Eks Menag Gus Yaqut Pimpin Institute for Humanitarian Islam

Eks Menag Gus Yaqut Pimpin Institute for Humanitarian Islam

Erwin Dariyanto - detikHikmah
Selasa, 05 Nov 2024 07:58 WIB
Gus Yahya, Gus Yaqut dan Menag Nasaruddin saat launching Institute for Humanitarian Islam
Gus Yahya, Gus Yaqut dan Menag Nasaruddin saat launching Institute for Humanitarian Islam (Foto: Dokumentasi Institute for Humanitarian Islam)
Jakarta -

Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) memimpin Institute for Humanitarian Islam yang resmi diluncurkan di Hotel JW Marriot, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2024) malam kemarin. Institute for Humanitarian Islam diluncurkan langsung oleh Menteri Agama RI Prof KH Nasaruddin Umar, didampingi Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

Acara peluncuran dihadiri sejumlah duta besar negara sahabat, Direktur Eksekutif Rabithah 'Alam Islami untuk Indonesia Syekh Abdulrahman Al-Khayyat, perwakilan organisasi keagamaan, serta perwakilan kementerian dan lembaga negara. Menurut Gus Yaqut Institute for Humanitarian Islam hadir sebagai upaya untuk mendorong pemahaman, kasih sayang, dan aksi dalam menghadapi tantangan kemanusiaan di dunia.

Menurut dia, peluncuran lembaga kemanusiaan ini mengingatkan akan ajaran mendalam Islam yang menekankan kasih sayang, empati, dan tanggung jawab terhadap sesama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Institut ini bertujuan untuk mewujudkan prinsip-prinsip tersebut dengan menyediakan platform untuk pendidikan, dialog, dan kolaborasi. Kami bertekad untuk memberdayakan individu dan komunitas dalam upaya kemanusiaan yang berakar pada nilai-nilai Islam," kata Gus Yaqut saat memberikan sambutannya.

Gus Yaqut mengajak semua pihak menjelajahi solusi inovatif untuk mengurangi penderitaan, mempromosikan keadilan, dan membangun jembatan pemahaman antar berbagai komunitas. Institute for Humanitarian Islam berkomitmen terhadap keunggulan dan inklusivitas akan menjadi panduan dalam setiap langkah akan diambil.

ADVERTISEMENT

Mantan Ketua Umum GP Ansor ini mengatakan, Institute for Humanitarian Islam sangat menantikan partisipasi masyarakat dalam setiap upaya yang memberikan dampak positif di dunia ini. "Mari kita jalani misi ini bersama-sama, dengan harapan dan tekad," kata Gus Yaqut.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menjelaskan bahwa wacana Humanitarian Islam pertama kali diperkenalkan pada 2017 lalu dalam konferensi yang digelar di Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Jawa Timur.

"Kami waktu itu menghadirkan narasumber dari berbagai negara yang kemudian melahirkan deklarasi Gerakan Pemuda Ansor tentang Islam untuk kemanusiaan," kata Gus Yahya.

Menurut dia ada banyak keragaman di Indonesia ini, namun uniknya satu peradaban yang bersatu dan harmonis mampu terbangun di tengah-tengah perbedaan dan luar biasa. Atas dasar itulah dia yakin Indonesia sangat pantas mengklaim bahwa unity of diversity sungguh-sungguh telah terwujud di dalam kehidupan berkuasa masyarakat.

Gus Yahya juga yakin keberhasilan Indonesia ini cukup berharga untuk disumbangkan ke tengah-tengah masyarakat internasional. Harapannya bisa menjadi inspirasi untuk menemukan jalan keluar dari berbagai macam masalah internasional yang berkaitan dengan konflik.

"Mudah-mudahan nanti ini akan mewujudkan peradaban global yang sungguh-sungguh adil dan harmonis," kata Gus Yahya.

Sementara itu, Menteri Agama Prof KH Nasaruddin Umar berharap, Institute for Humanitarian Islam ini ke depannya bisa meningkatkan indeks kualitas keberagaman di Indonesia.

"Inilah harapan kami dan harapan kita semuanya. Semoga peluncuran institut yang kita lakukan pada hari ini akan mengangkat indeks kualitas keberagaman, kualitas kemanusiaan kita semuanya, khususnya bangsa Indonesia," kata Menag.




(erd/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads