- Shabwah adalah
- 7 Golongan yang Berada dalam Naungan Allah 1. Pemimpin yang Adil 2. Pemuda yang Senantiasa Menyembah Allah 3. Seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid 4. Dua Orang yang Saling Mencintai karena Allah 5. Laki-laki yang Menghadapi Godaan Maksiat dari Wania Kaya dan Cantik, namun Takut kepada Allah. 6. Orang yang Bersedekah dan Menyembunyikannya 7. Orang yang Mengasingkan Diri dan Berdzikir kepada Allah
Dalam kehidupan, tentunya umat Islam ingin dicintai oleh Allah SWT. Bagi pemuda, disebutkan dalam sebuah hadits tentang shabwah dan sosok seperti apa yang dikagumi oleh Allah SWT.
Hadits lainnya menjelaskan tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah SWT. Lantas, apa itu shabwah? Bagaimana menjadi pemuda yang dikagumi dan dilindungi Allah SWT?
Shabwah adalah
Shabwah adalah sifat berupa kecenderungan untuk membuat pelanggaran. Menurut buku Raudhatul Muhibbin oleh Ibnul Qayyim Al Jauziyyah, bentuk dari perubahan kata "Ash-shabwah" yaitu tashaabaa, shabaa, yashbuu, shabwah dan shubuww yang artinya cenderung pada kebodohan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَعْجَبُ مِنَ الشَّابِّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ
"Sesungguhnya Allah Ta'ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memiliki shabwah" (HR. Ahmad).
Menurut buku Penjara Suci untuk Jiwa oleh Zhalsadilla Putri, orang yang memiliki sifat shabwah tidak mementingkan lagir asa malu dan hanya memikirkan kesenangan walaupun itu salah. CInta juga disebut dengan shabwah, sebab lelaki yang dimabuk cinta akan selalu "condong" kepada perempuan. Sementara, arti kata tahsaaba adalah saling condong satu sama lain.
7 Golongan yang Berada dalam Naungan Allah
Dalam hadits sebelumnya disebutkan bahwa Allah mengagumi para pemuda yang tidak memiliki sifat shabwah. Selain itu, dalam hadits lainnya, dijelaskan pula golongan orang-orang yang berada di dalam naungan Allah SWT. Hal ini pun bisa menjadi perhatian bagi para pemuda agar selalu dicintai Allah SWT.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, Imam yang adil, seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, seorang yang hatinya bergantung ke masjid, dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, 'Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.' Dan seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya." (HR. Al-Bukhari).
1. Pemimpin yang Adil
Pemimpin yang disebutkan dalam hadits ini adalah orang-orang yang memiliki kekuasaan. Adapun yang dimaksud adil adalah ketika seorang imam tunduk patuh dalam mengikuti perintah Allah. Mereka meletakkan sesuatu pada tempatnya, tidak melanggar atau melampaui batas.
2. Pemuda yang Senantiasa Menyembah Allah
Golongan selanjutnya adalah pemuda yang menyibukkan diri dengan beribadah kepada Allah SWT. Menurut laman Institut Sepuluh Nopember, pemuda ini menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah, memperkuat ikatan spiritual kepada Allah, serta mengabdikan diri dalam mengamalkan ajaran agama Islam.
3. Seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid
Laki-laki ini mempunyai hubungan kuat dengan masjid sebagai tempat ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Tidak hanya untuk sholat, tapi kedatangannya ke masjid juga untuk meningkatkan pemahaman agama. Dalam riwayat At Tirmidzi disebutkan:
وَرَجُلٌ كَانَ قَلْبُهُ مُعَلَّقًا بِالْـمَسْجِدِ إِذَا خَرَجَ مِنْهُ حَتَّى يَعُوْدَ إِلَيْهِ ...
Seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, apabila ia keluar dari masjid hingga kembali kepadanya (HR . At Tirmidzi).
4. Dua Orang yang Saling Mencintai karena Allah
Mereka adalah dua laki-laki yang memiliki ikatan persaudaraan kuat, berdasarkan cinta kepada Allah. Hubungan baik mereka terjalin karena Allah dan ketika harus berpisah juga karena Allah.
5. Laki-laki yang Menghadapi Godaan Maksiat dari Wania Kaya dan Cantik, namun Takut kepada Allah.
Teguhnya iman yang dimiliki dan mengingat aka konsekuensi dari berbuat maksiat membuat golongan ini mampu melawan godaan tersebut. Mereka memilih untuk taat kepada Allah meski dihadapkan dengan kesenangan duniawi.
Allah SWT berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
Arab-Latin: Wa lā taqrabuz-zinā innahụ kāna fāḥisyah, wa sā`a sabīlā
Artinya: Dan janganlah kamu mendekai zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji.
6. Orang yang Bersedekah dan Menyembunyikannya
Golongan selanjutnya adalah laki-laki yang bersedekah dengan menyembunyikannya. Mereka memiliki sifat rendah hati dan keikhlasan dalam bersedekah serta menjadikan amalannya semata-mata karena Allah. Menurut laman Kemenag, Rasulullah SAW bersabda.
إِنَّ ظِلَّ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَدَقَتُهُ
Artinya: "Sesungguhnya naungan seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya" (HR. Ahmad).
7. Orang yang Mengasingkan Diri dan Berdzikir kepada Allah
Golongan laki-laki ini mengasingkan diri sendirian dan berdzikir kepada Allah hingga matanya basah karena menangis. Mereka memiliki hubungan yang begitu dekat kepada Allah dan senantiasa mencurahkan hatinya dalam berdzikir dan memohon ampunan Allah.
Itulah penjelasan mengenai arti dari shobwah dan golongan orang-orang yang mendapat naungan Allah SWT. Wallahu A'lam.
(elk/row)
Komentar Terbanyak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa