Agar Tidak Salah Paham, Ini Pengertian Yahudi, Zionis, dan Israel

Agar Tidak Salah Paham, Ini Pengertian Yahudi, Zionis, dan Israel

ilham fikriansyah - detikHikmah
Kamis, 27 Jun 2024 10:15 WIB
Pawai Bendera Israel digelar di Yerusalem, Minggu (29/5). Pawai itu merupakan bagian dari peringatan tahunan yang menandai pendudukan timur Yerusalem pada 1967.
Ilustrasi bendera Israel. Foto: Reuters
Jakarta -

Serangan yang dilakukan Israel terhadap Palestina dalam beberapa bulan terakhir mendapat kecaman keras di seluruh dunia. Meski begitu, hingga saat ini Israel terus melancarkan serangan tanpa henti.

Dalam ruang lingkup masyarakat, muncul istilah kata Yahudi dan Zionis pasca serangan Israel terhadap Palestina. Namun perlu diingat, ketiga kata tersebut memiliki perbedaan makna.

Lantas, apa yang dimaksud dengan Yahudi, Zionis, dan Israel? Agar tidak salah paham, simak penjelasannya dalam artikel ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Yahudi

Yahudi merupakan kata yang berasal dari bahasa Ibrani, yakni Yehud. Secara etimologi, Yahudi berasal dari kata 'Judah' atau 'Yehuda'. Yahudi sendiri merupakan sebuah aliran atau agama.

Mengutip buku M Quraish Shihab Menjawab karya Quraish Shihab, kata Yahudi nisbah kepada Yahud. Kata tersebut digunakan untuk menunjuk sekelompok orang keturunan Nabi Ishaq, yakni putra Nabi Ibrahim.

ADVERTISEMENT

Menurut Quraish Shihab, di dalam Al-Quran tak selalu menggunakan istilah Yahudi, namun juga bisa Ibrani. Istilah lain yang juga kerap digunakan dalam Al-Quran adalah al-Ladzina Hadu, Bani Israel, dan Ahl al-Kitab.

Pengertian Zionis

Zionis merupakan sebuah gerakan politik yang didirikan oleh seorang wartawan Yahudi, Theodor Herzl. Mengutip buku Zionisme: Gerakan Menaklukan Dunia oleh ZA Maulani, agenda utama dari kelompok zionis adalah menghimpun orang-orang Yahudi yang telah berdiaspora sejak ribuan tahun untuk kembali ke Palestina.

Kata Zionis sendiri diambil dari kata 'zion' yang artinya 'batu karang' dalam bahasa Ibrani. Hal tersebut merujuk pada bangunan Solomon Temple yang dibangun di atas bukit karang bernama Zion. Lokasinya terletak di sebelah Barat Daya kota al-Quds atau yang lebih dikenal dengan Yerusalem.

Dilansir Britannica, zionis termasuk gerakan nasionalis Yahudi. Tujuan mereka adalah untuk mendirikan negara nasional Yahudi di Palestina yang dianggap sebagai tanah air kuno warga Yahudi.

Lewat gerakan zionis tersebut, akhirnya banyak orang-orang Yahudi yang mulai kembali ke Palestina sejak 1930.

Pengertian Israel

Sementara itu, Israel adalah sebuah negara yang berdiri setelah Perang Dunia Kedua, tepatnya pada 14 Mei 1948.

Berdirinya negara Israel berawal pada 2 November 1917. Menteri Luar Negeri Inggris saat itu, Arthur Balfour, menulis sebuah surat kepada Lionel Walter Rothschild, yakni seorang tokoh komunitas Yahudi Inggris.

Surat itu dikenal dengan sebutan Deklarasi Balfour. Isi perjanjian dalam surat tersebut mengikat pemerintah Inggris untuk 'mendirikan rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina' serta memfasilitasi 'pencapaian tujuan itu'.

Mandat Inggris dibentuk pada 1923 dan berlangsung sampai 1948. Selama periode itu, Inggris telah memfasilitasi migrasi orang Yahudi (banyak penduduk baru yang melarikan diri dari Nazisme di Eropa).

Mendengar hal itu, warga Palestina khawatir akan terjadinya perubahan demografi negara mereka serta penyitaan tanah merdeka oleh Inggris untuk diserahkan kepada orang Yahudi.

Kemudian pada 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi resolusi 181, dengan menyerukan pembagian Palestina menjadi negara Arab dan Yahudi. Saat itu, PBB membagi wilayah Palestina dalam mandat Inggris menjadi dua negara, yakni negara Yahudi dan negara Arab menyusul kehancuran sebagian besar warga Yahudi Eropa dalam Holocaust.

Tentu, Palestina menolak rencana tersebut karena berdampak sekitar 55 persen terhadap wilayahnya yang diberikan kepada negara Yahudi.

Mengutip The Guardian, Palestina dan negara-negara Arab tidak menerima pendirian Israel modern. Akhirnya, beberapa kali terjadi pertempuran antara Israel dan Palestina dalam memperebutkan wilayahnya yang berlangsung sampai sekarang.

Perbedaan Yahudi, Israel, dan Zionis

Dari pengertian di atas, tentu terdapat perbedaan antara Yahudi, Zionis, dan Israel. Zionis telah mendapat stigma buruk karena akan terus berusaha memperjuangkan negara Yahudi di tanah Palestina.

Namun, bagi banyak Yahudi religius, Israel merupakan tanah perjanjian. Tetapi bagi orang Yahudi yang tidak beragama, mereka menghargai kenyataan jika ada negara yang mereka bisa tinggal secara aman dan penuh kebebasan.

Tak Semua Warga Israel Setuju dengan Serangan ke Palestina

Perlu diketahui, tak semua warga Israel setuju dan mendukung serangan yang dilancarkan ke Palestina. Bahkan, dalam beberapa pekan terakhir terjadi demo besar-besaran di Tel Aviv yang meminta Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk mundur.

Mengutip AFP, terjadi demonstrasi yang dilakukan warga Israel di Tel Aviv, Sabtu (22/6/2024). Para demonstran menuntut pemilihan umum baru serta memulangkan para sandera Israel yang ditawan di Gaza.

Warga Israel kemudian berbondong-bondong ke jalanan sambil membawa papan demonstrasi bertuliskan 'Menteri Kejahatan' dan 'Hentikan Perang'.

Protesters attend a demonstration against Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu's government, during Israel-Hamas conflict, near the Knesset, Israel's parliament in Jerusalem June 18, 2024. REUTERS/Ronen ZvulunFoto: REUTERS/Ronen Zvulun

"Saya di sini karena saya takut akan masa depan cucu saya. Tidak akan ada masa depan bagi mereka jika kita tidak keluar dan menyingkirkan pemerintahan yang mengerikan ini," kata Shai Erel, salah satu warga Israel.

Jadi, tak semua orang Yahudi Israel mendukung penyerangan dan ingin menaklukan lebih banyak lagi tanah Palestina. Sebagai informasi, meski 70 persen warga Israel adalah Yahudi, namun sekitar 20 persennya adalah orang Arab.

Pada intinya, tidak semua orang Israel pasti mendukung gerakan Zionis. Lalu, tidak semua umat Yahudi juga tergabung ke dalam gerakan tersebut.




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads