Surat Yasin Ayat 9: Bacaan, Tafsir dan Asbabun Nuzulnya

Surat Yasin Ayat 9: Bacaan, Tafsir dan Asbabun Nuzulnya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 14 Apr 2024 18:00 WIB
Al-Quran yang menjadi pedoman hidup umat Islam.
Foto: Getty Images/iStockphoto/mgstudyo
Jakarta -

Surat Yasin ayat 9 menerangkan tentang upaya Nabi Muhammad SAW untuk menghalangi musuh. Yasin sendiri merupakan surat ke-36 yang terdiri atas 83 ayat.

Surat Yasin diturunkan di Makkah yang mana tergolong sebagai surat Makkiyyah. Melalui sebuah hadits, Rasulullah SAW menyebut surat Yasin sebagai jantung Al-Qur'an.

"Setiap sesuatu ada jantungnya. Jantungnya Al-Quran adalah surat Yasin. Siapa yang membaca surat Yasin, Allah menulis baginya pahala seolah-olah ia telah mengkhatamkan sepuluh kali Al Qur'an." (HR. Darimi dan Tirmidzi)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surat Yasin Ayat 9: Arab, Latin dan Arti

وَجَعَلْنَا مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ ٩

Arab latin: Wa ja'alnaa mim baini aydiihim saddanw-wa min khalfihim saddan fa aghshai naahum fahum laa yubsiruun

ADVERTISEMENT

Artinya: "Kami memasang penghalang di hadapan mereka dan di belakang mereka, sehingga Kami menutupi (pandangan) mereka. Mereka pun tidak dapat melihat."

Tafsir Surat Yasin Ayat 9

Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), surat Yasin ayat 9 menggambarkan orang-orang yang tidak beriman akan memandang baik perbuatan jahat yang dikerjakan. Hal ini menjadikan mereka sombong dan enggan mengikuti ajaran rasul.

Pikiran orang-orang seperti ini tertutup dari kebenaran dan hal-hal yang mampu mendatangkan manfaat. Mereka berada di dalam kebodohan seakan-akan hatinya dipisahkan oleh dinding. Dengan demikian, mereka tidak dapat menerima ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW.

Menukil dari Tafsir Ibnu Katsir Surah Yasin oleh Syaikh Imam Al-Hafiz dan Imaduddin Abul Fida Ismail ibnul Khatib Abu Hafs Umar ibnu katsir, menurut Mujahid, dinding atau penghalang yang dimaksud tersebut menutupi kaum kafir dari kebenaran. Sehingga, kaum kafir tersebut kebingungan atau berada dalam kesesatan (menurut Qatadah).

Mereka tidak dapat mengambil manfaat dari kebaikan dan tidak dapat petunjuk untuk menempuh jalan kebaikan.

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan bahwa Allah SWT menjadikan dinding ini antara mereka dan Islam serta iman, karenanya mereka tidak dapat menembusnya. Ia juga mengatakan bahwa orang yang telah dicegah oleh Allah SWT pasti tidak mampu.

Disebutkan pula dalam buku Menggapai CintaMu oleh Fitri Gurnitasari, surat Yasin dibaca Nabi SAW untuk mengelabui musuh. Dikisahkan pada suatu malam, rumah Rasulullah SAW dikepung oleh musuh. Mengetahui hal itu, Rasulullah SAW berserah diri kepada Allah SWT dengan melaksanakan salat.

Setelah selesai salat, Rasulullah SAW menemui Ali bin Abi Thalib RA dan menyuruhnya untuk tidur di tempat perbaringan dan memakai selimut yang biasa beliau gunakan. Dengan penuh keimanan akan mendapat pertolongan Allah SWT, beliau pun keluar rumah.

Rasulullah SAW menabur pasir lembut kepada para musuh yang mengepung rumahnya, sambil membacakan surat Yasin ayat 9. Atas izin Allah SWT, tidak seorang pun dari pengepung itu melihat kepergian Rasulullah SAW.

Pengepung Quraisy yang menyaksikan bahwa yang berbaring di atas tempat tidur adalah Ali bin Abi Thalib RA, bukan Rasulullah SAW, mereka langsung mengejar Rasulullah SAW.

Menyadari hal itu, Nabi Muhammad SAW memilih untuk beristirahat sekaligus bersembunyi di Gua Tsur bersama Abu Bakar RA. Di sana, ia terus memohon pertolongan serta perlindungan Allah SWT.

Asbabun Nuzul Surat Yasin Ayat 9

Mengutip buku Asbabun Nuzul: Sebab-sebab Turunnya Ayat Al-Quran oleh Imam As-Suyuthi, disebutkan bahwa surat ini turun karena rasa benci Abu Jahal terhadap Nabi Muhammad SAW.

Abu Jahal adalah orang kafir yang selalu mencari cara untuk mencelakai Nabi Muhammad, terutama setelah Rasulullah menyebarkan Islam. Suatu hari, Abu Jahal berkata pada teman-temannya,

"Sungguh bila saya melihat Muhammad, saya akan hajar dia dan mencelakakannya,"

Lalu, kerabatnya berkata kepadanya, "Itu Muhammad!"

Namun, Abu Jahal bingung karena tidak bisa melihat Rasulullah SAW. Turunlah surat Yasin ayat 8 dan 9.

Menurut Syekh Hamami dalam Tafsir Surah Yasin, orang-orang kafir mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bukanlah nabi maupun rasul. Mereka hanya menganggap beliau sebagai anak yatim yang dipelihara oleh Abu Thalib.

Mereka selalu mengingkari kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad SAW sehingga beliau merasa sedih karena tugasnya untuk menyebarkan ajaran Islam ditolak oleh kaumnya. Akhirnya, Allah SWT menurunkan surat Yasin sebagai bantahan terhadap hal tersebut.

Wallahu'alam bishawab




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads