10 Cara Mandi Wajib yang Benar Beserta Doanya

10 Cara Mandi Wajib yang Benar Beserta Doanya

Rahma Harbani - detikHikmah
Minggu, 07 Jan 2024 08:00 WIB
shower with flowing water and steam, closeup view
Ilustrasi mandi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/nikkytok)
Jakarta -

Muslim yang berhadats besar diwajibkan untuk melakukan mandi wajib sebelum beribadah. Perkara yang termasuk dalam hadats besar menurut sabda Rasulullah SAW adalah haid, keluar mani, dan jimak atau berhubungan badan.

Perintah untuk melakukan mandi wajib tertuang dalam firman-Nya surah Al Maidah ayat 6. Allah SWT berfirman,

... وَΨ₯ِنْ كُنْΨͺُمْ جُنُبًا ΩΩŽΨ§Ψ·Ω‘ΩŽΩ‡Ω‘ΩŽΨ±ΩΩˆΨ§ ...

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "...Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah..."

Ayat lainnya bahkan menyebut, salat menjadi tidak sah sebelum orang yang bersangkutan menyucikan diri dari hadats besar dengan mandi wajib. Allah SWT berfirman dalam surah An Nisa ayat 43 yang berbunyi,

ADVERTISEMENT

ΩŠΩ°Ω“Ψ§ΩŽΩŠΩ‘ΩΩ‡ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ Ψ§Ω°Ω…ΩŽΩ†ΩΩˆΩ’Ψ§ Ω„ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΩ‚Ω’Ψ±ΩŽΨ¨ΩΩˆΨ§ Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩŽΩ„Ω°ΩˆΨ©ΩŽ ΩˆΩŽΨ§ΩŽΩ†Ω’Ψͺُمْ سُكٰرٰى حَΨͺΩ‘Ω°Ω‰ ΨͺΩŽΨΉΩ’Ω„ΩŽΩ…ΩΩˆΩ’Ψ§ Ω…ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΩ‚ΩΩˆΩ’Ω„ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΨ§ جُنُبًا Ψ§ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ ΨΉΩŽΨ§Ψ¨ΩΨ±ΩΩŠΩ’ Ψ³ΩŽΨ¨ΩΩŠΩ’Ω„Ω حَΨͺΩ‘Ω°Ω‰ ΨͺΩŽΨΊΩ’ΨͺΩŽΨ³ΩΩ„ΩΩˆΩ’Ψ§ Ϋ—ΩˆΩŽΨ§ΩΩ†Ω’ كُنْΨͺُمْ Ω…Ω‘ΩŽΨ±Ω’ΨΆΩ°Ω“Ω‰ Ψ§ΩŽΩˆΩ’ ΨΉΩŽΩ„Ω°Ω‰ سَفَرٍ Ψ§ΩŽΩˆΩ’ جَاۀَؑ اَحَدٌ مِّنْكُمْ Ω…ΩΩ‘Ω†ΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΨΊΩŽΨ§Ϋ€Ω‰Ω•ΩΨ·Ω Ψ§ΩŽΩˆΩ’ Ω„Ω°Ω…ΩŽΨ³Ω’Ψͺُمُ Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩΨ³ΩŽΨ§Ϋ€Ψ‘ΩŽ ΩΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’ ΨͺΩŽΨ¬ΩΨ―ΩΩˆΩ’Ψ§ Ω…ΩŽΨ§Ϋ€Ψ‘Ω‹ فَΨͺΩŽΩŠΩŽΩ…Ω‘ΩŽΩ…ΩΩˆΩ’Ψ§ Ψ΅ΩŽΨΉΩΩŠΩ’Ψ―Ω‹Ψ§ Ψ·ΩŽΩŠΩ‘ΩΨ¨Ω‹Ψ§ ΩΩŽΨ§Ω…Ω’Ψ³ΩŽΨ­ΩΩˆΩ’Ψ§ Ψ¨ΩΩˆΩΨ¬ΩΩˆΩ’Ω‡ΩΩƒΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΨ§ΩŽΩŠΩ’Ψ―ΩΩŠΩ’ΩƒΩΩ…Ω’ Ϋ— Ψ§ΩΩ†Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ ΨΉΩŽΩΩΩˆΩ‘Ω‹Ψ§ ΨΊΩŽΩΩΩˆΩ’Ψ±Ω‹Ψ§

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah mendekati salat, sedangkan kamu dalam keadaan mabuk sampai kamu sadar akan apa yang kamu ucapkan dan jangan (pula menghampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub, kecuali sekadar berlalu (saja) sehingga kamu mandi (junub). Jika kamu sakit, sedang dalam perjalanan, salah seorang di antara kamu kembali dari tempat buang air, atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapati air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci). Usaplah wajah dan tanganmu (dengan debu itu). Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun."

Menurut buku Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Taharah karya Ahmad Sarwat, Lc, M.A, hadats besar merujuk kondisi hukum ketika seseorang dalam keadaan janabah, yakni status hukum yang tidak berbentuk fisik. Artinya, orang yang berhadats besar tidak serta merta identik dengan kotoran yang terlihat.

Namun, orang berhadats besar tetap harus menyucikan diri dengan cara mandi wajib berikut.

10 Cara Mandi Wajib Laki-laki dan Perempuan saat Berhadats Besar

1. Membaca niat mandi wajib berikut,

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ§Ω„Ω’ΨΊΩΨ³Ω’Ω„ΩŽ Ω„ΩΨ±ΩŽΩΩ’ΨΉΩ حَدَثِ Ψ§Ω„Ω’Ψ­ΩŽΩŠΩ’ΨΆΩ ِللهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Bacaan latin: Nawaitul ghusla lifraf il hadatsil akbari minal haidil lillahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat mandi wajib untuk mensucikan hadats besar dari haid karena Allah Ta'ala."

2. Bersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali

3. Bersihkan kotoran yang menempel di sekitar tempat yang tersembunyi dengan tangan kiri

4. Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan sabun dan bilas hingga bersih

5. Lakukan gerakan wudhu yang sempurna dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki

6. Masukkan tangan ke dalam air, kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala

7. Guyur kepala dengan air sebanyak 3 kali dan pastikan pangkal rambut juga terkena air

8. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyur air yang dimulai dari sisi kanan lalu lanjutkan ke tubuh sisi kiri

9. Saat menjalankan tata cara mandi wajib setelah haid, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan

10. Akhiri mandi wajib dengan membaca doa setelah mandi wajib dari buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Madzhab karya Isnan Ansory berikut,

Ψ£ΩŽΨ΄Ω’Ω‡ΩŽΨ―Ω Ψ£ΩŽΩ†Ω’ Ω„Ψ§ΩŽ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‡ΩŽ Ψ₯ΩΩ„Ψ§ΩŽΩ‘ Ψ§Ω„Ω„ΩŽΩ‘Ω‡Ω ΩˆΩŽΨ­Ω’Ψ―ΩŽΩ‡Ω Ω„Ψ§ΩŽ Ψ΄ΩŽΨ±ΩΩŠΩƒΩŽ Ω„ΩŽΩ‡Ω ΩˆΩŽΨ£ΩŽΨ΄Ω’Ω‡ΩŽΨ―Ω Ψ£ΩŽΩ†ΩŽΩ‘ Ω…ΩΨ­ΩŽΩ…ΩŽΩ‘Ψ―Ω‹Ψ§ ΨΉΩŽΨ¨Ω’Ψ―ΩΩ‡Ω ΩˆΩŽΨ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ„ΩΩ‡Ω Ψ§Ω„Ω„ΩŽΩ‘Ω‡ΩΩ…ΩŽΩ‘ Ψ§Ψ¬Ω’ΨΉΩŽΩ„Ω’Ω†ΩΩ‰ Ω…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„ΨͺΩŽΩ‘ΩˆΩŽΩ‘Ψ§Ψ¨ΩΩŠΩ†ΩŽ ΩˆΩŽΨ§Ψ¬Ω’ΨΉΩŽΩ„Ω’Ω†ΩΩ‰ Ω…ΩΩ†ΩŽ الْمُΨͺΩŽΨ·ΩŽΩ‡ΩΩ‘Ψ±ΩΩŠΩ†ΩŽ

Arab latin: Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hambaNya dan utusanNya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu menyucikan diri."

Cara mandi wajib bagi laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda. Perkara yang membedakan terletak pada saat membersihkan rambut

Menurut Kitab Lengkap dan Praktis Fiqh Wanita oleh Abdul Syukur Al-Azizi , menyela pangkal rambut dikhususkan bagi pria, sedangkan wanita tidak dianjurkan melakukan demikian seperti diriwayatkan dari Ummu Salamah RA yang bertanya kepada Rasulullah SAW. Ia berkata,

"Wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?"

Rasulullah SAW pun menjawab, "Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyela kepadamu dengan air sebanyak tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu telah suci." (HR Muslim)




(rah/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads