Dalil Puasa Rajab dan Hukum Mengerjakannya Menurut Ulama

Dalil Puasa Rajab dan Hukum Mengerjakannya Menurut Ulama

Devi Setya - detikHikmah
Jumat, 12 Jan 2024 11:45 WIB
Jadwal Buka Puasa di Jakarta Hari Ini, Kamis 20 April 2023
Foto: Getty Images/iStockphoto/Nadiia Cherenkova
Jakarta -

1 Rajab 1445 H jatuh pada hari Sabtu 13 Januari 2024 dalam kalender Masehi. Sebagian umat muslim hendak mengerjakan puasa Rajab, sebenarnya bagaimana hukumnya?

Bulan Rajab terletak di antara bulan Jumadil Akhir dan bulan Sya'ban. Dalam Al-Qur'an, Rajab termasuk salah satu bulan haram atau bulan mulia.

Allah SWT berfirman dalam surat At Taubah ayat 36,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

ADVERTISEMENT

Dalil Puasa Rajab

Ada beberapa hadits yang menjelaskan tentang puasa sunnah di bulan Rajab.

Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sayyidah Aisyah yang dikuatkan dengan keterangan Ibnu Abbas ra. Disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW sering meningkatkan puasa di bulan Haram, termasuk pada bulan Rajab.

Rasulullah SAW bersabda, "Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!" (HR Abu Dawud dan yang lainnya).

Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari."

Banyak hadits yang menjelaskan tentang anjuran puasa Rajab, namun tidak disebutkan secara detail tentang ketentuan puasa sunnah ini.

Imam Thabrani meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW tidak menyempurnakan puasa sebulan setelah Ramadhan kecuali pada Rajab dan Syaban.

Al-Syaukani dalam Nailu Al-Authar, sabda Nabi Muhammad SAW, "Bulan Syaban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang dilupakan kebanyakan orang."

Mengutip buku Membongkar Kejumudan: Menjawab Tuduhan-Tuduhan Salafi Wahabi oleh A. Shihabuddin dijelaskan hadits ini secara implisit menunjukkan bahwa bulan Rajab juga disunahkan berpuasa.

Masih menurut Al-Syaukani dalam Nailu Al-Authar, bahwa Ibnu Subki meriwayatkan dari Muhammad bin Manshur Al-Sam'ani yang mengatakan bahwa tidak ada hadits yang kuat yang menyatakan kesunnahan puasa Rajab secara khusus.

Namun demikian, sesuai pendapat Al Syaukani, bila semua hadits yang secara khusus menunjukkan keutamaan bulan Rajab dan disunnahkan puasa di dalamnya kurang kuat untuk dijadikan landasan, maka hadits-hadits yang umum itu cukup menjadi hujjah atau landasan.

Selain itu, tidak ada juga dalil yang kuat yang memakruhkan puasa di bulan Rajab. Dengan demikian, puasa di bulan Rajab hukumnya mubah atau diperbolehkan berdasarkan hadits sahih.

Sebagian ulama memakruhkan jika berpuasa Rajab sebulan penuh dan sebagian ulama lainnya tidak memakruhkannya.

Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya, "Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, telah menceritakan pada kami Abdullah bin Numairih, telah menceritakan pada kami Ibnu Numair, telah menceritakan pada kami ayah kami, telah menceritakan pada kami Utsman bin Hakim Al Anshari, ia berkata, "Aku bertanya pada Sa'id bin Jubair tentang puasa Rajab dan kami saat itu sedang berada di bulan Rajab.' Ia menjawab: 'Aku mendengar Ibnu Abbas berkata, "Adalah Nabi berpuasa (di bulan Rajab) seluruhnya, lalu beliau tidak berpuasa sampai kami berkata: Tampaknya beliau tidak akan berpuasa (bulan Rajab) seluruhnya."

Imam Baihaqi meriwayatkan dari Imam Syafi'i, berbunyi "Telah sampai kepada kami bahwa Al Syafi'i mengatakan, "Sesungguhnya doa itu mustajab pada lima malam: malam Jumat, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam Nishfu Sya'ban."

Demikian beberapa dalil yang menjelaskan tentang puasa Rajab. Sesuai anjuran Rasulullah SAW, sudah seharusnya kita memperbanyak amalan di bulan mulia, termasuk bulan Rajab.




(dvs/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads