Soal Gus Dur Akan Habis Karena ke Israel, Fachry Ali Klarifikasi Gus Yahya

Soal Gus Dur Akan Habis Karena ke Israel, Fachry Ali Klarifikasi Gus Yahya

Kristina - detikHikmah
Kamis, 18 Jul 2024 17:45 WIB
Fachry Ali klarifikasi pernyataan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf soal Gus Dur, Kamis (18/7/2024).
Fachry Ali klarifikasi pernyataan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf soal Gus Dur, Kamis (18/7/2024). Foto: Tangkapan Layar YouTube KOFI TV
Jakarta -

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf sempat menyinggung tulisan kolumnis Fachry Ali soal 'Gus Dur sudah habis' saat konferensi pers kunjungan NU muda ke Israel dua hari lalu. Fachry Ali klarifikasi.

Gus Yahya sebelumnya menceritakan diplomasi KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan Israel. Sebelum berangkat, kata Gus Yahya, Gus Dur menemui kiai-kiai NU untuk melakukan konsolidasi dan sepulang dari Israel dia kembali menemui para kiai.

"Ini yang mungkin jarang diketahui oleh masyarakat luar ya. Sampai-sampai pada waktu itu ketika ribut sedemikian rupa, misalnya Bang Fachry Ali saya ingat betul menulis di Panji Masyarakat menjelang muktamar (NU) ke-28 di Jogja tahun 89. Beliau menulis bahwa Gus Dur sudah habis," ujar Gus Yahya di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, pada 1989, NU menggelar muktamar di Pesantren Al Munawwir Krapyak, Yogyakarta. Posisi Gus Dur kala itu adalah Ketua Umum PBNU.

Mendengar pernyataan Gus Yahya, Fachry Ali klarifikasi dirinya tidak pernah menulis tentang lawatan Gus Dur ke Israel pada 1989. Ia bilang memang menulis kolom pada November 1989, namun bukan di Panji Masyarakat melainkan di Majalah Tempo. Judul tulisannya kala itu Seorang Asing di Tengah NU.

ADVERTISEMENT

"Jelas di sini pada 1989 menjelang Muktamar Nahdlatul Ulama di Yogyakarta saya tidak menulis di Panji Masyarakat melainkan di Majalah Tempo dan sama sekali tidak ada kata-kata tentang Gus Dur telah habis, sebab memang pada 1989 itu tidak ada isu tentang Yahudi, tidak ada isu tentang perjalanan Kiai Abdurrahman Wahid ke Israel," ujar Fachry Ali seperti dikutip dari YouTube KOFI TV, Kamis (18/7/2024).

detikHikmah sudah mendapatkan izin untuk mengutip pernyataan Fachry Ali di YouTube ini.

Pengamat politik itu mengatakan kemungkinan yang dimaksud Gus Yahya adalah tulisannya di Majalah Gatra pada 1994. Kolomnya terbit menjelang Muktamar ke-29 NU di Cipasung, judulnya Darah Biru NU. Dalam tulisan ini pun, Fachry Ali bilang sama sekali tidak mengatakan 'Gus Dur sudah habis', justru sebaliknya.

"Di dalam tulisan yang berjudul Darah Biru NU saya sama sekali tidak mengatakan bahwa Gus Dur telah habis kendati pun pada waktu itu isu tentang kepergian Kiai Abdurrahman Wahid ke Israel itu telah menjadi meluas dan digunakan oleh lawan-lawan Kiai Abdurrahman Wahid untuk menyudutkan posisi tokoh sentral di kalangan NU ini," jelasnya.

"Apa yang justru saya katakan di dalam kolom itu adalah ramalan bahwa kendati pun Kiai Abdurrahman Wahid itu telah dituduh bekerja sama dengan Israel lalu kemudian dikaitkan dengan persoalan Yahudi justru saya mengatakan Kiai Abdurrahman Wahid tetap akan menang di dalam pertarungannya di Cipasung yaitu di dalam kontestasi Muktamar NU 1994 itu," jelasnya.

Dalam kolom Darah Biru NU yang dibacakan oleh narator saat klarifikasi, Fachry Ali menekankan posisi Gus Dur justru kuat untuk memenangkan kontestasi sebagai ketua umum periode berikutnya. Hal ini karena tingginya kepercayaan nahdliyin kepada Gus Dur. Itulah yang membuat Fachry Ali melabeli Gus Dur dengan 'Darah Biru NU'.

"Di dua tulisan itu saya tidak pernah menuliskan bahwa Gus Dur telah habis justru di dalam tulisan 1994 yang berjudul Darah Biru NU itu saya menekankan tentang kekuatan utama dari Kiai Abdurrahman Wahid itu terletak pada darah biru NU. Itulah yang menjadi penyangga simbolik dari Kiai Abdurrahman Wahid untuk kalis. Kalis maksudnya itu tidak nyangkut seluruh tuduhan-tuduhan yang disampaikan kepadanya," tandas tokoh senior Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) itu.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menggelar konferensi pers usai ramai kunjungan lima tokoh NU muda ke Israel belum lama ini. Diketahui, kelimanya berangkat atas sponsor dari salah satu lembaga NGO yang berafiliasi dengan Israel.




(kri/erd)

Hide Ads