Rasulullah SAW melarang umat Islam membunuh burung hudhud. Menurut kisahnya, burung hudhud telah berjasa kepada Nabi Sulaiman AS.
Larangan membunuh burung hudhud ini disebutkan dalam hadits yang berasal dari Ibnu Abbas RA. Hadits ini termuat dalam kitab Bulughul Maram karya Ibnu Hajar al-Asqalani yang diterjemahkan Khalifaturrahman dan Haer Haeruddin.
Ibnu Abbas RA berkata,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ΩΩΩΩΩ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ο·Ί ΨΉΩΩΩ ΩΩΨͺΩΩΩ Ψ£ΩΨ±ΩΨ¨ΩΨΉΩ Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΨ―ΩΩΩΩΨ§Ψ¨Ω: Ψ§ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΨ©ΩΨ ΩΩΨ§ΩΩΩΩΨΩΩΩΨ©ΩΨ ΩΩΨ§ΩΩΩΩΨ―ΩΩΩΨ―ΩΨ ΩΩΨ§ΩΨ΅ΩΩΨ±ΩΨ―Ω. Ψ±ΩΩΩΨ§ΩΩ Ψ£ΩΨΩΩ ΩΨ―ΩΨ ΩΩΨ£ΩΨ¨ΩΩ Ψ―ΩΨ§ΩΩΨ―ΩΨ ΩΩΨ΅ΩΨΩΨΩΩΩ Ψ§Ψ¨ΩΩΩ ΨΩΨ¨ΩΩΨ§ΩΩ
Artinya: "Rasulullah SAW melarang membunuh empat macam binatang yaitu semut, lebah, burung hudhud, dan burung shurad (sejenis burung pipit)." (HR Ahmad dan Abu Dawud. Hadits ini dinilai shahih oleh Ibnu Hibban)
Jasa Burung Hudhud
Dijelaskan dalam buku Etika Islam: Kajian Etika Sosial dan Lingkungan Hidup karya Sukron Kamil, sejumlah literatur menyebut larangan membunuh hewan karena berkaitan dengan peranannya dalam membantu dan berinteraksi dengan para nabi. Burung hudhud sendiri disebut berjasa dalam membantu Nabi Sulaiman AS.
Menurut cerita, burung hud-hud telah membantu Nabi Sulaiman AS membuat Ratu Balqis beriman kepada Allah SWT dan tunduk padanya.
Dikisahkan dalam Hikayat Nabi Sulaiman karya Ishak Peutua Gam yang diterjemahkan Ramli Harun, Nabi Sulaiman AS mendengar kabar dari burung hudhud tentang sebuah negeri yang benama Saba. Negeri tersebut dipimpin oleh seorang ratu bernama Balqis. Sang ratu belum bersuami dan ia bersama rakyatnya masih menyembah matahari.
Nabi Sulaiman AS kemudian memberikan sepucuk surat kepada burung hudhud untuk disampaikan kepada Ratu Balqis. Surat itu kurang lebih berisi permintaan agar Ratu Balqis tidak lagi menyembah matahari.
Burung hudhud pun mengantarkan surat itu. Ia pun menjadi perantara dalam komunikasi antara Nabi Sulaiman AS dan Ratu Balqis. Dalam hikayat itu juga dikatakan Nabi Sulaiman AS memberi hadiah kepada burung hudhud berupa jambul di atas kepalanya karena jasanya itu. Hiasan kepala ini kemudian menjadi milik burung hudhud hingga keturunannya.
Menurut buku Ratu Balqis: Legenda Wanita Tercantik Sejagad Istri Nabi Sulaiman karya Balqis Khayyirah, awal mula Nabi Sulaiman AS mendapat kabar dari burung hudhud tentang Ratu Balqis tatkala Nabi Sulaiman AS mengumpulkan seluruh pasukannya dari golongan manusia, jin, hingga hewan. Saat semuanya sudah kumpul, Nabi Sulaiman AS tidak mendapati burung hudhud. Ia pun menanyakan ketidakhadiran sang burung pada pasukannya yang lain.
Pertanyaan Nabi Sulaiman AS ini diabadikan dalam Al-Qur'an surah An Naml ayat 20. Allah SWT berfirman,
ΩΩΨͺΩΩΩΩΩΩΨ―Ω Ψ§ΩΨ·ΩΩΩΩΨ±Ω ΩΩΩΩΨ§ΩΩ Ω ΩΨ§ ΩΩΩΩ ΩΩΨ§Ω Ψ§ΩΨ±ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ―ΩΩΩΨ―ΩΫ Ψ§ΩΩ Ω ΩΩΨ§ΩΩ Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΊΩΨ§Ϋ€ΩΩΩΨ¨ΩΩΩΩΩ Ω’Ω
Artinya: "Dia (Sulaiman) memeriksa (pasukan) burung, lalu berkata, "Mengapa aku tidak melihat Hudhud? Ataukah ia termasuk yang tidak hadir?"
Para pasukan yang hadir kala itu tidak menjawab pertanyaan Nabi Sulaiman AS karena mereka tidak mengetahui keberadaan burung hudhud. Singkat cerita burung hudhud datang membawa kabar tentang tempat yang bernama Saba yang dipimpin oleh Ratu Balqis.
Wallahu a'lam.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza