Kapan Jumat Terakhir Bulan Rajab 2025?

Kapan Jumat Terakhir Bulan Rajab 2025?

Kristina - detikHikmah
Jumat, 17 Jan 2025 14:45 WIB
Friday important day calendar concept
Kalender hari Jumat. Foto: Getty Images/iStockphoto/leszekglasner
Jakarta -

Jumat terakhir bulan Rajab termasuk waktu istimewa bagi sebagian umat Islam. Pada Rajab 1446 H kali ini, waktu tersebut jatuh pada Jumat pekan depan.

Disebutkan dalam buku Keutamaan Doa dan Dzikir karya M. Khalilurrahman al Mahfani, hari Jumat dan sepanjang hari pada bulan Rajab adalah waktu mustajab. Umat Islam dianjurkan berdoa dan berdzikir pada waktu tersebut, meski kedua amalan tersebut bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.

"Namun, tidak salah bila kita mengutamakan waktu-waktu tertentu untuk berdzikir dan berdoa. Karenanya, Allah menyebutkan beberapa waktu yang mustajab dalam banyak ayat-Nya. Demikian halnya dengan Rasulullah SAW dalam hadits-haditsnya," jelas buku tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumat Terakhir Bulan Rajab Jatuh pada 24 Januari 2025

Mengacu pada kalender hijriah Indonesia 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, 1 Rajab 1446 H bertepatan dengan 1 Januari 2025 dan Jumat terakhir bulan Rajab jatuh pada 24 Januari 2025.

Hari ini, Jumat (17/1/2025), adalah Jumat ketiga bulan Rajab. Artinya, pekan depan umat Islam akan memasuki Jumat terakhir bulan Rajab.

ADVERTISEMENT

Rajab akan berlangsung dalam 30 hari dan berakhir pada Kamis, 30 Januari 2025.

Keutamaan Jumat Terakhir Bulan Rajab

Pada hari Jumat terakhir bulan Rajab, Rasulullah SAW berkhutbah yang isinya Allah SWT akan melipatgandakan setiap kebaikan, menerima doa-doa, dan menghilangkan kegelisahan. Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, beliau SAW bersabda,

أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّهُ قَدْ أَ؞َلَّكُمْ ؎َهْرٌ عَ؞ِيمٌ، ؎َهْرُ رَجٍَؚ، ؎َهْرُ اللَّهِ الْأَصَمِّ، تُضَاعَفُ فِيهِ الْحَسَنَاتُ وَتُسْتَجَاُؚ فِيهِ الدَّعَوَاتُ وَيُفْرَجُ عَنِ الْكُرَؚْاتِ، لَا يُرَدُّ فِيهِ لِلْمُ؀ْمِنِينَ دَعْوَةٌ، فَمَنِ اكْتَسََؚ فِيهِ خَيْرًا ضُوعِفَ لَهُ فِيهِ أَضْعَافًا مُضَاعَفَةً ، وَاللَّهُ يُضَاعَفُ لِمَنْ يَ؎َاءُ

Artinya: "Wahai manusia, sungguh telah membayangi kalian sebuah bulan yang agung, yaitu bulan Rajab, yang merupakan bulan Allah. Akan dilipatgandakan di dalamnya setiap kebaikan dan akan diterima doa-doa, kegelisahan akan dihilangkan, dan doa-doa orang beriman tidak ditolak. Siapa saja yang melakukan kebaikan di dalamnya maka akan dilipatgandakan menjadi berlipatganda. Dan Allah akan melipatgandakan (pahala) bagi siapa saja yang Dia kehendaki."

Hadits tersebut terdapat dalam Fadhl Rajab sebagaimana dikutip dari buku Hikmah Bulan Rajab dan Sya'ban karya Dimitri Mahayana. detikHikmah belum menemukan kualitas hadits tersebut.

Amalan Jumat Terakhir Bulan Rajab

Salah satu amalan Jumat terakhir bulan Rajab adalah membaca dzikir "Ahmadu Rasulullahi muhammadur rasulullahi" sebanyak 35 kali. Bacaan ini dibaca saat khatib berada di mimbar menyampaikan khutbah Jumat yang kedua.

Amalan tersebut dijelaskan Syekh Hamid bin Muhammad Ali Quds dalam kitab Kanzun Najah was Surur, seperti dilansir NU Online. Dalam kitab tersebut dijelaskan Syekh Ali al-Ajhuri mengatakan,

أَنَّ مَنْ قَرَأَ فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجٍَؚ وَالْخَطِيُؚْ عَلَى الْمِنَؚْرِأَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهْ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهْ (خَمْسًا وَثَلَاثِيْنَ مَرَّةً) لَا تَنْقَطِعُ الدَّرَاهِمُ مِنْ يَدِهِ ذَلِكَ السَّنَةَ

Artinya: "Sesungguhnya barang siapa di akhir Jumat bulan Rajab, saat khatib berada di mimbar membaca; 'Ahmadu Rasulullahi muhammadur rasulullahi' (sebanyak 35 kali), maka dirham tidak akan putus dari tangannya pada tahun tersebut (selama setahun akan selalu memegang uang)."

Sufi besar dan ahli makrifat abad ke-7 H, Syekh Abdul Aziz ad-Dirini, dalam kitab Thaharatul Qulub yang diterjemahkan Jamaluddin menceritakan, para ulama salaf saleh memiliki kebiasaan bertasbih, sesuai nasihat Nabi Muhammad SAW kepada Al-Abbas. Al-Abbas dinasihati agar salat Tasbih setiap hari. Jika tidak bisa setiap hari, setiap Jumat. Jika tidak bisa setiap Jumat, setiap bulan.

Rasulullah SAW memberi tahu siapa saja yang melaksanakan salat Tasbih, akan diampuni dosanya. Demikian sebagaimana dinukilkan oleh Abu Dawud dan imam yang lain.

Salat Tasbih adalah salat empat rakaat. Setiap rakaatnya membaca surah Al Fatihah dan surah yang melebihi 20 ayat dan bertasbih setelah bacaan surah itu.




(kri/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads