajud:
اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Arab-latin: Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa'dukal haqq. Wa liqâ'uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ'atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa 'alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a'lantu, wa mâ anta a'lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.
Artinya: "Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah."
Meninggalkan sholat tahajud memang tidak dikenakan dosa. Namun patut diketahui, hukum sholat tahajud adalah sunnah muakkadah atau sunah yang dikuatkan. Karena itu, sholat tahajud sebaiknya dilakukan meski hanya dua rakaat sebagai jumlah minimal.
(bai/row)
Komentar Terbanyak
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah