Nama Anak Laki-laki Islami yang Disukai Allah SWT, Abdullah hingga Harits

Nama Anak Laki-laki Islami yang Disukai Allah SWT, Abdullah hingga Harits

Kholida Qothrunnada - detikHikmah
Sabtu, 01 Jun 2024 19:00 WIB
Arti Nama Fatih dan 30 Rekomendasi Nama untuk Anak Laki-laki
Foto: Getty Images/iStockphoto/Nestea06
Jakarta -

Memberikan nama yang baik untuk anak menjadi salah satu anjuran untuk orang tua. Selain untuk identitas, arti nama juga bisa menjadi doa agar harapannya bisa membawah keberkahan sepanjang hidupnya.

Bahkan, Rasulullah dalam sabdanya mengungkap ada sejumlah nama-nama indah dalam islam yang disukai Allah SWT. Hal ini didasarkan dalam hadits dari Abu Darda, Rasulullah SAW bersabda:

ΩΩŽΨ£ΩŽΨ­Ω’Ψ³ΩΩ†ΩΩˆΨ§ Ψ’Ψ¨ΩŽΨ§Ψ¦ΩΩƒΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΨ³Ω’Ω…ΩŽΨ§Ψ‘Ω Ψ¨ΩΨ£ΩŽΨ³Ω’Ω…ΩŽΨ§Ψ¦ΩΩƒΩΩ…Ω’ Ψ§Ω„Ω’Ω‚ΩΩŠΩŽΨ§Ω…ΩŽΨ©Ω ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ ΨͺΩΨ―Ω’ΨΉΩŽΩˆΩ’Ω†ΩŽ Ψ₯ΩΩ†Ω‘ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ Ψ£ΩŽΨ³Ω’Ω…ΩŽΨ§Ψ‘ΩŽ كُمْ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sesungguhnya kalian akan dipanggil di hari kiamat dengan nama-nama kalian dan nama-nama ayah kalian, karena itu perbaguslah nama-nama kalian." (HR Abu Dawud)

Nama yang Paling Disukai Allah SWT

Rasulullah SAW pernah menyebut bahwa ada dua nama anak laki-laki yang disukai Allah SWT, yakni Abdullah dan Abdurrahman.

ADVERTISEMENT

Hal ini disebutkan dalam hadits dari Ibnu Umar, mengutip dari Kitab Adab: Seri Mukhtasar Shahih Muslim oleh Imam Abu Husain Muslim bin Hajjaj al-Qusyairi An-Naisaburi.

Rasulullah SAW bersabda:

Ψ₯ΩΩ†Ω‘ΩŽ Ψ£ΩŽΨ­ΩŽΨ¨Ω‘ΩŽ Ψ£ΩŽΨ³Ω’Ω…ΩŽΨ§Ψ¦ΩΩƒΩΩ…Ω’ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨΉΩŽΨ¨Ω’Ψ―Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΩˆΩŽΨΉΩŽΨ¨Ω’Ψ―Ω Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ­Ω’Ω…ΩŽΩ†Ω

Artinya: "Sesungguhnya nama yang paling disukai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman." (HR Muslim)

Nama "Abdullah" berarti hamba Allah SWT, sedangkan "Abdurrahman" artinya hamba Yang Maha Pengasih.

Beberapa riwayat juga menyebut bahwa, Rasulullah SAW kerap menamai anak dari orang yang menemuinya dengan kedua nama tersebut. Hal ini pernah diceritakan oleh Urwah bin Zubair dan Fatimah binti Mundzir bin Zubair, mereka berkata:

"Suatu ketika Asma binti Abu Bakar keluar untuk berhijrah. Kebetulan ketika itu ia sedang mengandung Abdullah bin Zubair. Sesampainya di Quba, ia pun melahirkan bayinya di sana. Setelah melahirkan, ia pun pergi menemui Rasulullah SAW agar beliau berkenan mentahnik bayi lelakinya itu. Lalu, Rasulullah mengambil bayi itu dan meletakkannya dalam pangkuan beliau. Setelah itu, beliau meminta kurma.

Aisyah berkata, 'Kami harus mencarinya beberapa saat sebelum akhirnya kami temukan.'

Kemudian, Rasulullah SAW mulai mengunyah kurma itu dan meludahkannya ke dalam mulut si bayi hingga yang pertama-tama masuk ke dalam perutnya adalah ludah beliau.

Setelah itu Aisyah berkata, 'Kemudian Rasulullah SAW mengusap, mendoakan, dan memberinya nama Abdullah.'

Ketika berumur 7 atau 8 tahun, anak lelaki itu datang untuk berbaiat kepada Rasulullah SAW. Ayah anak itulah, yakni Zubair, yang telah menganjurkannya seperti itu. Rasulullah SAW kemudian tersenyum bangga saat melihat anak itu datang menghadap beliau untuk berbaiat, maka kemudian beliau membaiatnya." (HR Muslim)

Riwayat lain dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: "Suatu ketika ada salah seorang di antara kami yang mempunyai bayi lelaki dan diberi nama Qasim. Lalu kami pun berujar, 'Kami tidak akan memberikan julukan kepadamu Abu Qasim dan kami tidak senang dengan nama anaknya itu.'Kemudian orang tersebut membawa bayinya kepada Rasulullah SAW seraya menceritakan kepadanya tentang apa yang telah dialaminya. Maka Rasulullah SAW bersabda, 'berilah anakmu nama Abdurrahman.'" (HR Muslim)

Nama Anak yang Dianjurkan Rasulullah SAW

Rasulullah SAW dalam sabdanya menyebut bahwa namanya juga bagus untuk dijadikan nama anak. Namun, setelah memakai namanya, tidak diperkenankan untuk memanggil pula dengan julukan milik beliau.

Anas bin Malik meriwayatkan, ia berkata: "Ada seseorang yang memanggil seorang lelaki di Baqi, 'Hai Abu Qasim!' maka Rasulullah SAW langsung berpaling kepada orang yang memanggil itu. Kemudian orang itu segera berkata, 'Ya Rasulullah, saya tidak bermaksud memanggil engkau. Sebenarnya, yang saya panggil itu adalah si fulan.' Lalu, Rasulullah SAW pun berkata, 'Berilah nama dengan namaku, tapi jangan memberi julukan dengan julukanku!' (HR Muslim)

Nama baik dalam Islam lainnya disebutkan dalam hadits riwayat Wahb Al-Jusyami, yang dilansir dari kitab Al-Adzkar. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

ΨͺΩŽΨ³ΩŽΩ…Ω‘ΩŽΩˆΩ’Ψ§ Ψ¨ΩΨ£ΩŽΨ³Ω’Ω…ΩŽΨ§Ψ‘Ω Ψ§Ω„Ω’Ψ£ΩŽΩ†Ω’Ψ¨ΩΩŠΩŽΨ§Ψ‘ΩΨŒ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΨ­ΩŽΨ¨Ω‘Ω Ψ§Ω„Ω’Ψ£ΩŽΨ³Ω’Ω…ΩŽΨ§Ψ‘Ω Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰ ΨΉΩŽΨ¨Ω’Ψ―Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΩˆΩŽΨΉΩŽΨ¨Ω’Ψ―Ω Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ­Ω’Ω…ΩŽΩ†ΩΨŒ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΨ΅Ω’Ψ―ΩŽΩ‚Ω’Ω‡ΩŽΨ§ : حَارِثٌ ΩˆΩŽΩ‡ΩŽΩ…Ω‘ΩŽΨ§Ω…ΩŒΨŒ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩ‚Ω’Ψ¨ΩŽΨ­ΩΩ‡ΩŽΨ§: Ψ­ΩŽΨ±Ω’Ψ¨ΩŒ ΩˆΩŽΩ…ΩΨ±Ω‘ΩŽΨ©Ω‹

Artinya: "Pakailah oleh kalian nama-nama para nabi, dan nama yang paling disukai oleh Allah itu ialah Abdullah dan Abdur Rahman. Dan nama yang paling baik ialah Harits dan Hammam, sedangkan nama yang paling buruk ialah Harb dan Murrah." (HR Abu Dawud)

Dari hadits tersebut, nama yang boleh digunakan adalah nama-nama para nabi, nama "Abdullah" dan "Abdurrahman", nama "Harits" serta "Hammam". Sementara nama buruk yang tidak diperbolehkan menamai anak yakni; Harb dan Murrah.

Itu tadi nama bayi menurut sunnah Rasulullah SAW. Semoga inspirasi nama-nama tadi bisa jadi referensi orang tua untuk memberikan nama bayinya.




(khq/inf)

Hide Ads