Niat Sholat Ashar di Waktu Dzuhur dan Tata Caranya

Niat Sholat Ashar di Waktu Dzuhur dan Tata Caranya

Annisa Dayana Salsabilla - detikHikmah
Minggu, 30 Jun 2024 14:00 WIB
Young asian Muslim man praying at home. takbir before start the prayer
Ilustrasi sholat Ashar di waktu Dzuhur. Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Jakarta -

Sholat Ashar dapat dilakukan di waktu Dzuhur dengan syarat tertentu. Hal ini disebut sholat jamak taqdim Dzuhur dan Ashar. Berikut tata cara dan bacaan niat sholat Ashar di waktu Dzuhur.

Dikutip dari Buku Pintar Shalat karya Khalilurrahman Al Mahfani, sholat jamak adalah sholat fardhu yang dikumpulkan, yakni dua waktu sholat dikumpulkan atau dikerjakan dalam satu waktu. Sholat jamak dapat dilakukan hanya pada sholat Dzuhur dengan Ashar dan sholat Magrib dengan Isya.

Sholat jamak menurut waktu pelaksanaannya terbagi menjadi dua, yakni sholat jamak taqdim dan sholat jamak takhir. Sholat Ashar yang dilakukan pada waktu Dzuhur berarti dilakukan dengan cara jamak taqdim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dinukil dari buku Tuntunan Shalat Musafir karya Aulia Fadhli, pelaksanaan sholat jamak bersandar pada hadits yang diriwayatkan Muadz. Ia berkata,

"Pada saat Rasulullah SAW dalam Perang Tabuk, beliau selalu menjamak sholat Dzuhur dengan Ashar jika keberangkatannya sesudah tergelincir matahari (masuk waktu Dzuhur). Akan tetapi apabila beliau berangkat sebelum matahari tergelincir (belum masuk waktu Dzuhur), sholat Dzuhur diundurkan dan dirangkap dengan sholat Ashar. Begitu pula dalam sholat Magrib, yaitu jika beliau berangkat sesudah matahari tenggelam (masuk waktu Magrib) beliau menjamak sholat Magrib dengan Isya. Akan tetapi kalau keberangkatannya sebelum matahari terbenam (belum masuk waktu Magrib), beliau mengundurkan Magrib itu sampai waktu Isya dan dijamak dengan sholat Isya." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

ADVERTISEMENT

Niat Sholat Ashar di Waktu Dzuhur

Berikut bacaan niat sholat Ashar di waktu Dzuhur.

أَصَلِّي فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَقْدِيمًا مَعَ الظُّهْرِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli fardha ashri arba'a raka'aatin jam'an taqdiiman ma'al 'zhuhri fardhaalillaahi ta'aala.

Artinya: "Saya niat sholat Ashar empat rakaat digabungkan dengan sholat Dzuhur dengan jamak taqdim karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Sholat Ashar di Waktu Dzuhur

Berikut tata cara sholat Ashar di waktu Dzuhur, dinukil dari Buku Tuntunan Lengkap Salat Wajib, Sunah, Doa, dan Zikir karya Zakaria R. Rachman.

  1. Berniat sholat Dzuhur dengan jamak taqdim. Berikut bacaan niatnya.
  2. Takbiratul ihram lalu mengerjakan Dzuhur empat rakaat hingga salam.
  3. Bangkit untuk melakukan sholat Ashar. Membaca niat sholat Ashar dengan jamak taqdim (bacaan niat seperti yang telah disebutkan di atas).
  4. Takbiratul ihram lalu mengerjakan Ashar empat rakaat hingga salam.

Kondisi Dibolehkannya Sholat Jamak

Ada sejumlah kondisi yang menyebabkan seorang muslim boleh melakukan sholat jamak. Menukil kitab Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq karya Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, berikut beberapa kondisi yang membolehkan dilakukannya sholat jamak.

1. Ketika Wukuf di Arafah dan Mabit di Muzdalifah

Menjamak sholat Dzuhur dan Ashar secara taqdim di waktu Dzuhur saat wukuf di Arafah, begitu pula menjamak sholat Magrib dan Isya secara takhir di Muzdalifah merupakan hal yang diizinkan, bahkan menjadi sunah Rasulullah SAW.

2. Ketika dalam Perjalanan

Diperbolehkan pula menjamak sholat ketika sedang dalam perjalanan, baik dengan turun dari kendaraan atau di atas kendaraan. Hal ini bersandar pada hadits yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menjamak sholat ketika Perang Tabuk.

3. Ketika Hujan

Masih terdapat perbedaan di antara ulama terkait kondisi ini. Menurut mazhab Syafi'i, dibolehkan bagi orang yang mukim untuk menjamak Dzuhur dan Ashar serta Magrib dan Isya dengan jamak taqdim saja, tetapi dengan syarat ada hujan, saat awal dan akhir ihram, dan pembukaan ihram kedua.

Adapun mazhab Maliki berpendapat boleh hukumnya jamak taqdim di masjid antara Magrib dan Isya karena hujan sudah terjadi atau diperkirakan akan terjadi, atau karena jalan berlumpur dan gelap. Sedangkan mazhab Hanafi berpendapat boleh jamak Maghrib dan Isya baik taqdim maupun takhir karena cuaca bersalju, panas, jalan berlumpur, dingin, atau hujan yang membuat pakaian sampai basah. Keringanan ini khusus bagi seseorang yang sholat di masjid.

4. Ketika Sakit atau Uzur

Dalam kitab Al-Mughni, disebutkan sakit yang menyebabkan bolehnya menjamak sholat adalah sakit yang menyebabkan lemah apabila sholat dilakukan sesuai waktunya. Mazhab Hambali membolehkan orang yang memiliki uzur dan merasa ketakutan untuk menjamak sholat, juga wanita yang sedang menyusui.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads