Surat Al-Isra Ayat 1-5: Kisah Nabi Muhammad SAW, Nabi Musa AS, Bani Israil

Surat Al-Isra Ayat 1-5: Kisah Nabi Muhammad SAW, Nabi Musa AS, Bani Israil

Kirana Ratu Sekar Kedaton - detikHikmah
Senin, 03 Jun 2024 09:30 WIB
Polisi Swedia mengizinkan aksi pembakaran Al-Quran di Malmo pada Jumat (3/5/2024).
Ilustrasi Al-Qur'an. Foto: Via IQNA
Jakarta -

Surat Al Isra ayat 1-5 mengandung kisah Nabi Muhammad SAW, sosok Nabi Musa AS, dan kehancuran Bani Israil. Ayat pertama menjelaskan perjalanan Isra' sedangkan ayat lain yang tersisa membahas kisah kehancuran Bani Israil.

Sesuai dengan arti Al-Isra yaitu memperjalankan di malam hari, Nabi Muhammad mendapatkan pengalaman luar biasa untuk melihat kebesaran Allah. Semua tanda ditunjukkan selama perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.

Sementara itu, Nabi Musa mendapatkan penolakan dari Bani Israil atas ajaran Taurat. Namun kuasa Allah SWT ditunjukkan secara adil bagi utusannya dan terbukti dengan hancurnya Bani Israil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lafadz dan Arti Surat Al Isra Ayat 1-5

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ (١)

Arab Latin: Sub-ḥānallażī asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil-ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣallażī bāraknā ḥaulahụ linuriyahụ min āyātinā, innahụ huwas-samī'ul-baṣīr

ADVERTISEMENT

Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

وَءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ وَجَعَلْنَٰهُ هُدًى لِّبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَلَّا تَتَّخِذُوا۟ مِن دُونِى وَكِيلًا (٢)

Arab Latin: Wa ātainā mụsal-kitāba wa ja'alnāhu hudal libanī isrā`īla allā tattakhiżụ min dụnī wakīlā

Artinya: Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,

ذُرِّيَّةَ مَنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ عَبْدًا شَكُورًا (٣)

Arab Latin: Zurriyyata man ḥamalnā ma'a nụḥ, innahụ kāna 'abdan syakụrā

Artinya: (yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.

وَقَضَيْنَآ إِلَىٰ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ فِى ٱلْكِتَٰبِ لَتُفْسِدُنَّ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا (٤)

Arab Latin: Wa qaḍainā ilā banī isrā`īla fil-kitābi latufsidunna fil-arḍi marrataini wa lata'lunna 'uluwwang kabīrā

Artinya: Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar".

فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ أُولَىٰهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَّنَآ أُو۟لِى بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُوا۟ خِلَٰلَ ٱلدِّيَارِ ۚ وَكَانَ وَعْدًا مَّفْعُولًا (٥)

Arab Latin: Fa iżā jā`a wa'du ụlāhumā ba'aṡnā 'alaikum 'ibādal lanā ulī ba`sin syadīdin fa jāsụ khilālad-diyār, wa kāna wa'dam maf'ụlā

Artinya: Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.

Tafsir Al Isra Ayat 1-5

Dikutip dari Al Qur'an dan Tafsirnya Jilid V dari Pustaka Lajnah Kemenag, surat Al Isra ayat 1-5 membahas kisah Nabi Muhammad SAW dan Nabi Musa. Keduanya menjadi utusan dengan penghormatan tinggi di mata Allah.

1. Tafsir Al Isra Ayat Pertama Tentang Perjalanan Isra Nabi Muhammad

Pembuka surat Al Isra berguna untuk membuktikan bahwa balasan Allah terhadap kaum musyrik itu nyata. Nabi Muhammad diperlihatkan tanda kekuasaan-Nya untuk memantapkan dakwah, menambah kesabaran, dan ketabahan dalam menghadapi musyrik Mekkah.

Terdapat beberapa tafsir tentang perjalanan Isra' dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis untuk memperlihatkan luas dan kayanya alam dengan segala cobaanya. Dijelaskan jika hati Nabi Muhammad sempat dicuci dengan air zam-zam, sedangkan dada dan urat tenggorokannya dituang bejana berisi iman dan hikmah oleh malaikat Jibril.

Hadis Riwayat Ahmad dari Anas bin Malik menyebutkan, kemudian didatangkanlah Buraq yang langkah kakinya sejauh pandangan mata untuk membawa Nabi Muhammad ke Baitul Maqdis. Malaikat Jibril juga memberikan khamar dan susu kepadanya hingga pilihan jatuh pada susu sebagai pilihan yang benar.

Akan tetapi beberapa mufassir menyebut jika Isra adalah penglihatan mata yang cepat dan mungkin sudah dibuktikan dengan teknologi modern. Hal ini sesuai dengan perkataan Muawiyah bin Abi Sufyan.

كَانَ رُؤْيَا مِنَ اللَّهُ صَادِقَةٌ

Artinya: Isra Nabi adalah mimpi yang benar dan datangnya dari Allah

2. Tafsir Al Isra Ayat 2-3 Tentang Turunnya Kitab Taurat

Di dalam surat yang sama, Allah juga menjelaskan tentang keistimewaan yang diberikan kepada Nabi Musa. Diturunkannya Taurat bertujuan sebagai pedoman Bani israil dari kekufuran dan kebodohan.

Banyaknya pengulangan tentang kisah Bani Israil dan keistimewaan Nabi Musa ditujukan untuk menggugah hati mereka kembali ke jalan yang benar. Hal ini diperkuat dengan penyelamatan nenek moyang mereka dari topan oleh Nabi Nuh, utusan Allah yang paling mensyukuri nikmat-Nya.

Namun Allah tetap meneguhkan hati Nabi Musa dan percaya bahwa ia akan berhasil dan hanya dari-Nya segala bantuan datang. Allah SWT menyuruh Nabi Musa AS untuk mengatakan hal berikut kepada kaumnya.

"Janganlah kamu mengambil selain Allah sebagai penolong yang memberikan perlindungan dan menyelesaikan urusan-urusan kamu."

3. Tafsir Al Isra Ayat 4-5 Tentang Kehancuran Bani Israil

Perbuatan Bani Israil selama 2 kali di Palestina mulai dari membunuh, merampas, dan menghancurkan negara adalah awal kesengsaraannya. Sesuai yang dijanjikan Allah, mereka dibantai oleh musuh-musuhnya di dunia dan mendapatkan azab pedih di neraka Jahanam.

Berbagai pembangkangan tidak hanya terjadi sekali, pertama adalah ketika mengubah isi Taurat dan tidak mengindahkan perintah Allah. Kedua adalah kekejian Bani Isral dalam membunuh Nabi Zakaria, Yahya, dan terakhir gagal membunuh Nabi Isa.

Hal ini tidak akan terjadi ketika Bani Israil patuh dan hormat kepada perintah Allah. Pasalnya telah dijanjikan kejayaan dan kemajuan jika mereka benar-benar ajaran Taurat sesuai yang diajarkan Nabi Musa.

Demikian arti dan tafsir surat Al Isra ayat 1-5 untuk pengingat agar senantiasa taat dengan perintah Allah SWT. Sebab setiap tindakan buruk akan dimintai pertanggungjawaban yang bisa dibalas di dunia maupun di akhirat.




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads