Ketentuan Puasa Sunnah Enam Hari setelah Hari Raya Idul Fitri

Ketentuan Puasa Sunnah Enam Hari setelah Hari Raya Idul Fitri

Diky Darmanto - detikHikmah
Rabu, 10 Apr 2024 19:01 WIB
Ilustrasi Buka Puasa
Ilustrasi puasa enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Foto: Shutterstock
Jakarta -

Setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh ternyata masih ada puasa-puasa lainnya, meskipun bukan sesuatu yang wajib melainkan sunnah, seperti puasa sunnah enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Puasa ini disebut puasa Syawal.

Dalil pelaksanaan puasa sunnah enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri bersandar pada sabda Rasulullah SAW, "Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadan, lalu diiringi dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah)

Waktu Puasa Syawal Menurut Para Imam

Ada sejumlah pendapat terkait waktu pelaksanaan puasa Syawal. Dijelaskan dalam buku Daqu Method Dalam Tinjauan Pendidikan Islam karya Tarmizi As Shidiq berikut sejumlah pendapat para imam terkait waktu terbaik melaksanakan puasa Syawal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Pendapat Imam Syafi'i dan Ibnu Mubarak, sunnah melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal secara berturut-turut dari awal bulan, tanggal dua hingga tanggal tujuh Syawal.
  • Imam Waki dan Imam Ahmad bin Hambal berpendapat mau dilakukan berturut-turut atau terpisah-pisah, keutamaannya tetap sama tidak ada bedanya.
  • Ibnu Rajab berpendapat mayoritas ulama meyakini tidak makruh puasa di hari kedua setelah Hari Raya Idul Fitri.
  • Imam An-Nawawi dan sahabatnya berpendapat puasa enam hari di bulan Syawal lebih utama berturut-turut, dari tanggal dua hingga tujuh Syawal.

Selain itu, dalam buku Dialog Lintas Mazhab Fiqh Ibadah dan Muamalah karya Asmaji Muchtar terdapat pendapat mazhab Maliki dan Hanafi, sebagai berikut,

  • Menurut mazhab Maliki makruh puasa sunnah enam hari di bulan Syawal apabila orang tersebut termasuk orang berpengaruh/tokoh panutan, puasa dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri, puasa dilakukan berturut-turut, puasa dilakukan terang-terangan.
  • Mazhab Hanafi, puasa sunnah enam hari dilakukan dipisah-pisah, misalnya setiap satu minggu berpuasa dua hari.

Keutamaan Puasa Syawal

Puasa sunnah enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri mengandung sejumlah keutamaan. Disebutkan dalam Kitab Terlengkap Bersuci, Shalat, Puasa, Shalawat, Surat-Surat Pendek, Hadits Qudsi dan Hadits Arba'in Pilihan, serta Dzikir & Doa karya Ustadz Rusdianto dan buku Manajemen Diri Untuk Kebahagiaan Dunia dan Akhirat: Berbagi Pengalaman karya Tobari, berikut beberapa di antaranya.

ADVERTISEMENT

1. Setara Puasa Setahun Penuh

Keutamaan puasa enam hari di bulan Syawal setara dengan puasa satu tahun. Rasulullah SAW bersabda, "Puasa bulan Ramadan (ganjarannya) sepuluh bulan, dan puasa enam hari (sama dengan) dua bulan. Itulah puasa satu tahun." (HR Ibnu Khuzaimah)

2. Penyempurna Puasa Ramadan

Puasa enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri juga menjadi penyumparna puasa Ramadan. Hal ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW, "Allah menjadikan (ganjaran) kebaikan itu sepuluh kali lipat, satu bulan sama dengan sepuluh bulan. Dan puasa enam hari setelah hari raya 'Idul Fitri merupakan penyempurna satu tahun." (HR Ibnu Majah dan an-Nasa'i)

3. Tanda Diterima Puasa Ramadan

Ada pendapat yang menyatakan, mengerjakan puasa sunnah enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri menjadi tanda diterimanya puasa Ramadan. Dikatakan, Allah SWT menerima amal seseorang, maka Dia akan menunjuki pada amalan selanjutnya, di antaranya yaitu puasa Syawal.

10. Ganjaran 10 Kali Lipat

Orang yang mengerjakan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal mendapatkan ganjaran 10 kali lipat. Keutamaan ini terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub,

"Barang siapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas Idul Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar 10 kali lipat."

11. Mendapat Pertolongan Rasulullah SAW

Tertulis dalam buku tersebut orang yang puasa sunnah enam hari di bulan Syawal akan mendapatkan pertolongan atau syafaat dari Rasulullah SAW.

Wallahu a'lam.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads