Ayat Al-Qur'an Tentang Perang, Benarkah Dianjurkan dalam Islam?

Ayat Al-Qur'an Tentang Perang, Benarkah Dianjurkan dalam Islam?

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 06 Jun 2024 09:30 WIB
Al Quran Hikmah
Foto: Getty Images/iStockphoto/Ben185
Jakarta -

Terdapat beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang menjelaskan tentang perang. Islam memperbolehkan umatnya berperang asalkan sesuai syariat.

Penjelasan tentang perang termaktub dalam beberapa surat di Al-Qur'an. Di zaman Rasulullah SAW, perang dilakukan sebagai salah satu cara untuk membela diri dan melawan kaum musyrikin ketika Rasulullah SAW berdakwah.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 216, Allah SWT berfirman,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Artinya: Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

ADVERTISEMENT

Islam datang dengan membawa ajaran yang penuh kasih sayang. Umat Islam dilarang untuk menyerang musuh terlebih dahulu. Jika musuh sudah mulai menyerang maka kaum muslimin boleh membalas, termasuk dengan berperang.

Mengutip laman Suara Aisyiyah, Senin (3/6/2024) dalam bahasa Arab, perang disebut dengan qital, harb dan ghozwah. Ketiga kata ini memiliki arti yang sama, yakni perang.

Meskipun diperbolehkan, namun perang juga harus mengikuti syariat yang ada.

Ayat Al-Qur'an Tentang Perang

Terdapat beberapa ayat dalam Al-Qur'an tentang peperangan. Berikut penjelasannya.

1. Surat Al-Hajj Ayat 39

أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَٰتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا۟ ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ

Arab-Latin: Użina lillażīna yuqātalụna bi`annahum ẓulimụ, wa innallāha 'alā naṣrihim laqadīr

Artinya: Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,

2. Surat Al-Baqarah Ayat 190

وَقَٰتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ٱلَّذِينَ يُقَٰتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوٓا۟ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُعْتَدِينَ

Arab-Latin: Wa qātilụ fī sabīlillāhillażīna yuqātilụnakum wa lā ta'tadụ, innallāha lā yuḥibbul-mu'tadīn

Artinya: Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

3. Surat Al-Baqarah Ayat 193

وَقَٰتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ ٱلدِّينُ لِلَّهِ ۖ فَإِنِ ٱنتَهَوْا۟ فَلَا عُدْوَٰنَ إِلَّا عَلَى ٱلظَّٰلِمِينَ

Arab-Latin: Wa qātilụhum ḥattā lā takụna fitnatuw wa yakụnad-dīnu lillāh, fa inintahau fa lā 'udwāna illā 'alaẓ-ẓālimīn

Artinya: Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.

4. Surat Muhammad Ayat 4

فَإِذَا لَقِيتُمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فَضَرْبَ ٱلرِّقَابِ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَثْخَنتُمُوهُمْ فَشُدُّوا۟ ٱلْوَثَاقَ فَإِمَّا مَنًّۢا بَعْدُ وَإِمَّا فِدَآءً حَتَّىٰ تَضَعَ ٱلْحَرْبُ أَوْزَارَهَا ۚ ذَٰلِكَ وَلَوْ يَشَآءُ ٱللَّهُ لَٱنتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَٰكِن لِّيَبْلُوَا۟ بَعْضَكُم بِبَعْضٍ ۗ وَٱلَّذِينَ قُتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ فَلَن يُضِلَّ أَعْمَٰلَهُمْ

Arab-Latin: Fa iżā laqītumullażīna kafarụ fa ḍarbar-riqāb, ḥattā iżā aṡkhantumụhum fa syuddul-waṡāqa fa immā mannam ba'du wa immā fidā`an ḥattā taḍa'al-ḥarbu auzārahā, żālika walau yasyā`ullāhu lantaṣara min-hum wa lākil liyabluwa ba'ḍakum biba'ḍ, wallażīna qutilụ fī sabīlillāhi fa lay yuḍilla a'mālahum

Artinya: Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir. Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.

5. Surat At-Taubah Ayat 5

فَإِذَا ٱنسَلَخَ ٱلْأَشْهُرُ ٱلْحُرُمُ فَٱقْتُلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدتُّمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَٱحْصُرُوهُمْ وَٱقْعُدُوا۟ لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ ۚ فَإِن تَابُوا۟ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ فَخَلُّوا۟ سَبِيلَهُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Arab-Latin: Fa iżansalakhal-asy-hurul-ḥurumu faqtulul-musyrikīna ḥaiṡu wajattumụhum wa khużụhum waḥṣurụhum waq'udụ lahum kulla marṣad, fa in tābụ wa aqāmuṣ-ṣalāta wa ātawuz-zakāta fa khallụ sabīlahum, innallāha gafụrur raḥīm

Artinya: Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.

6. Surat At-Taubah Ayat 36

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

Arab-Latin: Inna 'iddatasy-syuhụri 'indallāhiṡnā 'asyara syahran fī kitābillāhi yauma khalaqas-samāwāti wal-arḍa min-hā arba'atun ḥurum, żālikad-dīnul-qayyimu fa lā taẓlimụ fīhinna anfusakum wa qātilul-musyrikīna kāffatang kamā yuqātilụnakum kāffah, wa'lamū annallāha ma'al-muttaqīn

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

Tujuan Perang dan Perjuangan di Jalan Allah

Merangkum buku Ketika Rasulullah Harus Berperang oleh Prof. Dr. Ali Muhammad, dijelaskan beberapa tujuan dari perang yang dilakukan semasa zaman Rasulullah SAW. Semua perang yang dilakukan Rasulullah SAW dan kaum muslimin semata-mata adalah perjuangan di jalan Allah SWT.

1. Menjaga kebebasan dan kemerdekaan berkeyakinan
2. Menjaga simbol-simbol agama dan ibadah
3. Menghilangkan kerusakan di muka bumi
4. Menjadi sebuah ujian, pendidikan dan perbaikan
5. Menakuti orang kafir, menghinakan, merendahkan dan meremehkan tipu daya mereka
6. Mengungkap jati diri orang-orang munafik
7. Menegakkan hukum Allah dan aturan Islam di muka bumi
8. Menghadapi gangguan orang-orang kafir

Aturan Perang dalam Islam

Mengutip laman Direktorat Pendidikan & Pembinaan Agama Islam, Universitas Islam Indonesia, dijelaskan beberapa aturan dalam melakukan peperangan bagi umat Islam. Aturan dalam perang ini berlandaskan dalil Al-Qur'an dan hadits yang dijabaran Rasulullah SAW.

1. Sasaran perang

Sasaran dalam perang adalah prajurit musuh yang ikut berperang. Selain prajurit, tidak boleh diperangi.

Orang-orang yang tidak boleh diperangi adalah wanita, anak-anak, ahli agama dan orang tua, mereka tidak boleh dibunuh. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW sari Abdullah bin Umar, ia berkata, "Aku mendapati seorang wanita terbunuh dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah, kemudian beliau melarang membunuh kaum wanita dan anak-anak dalam peperangan" (HR. Bukhari No 3015 dan Muslim No 1744)

Dalam hadits lain yang disampaikan dari Anas, sesungguhnya Rasulullah bersabda, "Pergilah kalian dengan nama Allah, dengan Allah dan atas agama Rasulullah, jangan kalian membunuh orang tua yang sudah tidak berdaya, anak kecil dan perempuan, dan janganlah kalian berkhianat, kumpulkan ghanimah-ghanimahmu, dan berbuatlah maslahat, serta berbuatlah yang baik, karena sesungguhnya Allah senang kepada orang-orang yang berbuat baik". (HR. Abu Dawud)

"Dilarang membunuh para biarawan di biara-biara, dan tidak membunuh mereka yang tengah beribadah" (HR. Ahmad)

2. Larangan menghancurkan bangunan

Dalam peperangan, umat Islam tidak boleh menghancurkan bangunan dan fasilitas umum. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an surah al-Qashas ayat 77, Allah SWT berfirman,

"...dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan".

Ketika sebuah peperangan terjadi, dilarang untuk menghancurkan dan merusak fasilitas umum. Beberapa bangunan yang termasuk fasilitas umum antara lain rumah sakit, temat ibadah, sekolah, tempat penampungan air dan bangunan lainnya.




(dvs/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads