Niat Tayamum: Bacaan Lengkap dan Tata Caranya

Niat Tayamum: Bacaan Lengkap dan Tata Caranya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Senin, 04 Mar 2024 09:30 WIB
A sportsman chalks his hands in front of a black background
Ilustrasi tayamum (Foto: Getty Images/iStockphoto/Kolbz)
Jakarta -

Niat tayamum termasuk sebagai rukun yang wajib dipahami. Tanpa niat, maka tayamum seorang muslim tidak akan sah.

Dalil mengenai tayamum dijelaskan dalam surah Al Maidah ayat 6,

ۚ وَΨ₯ِنْ كُنْΨͺُمْ Ω…ΩŽΨ±Ω’ΨΆΩŽΩ‰Ω° Ψ£ΩŽΩˆΩ’ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰Ω° سَفَرٍ Ψ£ΩŽΩˆΩ’ جَاَؑ أَحَدٌ مِنْكُمْ Ω…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΨΊΩŽΨ§Ψ¦ΩΨ·Ω Ψ£ΩŽΩˆΩ’ Ω„ΩŽΨ§Ω…ΩŽΨ³Ω’Ψͺُمُ Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩΨ³ΩŽΨ§Ψ‘ΩŽ ΩΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’ Ψͺَجِدُوا Ω…ΩŽΨ§Ψ‘Ω‹ فَΨͺΩŽΩŠΩŽΩ…Ω‘ΩŽΩ…ΩΩˆΨ§ Ψ΅ΩŽΨΉΩΩŠΨ―Ω‹Ψ§ Ψ·ΩŽΩŠΩ‘ΩΨ¨Ω‹Ψ§ ΩΩŽΨ§Ω…Ω’Ψ³ΩŽΨ­ΩΩˆΨ§ Ψ¨ΩΩˆΩΨ¬ΩΩˆΩ‡ΩΩƒΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩŠΩ’Ψ―ΩΩŠΩƒΩΩ…Ω’ مِنْهُ ۚ Ω…ΩŽΨ§ يُرِيدُ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ω„ΩΩŠΩŽΨ¬Ω’ΨΉΩŽΩ„ΩŽ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩΩ…Ω’ مِنْ حَرَجٍ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩ°ΩƒΩΩ†Ω’ يُرِيدُ Ω„ΩΩŠΩΨ·ΩŽΩ‡Ω‘ΩΨ±ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΩ„ΩΩŠΩΨͺΩΩ…Ω‘ΩŽ Ω†ΩΨΉΩ’Ω…ΩŽΨͺΩŽΩ‡Ω ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩΩ…Ω’ Ω„ΩŽΨΉΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ ΨͺΩŽΨ΄Ω’ΩƒΩΨ±ΩΩˆΩ†ΩŽ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "... dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur."

Diterangkan dalam buku Panduan Shalat Lengkap & Juz 'Amma karya Ahmad Najibuddin, tayamum termasuk ke dalam rukhsah atau keringanan ketika tidak ditemukan air untuk bersuci. Tata cara tayamum juga berbeda dengan wudhu.

ADVERTISEMENT

Niat Tayamum: Arab, Latin dan Artinya

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ§Ω„ΨͺΩŽΩ‘ΩŠΩŽΩ…ΩΩ‘Ω…ΩŽ لِاسْΨͺِبَاحَةِ Ψ§Ω„Ψ΅ΩŽΩ‘Ω„ΩŽΨ§Ψ©Ω للهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Arab latin: Nawaitut tayammuma lisstibaahatish shalaati fardlol lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku berniat tayamum agar diperbolehkan salat karena Allah ta'ala."

Niat Tayamum untuk Berapa Kali Salat?

Syaikh Abdul Qadir Ar-Rahbawi dan H Ahmad Yaman Lc melalui buku Panduan Lengkap Shalat menurut Empat Imam Madzhab menerangkan bahwa niat tayamum hanya berlaku untuk satu kali salat wajib. Namun, masih bisa digunakan untuk melaksanakan salat sunnah atau ketika hendak memegang Al-Qur'an.

Niat tayamum juga diperuntukkan untuk salat dan bukan mengangkat hadats. Sebab, tayamum hanya bersuci untuk keadaan darurat, sehingga tidak dapat menjadi ibadah yang sempurna.

Tata Cara Tayamum Sesuai Sunnah

Berikut tata cara tayamum yang dikutip dari Kitab Bidayatul Hidayah oleh Imam Al Ghazali.

1. Siapkan tanah berdebu atau debu yang bersih. Ulama memperbolehkan menggunakan debu yang berada di tembok, kaca, atau tempat lain yang dirasa bersih.

2. Disunnahkan menghadap kiblat, lalu letakkan kedua telapak tangan pada debu, dengan posisi jari-jari kedua telapak tangan dirapatkan.

3. Dalam keadaan tangan masih diletakkan di tembok atau debu, lalu ucapkan basmalah dan bacaan niat.

4. Kemudian, usapkan kedua telapak tangan pada seluruh wajah. Berbeda dengan wudhu, dalam tayamum tidak diharuskan untuk mengusapkan debu pada bagian-bagian yang ada di bawah rambut atau bulu wajah, baik yang tipis maupun yang tebal.

Dianjurkan untuk berusaha meratakan debu pada seluruh bagian wajah. Dan itu cukup dengan satu kali menyentuh debu, sebab pada dasarnya lebar wajah tidak melebihi lebar dua telapak tangan. Sehingga meratakan debu di wajah, cukup mengandalkan dugaan yang kuat (ghalibuzhan).

5. Selanjutnya bagian tangan, sementara lepaskan cincin bila ada di jari, dan letakkan kembali telapak tangan pada debu, kali ini jari tangan direnggangkan. Lalu tengadahkan kedua telapak tangan, dengan posisi telapak tangan kanan di atas tangan kiri. Rapatkan jari-jari tangan, dan usahakan ujung jari kanan tidak keluar dari telunjuk jari kiri, atau telunjuk kanan bertemu dengan telunjuk kiri.

6. Telapak tangan kiri mengusap lengan kanan hingga ke siku. Kemudian, tangan kanan diputar untuk diusapkan juga sisi lengan kanan yang lain, dan telapak tangan mengusap dari siku hingga dipertemukan kembali jempol kiri mengusap jempol kanan. Lakukan hal yang sama pada tangan kiri seperti tadi.

7. Pertemukan kedua telapak tangan dan usap-usapkan di antara jari-jarinya.

8. Setelah tayamum, dianjurkan juga oleh sebagian ulama untuk membaca doa bersuci, seperti halnya doa berikut ini.

Ψ£ΩŽΨ΄Ω’Ω‡ΩŽΨ―Ω Ψ£ΩŽΩ†Ω’ Ω„ΩŽΨ§ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‡ΩŽ Ψ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ΩΨŒ ΩˆΩŽΨ­Ω’Ψ―ΩŽΩ‡Ω Ω„ΩŽΨ§ Ψ΄ΩŽΨ±ΩΩŠΩ’ΩƒΩŽ Ω„ΩŽΩ‡ΩΨŒ وَ Ψ£ΩŽΨ΄Ω’Ω‡ΩŽΨ―Ω Ψ£ΩŽΩ†Ω‘ΩŽ Ω…ΩΨ­ΩŽΩ…Ω‘ΩŽΨ―Ω‹Ψ§ ΨΉΩŽΨ¨Ω’Ψ―ΩΩ‡Ω ΩˆΩŽΨ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ’Ω„ΩΩ‡ΩΨŒ Ψ§ΩŽΩ„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ψ§Ψ¬Ω’ΨΉΩŽΩ„Ω’Ω†ΩΩŠ Ω…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„ΨͺΩ‘ΩŽΩˆΩ‘ΩŽΨ§Ψ¨ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽΨŒ ΩˆΩŽΨ§Ψ¬Ω’ΨΉΩŽΩ„Ω’Ω†ΩΩŠ Ω…ΩΩ†ΩŽ الْمُΨͺΩŽΨ·ΩŽΩ‡Ω‘ΩΨ±ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ ΩˆΩŽΨ§Ψ¬Ω’ΨΉΩŽΩ„Ω’Ω†ΩΩŠ مِنْ ΨΉΩΨ¨ΩŽΨ§Ψ―ΩΩƒΩŽ Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩŽΨ§Ω„ΩΨ­ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ Ψ³ΩΨ¨Ω’Ψ­ΩŽΨ§Ω†ΩŽΩƒΩŽ Ψ§ΩŽΩ„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ ΩˆΩŽΨ¨ΩΨ­ΩŽΩ…Ω’Ψ―ΩΩƒΩŽΨŒ Ψ£ΩŽΨ΄Ω’Ω‡ΩŽΨ―Ω Ψ£ΩŽΩ†Ω’ Ω„ΩŽΨ§ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‡ΩŽ Ψ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ Ψ£ΩŽΩ†Ω’Ψͺَ، Ψ£ΩŽΨ³Ω’ΨͺΩŽΨΊΩ’ΩΩΨ±ΩΩƒΩŽ وَأَΨͺΩΩˆΩ’Ψ¨Ω Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩŽ

Arab latin: Asyhadu an laa Ilaaha illalloh wahdahu laa syariika lahu. Wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuuluhu. Allahummaj'alni minat tawwaabiina, waj'alni minal mutatohhirina, waj'alni min 'ibaadikas sholihiina. Subhanaka allahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaika.

Artinya: "Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku sebagai orang-orang yang bertaubat, jadikanlah aku sebagai orang-orang yang bersuci, dan jadikanlah aku sebagai hamba-hamba-Mu yang saleh. Mahasuci Engkau, ya Allah. Dengan kebaikan-Mu, aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau. Dan dengan kebaikan-Mu, aku memohon ampunan dan bertaubat pada-Mu."

Demikian niat tayamum dan tata caranya sesuai sunnah. Jangan lupa diamalkan ya!




(aeb/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads