- Contoh Kegiatan Bermusyawarah 1. Di Sekolah 2. Di Rumah 3. Di Kehidupan Bernegara
- Cara Agar Musyawarah Berjalan Lancar 1. Mendengarkan Pendapat Orang Lain 2. Sampaikan Gagasan dengan Baik 3. Tempatkan Diri pada Posisi Orang Lain 4. Hindari Membangun Argumen Sendiri 5. Bantu Kembangkan Gagasan Orang Lain 6. Berhati-hati Terhadap Sudut Pandang Orang Lain 7. Menjunjung Tinggi Kebersamaan
- Bagaimana Jika Musyawarah Tidak Mufakat?
Musyawarah adalah tindakan yang mencerminkan sila ke-4 Pancasila. Sebagai warga Indonesia, tentu kita harus mengutamakan bermusyawarah dalam membuat keputusan bersama.
Contoh kegiatan bermusyawarah dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari lingkungan keluarga yang kecil, lingkungan sekolah, hingga dalam kapasitas besar seperti negara.
Simak artikel ini untuk mengetahui contoh kegiatan bermusyawarah di lingkungan sekolah, rumah, dan kehidupan bernegara. Ketahui juga cara pelaksanaannya agar berjalan lancar, serta bagaimana jika musyawarah tidak mencapai mufakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh Kegiatan Bermusyawarah
Berikut ini sejumlah contoh kegiatan bermusyawarah yang biasa dilakukan di sekolah maupun di rumah:
1. Di Sekolah
- Menentukan jadwal piket di kelas.
- Pemilihan ketua kelas dan struktur organisasi kelas.
- Berdiskusi saat membagi tugas kelompok.
- Berdiskusi saat menyelesaikan permasalahan antar teman.
- Pemilihan ketua OSIS.
- Merencanakan acara perpisahan sekolah.
2. Di Rumah
- Mengatur pembagian tugas di rumah dengan keluarga.
- Merencanakan acara liburan bersama keluarga.
- Merencanakan acara pernikahan anggota keluarga.
- Menetapkan jadwal gotong royong di kampung.
- Pemilihan ketua RT, karang taruna, atau remaja masjid.
- Mengatur jadwal jaga keliling atau siskamling.
3. Di Kehidupan Bernegara
- Presiden melakukan rapat kabinet untuk membuat kebijakan.
- Anggota DPR rapat untuk menyusun undang-undang.
- Anggota DPR menetapkan Ketua DPR dan unsur-unsur pimpinannya.
- Wali Kota dan DPRD membahas penggunaan anggaran.
Cara Agar Musyawarah Berjalan Lancar
Dilansir dari situs Choices Edu, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan agar musyawarah dapat berjalan dengan lancar dan mencapai mufakat:
1. Mendengarkan Pendapat Orang Lain
Orang yang bermusyawarah tidak hanya kamu, maka dengarkan juga pendapat orang lain dengan baik. Pahami apa yang mereka sampaikan meski kamu tidak sependapat.
2. Sampaikan Gagasan dengan Baik
Pada waktunya kamu berbicara, ungkapkan gagasan kamu dengan baik dan memperhatikan adab dan kesopanan. Bicaralah ketika sudah dipersilakan.
3. Tempatkan Diri pada Posisi Orang Lain
Tempatkanlah dirimu pada posisi orang lain. Jika tidak sependapat, sampaikan dengan baik, berikan argumen yang masuk akal dan kuat. Jangan mempermalukan orang lain jika tidak mau dipermalukan.
4. Hindari Membangun Argumen Sendiri
Terutama jika kamu memimpin musyawarah, jangan membangun argumen sendiri. Terbukalah dengan semua gagasan. Jangan memotong orang lain yang sedang berbicara. Jika khawatir lupa apa yang ingin kamu sampaikan, catatlah terlebih dahulu.
5. Bantu Kembangkan Gagasan Orang Lain
Tak cuma mendengarkan orang lain, kamu pun bisa membantu mereka mengembangkan gagasannya. Sikap ini dapat dilakukan hanya dengan pikiran terbuka. Hal ini juga dapat dilakukan agar pendapat orang lain lebih jelas arahnya.
6. Berhati-hati Terhadap Sudut Pandang Orang Lain
Berhati-hatilah dengan sudut pandang orang lain. Jika terjadi kesepakatan, usahakan untuk tetap mendinginkan suasana. Jangan mendiskreditkan sudut pandang orang lain.
7. Menjunjung Tinggi Kebersamaan
Terakhir, ingatlah bahwa musyawarah dilakukan untuk kepentingan bersama melalui proses berbagi ide, bukan merupakan ajang debat atau kontes merencanakan ide terbaik. Tidak ada menang-kalah dalam musyawarah. Hasil terbaik adalah kesepakatan bersama.
Bagaimana Jika Musyawarah Tidak Mufakat?
Namun apakah musyawarah selalu bisa menghasilkan satu kesepakatan bersama? Tentu tidak. Tidak jarang sejumlah anggota ngotot agar gagasannya diakomodasi.
Dilansir dari situs Dewan Perwakilan Rakyat, pengambilan keputusan dalam suatu rapat memang harus diutamakan melalui musyawarah mufakat. Tetapi jika mufakat tidak terpenuhi, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak atau voting.
Voting ini pun memiliki aturan berbeda-beda pada tiap organisasi. Di DPR, voting dapat dilakukan secara terbuka jika menyangkut suatu kebijakan. Voting akan dilakukan tertutup (rahasia tanpa mencantumkan identitas) jika menyangkut orang atau masalah lain yang dianggap perlu.
Keputusan berdasarkan suara terbanyak dianggap sah jika diambil dalam rapat yang telah mencapai kuorum (jumlah minimal yang ditetapkan) dan disetujui oleh lebih separuh jumlah anggota yang hadir.
Nah, itulah tadi contoh kegiatan bermusyawarah yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, mulai di sekolah, rumah, dan kehidupan negara, lengkap dengan cara pelaksanaannya agar berjalan lancar.
(row/row)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI