Surat Al-A'raf Ayat 25 Menjelaskan tentang Apa? Ini Penjelasannya

Surat Al-A'raf Ayat 25 Menjelaskan tentang Apa? Ini Penjelasannya

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Kamis, 28 Des 2023 09:30 WIB
Al Quran
Foto: Getty Images/iStockphoto/Tenerum
Jakarta -

Surah Al Araf 25 berisi tentang kehidupan manusia di bumi, mulai dari lahir, beranjak dewasa, mati, hingga dibangkitkan oleh Allah SWT.

Surah Al Araf adalah surah ketujuh dalam Al-Qur'an dengan 206 ayat. Kata Al-Araf dalam berarti "tempat tertinggi" yang diambil dari ayat ke-46. Surah Al Araf merupakan surah Makkiyah yakni turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah.

Disebutkan oleh Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul Tafsir Al Mishbah Jilid 5, surah Al Araf merincikan sekian banyak persoalan yang diuraikan oleh surah Al An'am, terutama kisah beberapa nabi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya adalah kisah Nabi Adam AS yang tertuang dalam surah Al Araf 25. Berikut penjelasannya.

Surah Al Araf Ayat 25 Arab, Latin, dan Artinya

Berikut adalah lafal surah Al Araf ayat 25 arab, latin, beserta artinya.

ADVERTISEMENT

قَالَ فِيْهَا تَحْيَوْنَ وَفِيْهَا تَمُوْتُوْنَ وَمِنْهَا تُخْرَجُوْنَ ࣖ ٢٥

Latin: Qāla fīhā taḥyauna wa fīhā tamūtūna wa minhā tukhrajūn(a).

Artinya: Dia (Allah) berfirman, "Di sana kamu hidup, di sana kamu mati, dan dari sana (pula) kamu akan dikeluarkan (dibangkitkan)."

Isi Surah Al Araf 25 Menurut Ulama

Menurut tafsir Al Qur'an Kemenag, surah Al Araf 25 menerangkan tentang bumi adalah tempat mereka, Adam dan anak cucunya, akan hidup sepanjang umur yang telah ditakdirkan padanya dan di bumi ini pula mereka mati.

Ketentuan ini tidak akan pernah bisa diubah, dimajukan, atau diundur sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al Araf ayat 34 yang berbunyi,

فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ ٣٤

Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun. (Al-A'raf: 34).

Penjelasan yang sama juga dijelaskan oleh Ibnu Katsir dalam bukunya yang berjudul Tafsir Ibnu Katsir Jilid 3. Di mana pada Al Araf 25 Allah SWT menjelaskan bahwa bumi inilah tempat kehidupan, kematian, dan kuburan mereka berada.

Bumi ini pula kelak pada hari kiamat mereka akan dikeluarkan, yang pada hari itu Allah SWT akan mengumpulkan orang-orang yang hidup pertama dan yang terakhir di mana masing-masing akan diberikan balasan sesuai dengan amal perbuatannya.

Sementara itu, sebelumnya pada sumber Tafsir Al Mishbah dijelaskan bahwa surah Al Araf ayat 24-25 mengungkap sifat-sifat khusus manusia, bahkan diketahui dan dirasakan langsung olehnya melalui suatu pengalaman yang sangat berharga untuk menyukseskan tugasnya sebagai khalifah di bumi.

Sayyid Quthub menyebutkan, ada empat hakikat manusia di ayat tersebut, yaitu:

1. Adanya kesesuaian antara ciri dan sifat-sifat alam semesta, manusia, dengan pengaturan ilahi terhadap alam raya dan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa penciptaan adalah satu ketentuan yang dirancang dan bukan sebuah kebetulan.

2. Menunjukkan bahwa manusia adalah ciptaan-Nya yang paling unik di antara sekian banyak makhluk hidup di alam raya ini. Hal ini sesuai dengan banyaknya alam yang harus berinteraksi dengannya (alam manusia, alam jin, alam malaikat, dan lain-lain)

3. Terkadang manusia merasa sombong atas banyaknya keunikan yang ia miliki dan dihasut oleh setan yang terkutuk, sehingga ia cenderung berbuat semena-mena, ingin berkuasa, dan perbuatan buruk lainnya. Oleh karena itu, Allah SWT memberikan rahmat berupa banyaknya pintu taubat kepada manusia.

4. Setan akan menghadang manusia dari jalan Allah SWT yang lurus dengan memanfaatkan kelemahan manusia. Manusia juga harus melawan hawa nafsu yang datang dari dalam dirinya sendiri. Jihad melawan dua hal buruk ini akan terus terjadi hingga akhir zaman nanti.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads